Aisyah, Yarda (2016) Pengaruh Jarak Tanam Tanaman Jagung Manis (Zea Mays L. Var. Saccharata) Pada Tumpangsari Dengan Tiga Varietas Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung manis (Zea mays L. var. saccharata) ialah tanaman pangan serealia yang dapat dimanfaatkan bijinya. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) ialah salah satu tanaman kacang-kacangan yang terpenting di Indonesia. Usaha peningkatan produksi jagung manis dan kedelai dapat ditempuh melalui program diversifikasi pertanian yaitu dengan pola tanam tumpangsari. Permasalahan utama tumpangsari ialah adanya kompetisi antar tanaman dalam pengambilan air, unsur hara, cahaya matahari dan ruang tumbuh sehingga dapat menyebabkan penurunan hasil bila dibandingkan dengan pola tanam monokultur. Pengaturan jarak tanam yang sesuai dapat mengurangi naungan dan mengoptimalkan hasil produksi pada sistem tumpangsari jagung manis dan kedelai. Ratri, Soelistyono dan Aini (2015) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa pola tanam tumpangsari pada tanaman jagung manis dan bawang prei memberikan nilai LER lebih dari 1, artinya semua perlakuan memberikan efek yang menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mempelajari pengaruh interaksi jarak tanam tanaman jagung manis dengan varietas tanaman kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis dan kedelai dan (2) mengetahui dan menghitung nilai Land Equivalent Ratio (LER) pada pola tanam tumpangsari tanaman jagung manis dan kedelai. Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi KP. Muneng, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo pada bulan Januari hingga April 2016. Alat yang digunakan ialah gunting, penggaris, meteran, timbangan analitik, jangka sorong dan kamera digital. Bahan yang digunakan ialah benih jagung manis varietas Bonanza, benih kedelai varietas Dena-1, Dena-2 dan Burangrang, pupuk NPK 15:15:15, pupuk Urea, herbisida berbahan aktif Glyphosate, insektisida/nematisida berbahan aktif Carbofuran dan insektisida berbahan aktif Deltamethrin, Fipronil dan Imidakplorid. Penelitian menggunakan RAK Faktorial dengan 2 faktor. Faktor 1 ialah jarak tanam tanaman jagung manis yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: J1 = jagung manis dengan jarak tanam 80 x 20 cm, J2 = jagung manis dengan jarak tanam 100 x 20 cm dan J3 = jagung manis dengan jarak tanam 120 x 20 cm. Faktor 2 ialah varietas tanaman kedelai yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: V1 = varietas Dena-1, V2 = varietas Dena-2 dan V3 = varietas Burangrang. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 27 petak percobaan. Sebagai pembanding dan untuk mengetahui nilai Land Equivalent Ratio (LER) maka dilakukan penanaman dengan pola tanam monokultur jagung manis dengan jarak tanam 80 x 20 cm dan monokultur kedelai dengan jarak tanam 40 x 20 cm. Parameter non-destruktif meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun. Parameter panen jagung manis meliputi diameter tongkol per tanaman, panjang tongkol per tanaman, bobot segar tongkol dengan klobot per tanaman, bobot segar tongkol dengan klobot per petak dan bobot segar tongkol dengan klobot per hektar. Parameter panen kedelai meliputi jumlah polong isi per tanaman, bobot 100 biji, bobot biji per tanaman, bobot biji per petak dan bobot biji per hektar. Data pengamatan yang ii diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila hasil uji diperoleh pengaruh perlakuan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara jarak tanam tanaman jagung manis dan varietas tanaman kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis dan kedelai. Bobot segar tongkol dengan klobot per petak (5,47 kg. 2,4 m-2) dan bobot segar tongkol dengan klobot per hektar (22,80 t. ha-1) tertinggi diperoleh pada jarak tanam jagung manis 80 x 20 cm. Luas daun dan jumlah polong isi (28,42 polong tan-1) tertinggi diperoleh pada jarak tanam jagung manis 120 x 20 cm. Jumlah polong isi tertinggi diperoleh dari varietas Dena-2. Bobot 100 biji kedelai varietas Dena-1 tidak berbeda nyata dengan varietas Burangrang. Perlakuan tumpangsari dengan jarak tanam jagung manis 80 x 20 cm dan varietas kedelai Dena-2 memiliki nilai LER tertinggi yaitu 1,57.
English Abstract
Sweet corn (Zea mays L. var. saccharata) is a cereal crop that can be utilized the seeds. Soybean (Glycine max (L.) Merrill) is one of important legumes in Indonesia. Efforts to increase the production of sweet corn and soybean can be reached through agricultural diversification program, namely with intercropping pattern. The main problem is the competition between the intercropping plant in taking water, nutrients, light intensity and space so can cause a reduction in yields when compared to monoculture pattern. Setting appropriate spacing can reduce shade and optimize production in intercropping pattern of sweet corn and soybean. Ratri, Soelistyono and Aini (2015) in his research suggests that intercropping pattern of sweet corn and leek gave LER value of more than 1, it means that all the treatments gave profitable effects. This research purposes to: (1) study the effect of interaction in sweet corn spacing and soybean varieties on the growth and yield of sweet corn and soybean and (2) determine and calculate the value of Land Equivalent Ratio (LER) in intercropping pattern of sweet corn and soybean. The research was conducted at the Indonesian Legumes and Tuber Crops Research Institutes Farm Muneng, District Sumberasih, Probolinggo in January until April 2016. The tools used are scissors, ruler, meter, analytical scales, calipers and digital camera. The materials used are Bonanza variety of sweet corn, Dena-1, Dena-2 and Burangrang varieties of soybean, NPK fertilizers 15:15:15, Urea fertilizer, active ingredient Glyphosate of herbicide, active ingredient Carbofuran of insecticide/nematicide and active ingredient Deltamethrin, Fipronil and Imidakplorid of insecticide. Research using RCBD Factorial with 2 factors. Factor 1 is the sweet corn spacing consists of 3 levels, are: J1 = sweet corn spacing of 80 x 20 cm, J2 = sweet corn spacing of 100 x 20 cm and J3 = sweet corn spacing of 120 x 20 cm. Factor 2 is the soybean varieties consists of 3 levels, are: V1 = Dena-1 variety, V2 = Dena-2 variety and V3 = Burangrang variety. Each combination treatment was repeated 3 times to obtain 27 experimental plots. For comparison and to determine the value of Land Equivalent Ratio (LER) then planting with sweet corn monoculture with spacing of 80 x 20 cm and soybean monoculture with spacing of 40 x 20 cm. Non-destructive parameters includes of plant height, number of leaves and leaf area. Harvest parameters of sweet corn includes of diameter of cob per plant, length of cob per plant, fresh weight of cob with husk per plant, fresh weight of cob with husk per plot and fresh weight of cob with husk per hectare. Harvest parameters of soybean includes of the number of pod per plant, 100 seeds weight, seed weight per plant, seed weight per plot and seed weight per hectare. Observational data were analyzed using analysis of variance (F test) at 5% level. If the test results obtained significant different effect then continued with HSD test at 5% level. The results showed that there is no interaction between sweet corn spacing and soybean varieties on the growth and yield of sweet corn and soybean. The highest fresh weight of cob with husk per plot (5.47 kg. 2.4 m-2), fresh weight of iv cob with husk per hectare (22.80 t. ha-1) obtained at sweet corn spacing 80 x 20 cm. The highest leaf area and number of pods (28.42 pods plant-1) obtained at sweet corn spacing 120 x 20 cm. The highest number of pods obtained from Dena-2 variety. 100 soybean seeds weight of Dena-1 variety had not significantly different with Burangrang variety. The treatment of sweet corn spacing 80 x 20 cm and soybean variety Dena-2 had the highest LER value of 1.57.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2016/337/ 051606654 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 10 Aug 2016 14:47 |
Last Modified: | 02 Feb 2023 03:48 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131327 |
Text
YARDA AISYAH.pdf Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |