Respon Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Pada Berbagai Jumlah dan Frekuensi Pemberian Air

Pangesti, FebrinaDwi (2016) Respon Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Pada Berbagai Jumlah dan Frekuensi Pemberian Air. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk salah satu jenis tanaman yang umum ditanam di lahan kering. Akan tetapi hal ini tidak berarti bahwa tanaman sorgum tidak membutuhkan air dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. air merupakan senyawa yang diperlukan dalam jumlah terbanyak pada setiap pertumbuhan tanaman. Hal ini karena air mempunyai peran penting diantaranya adalah: (1) sebagai senyawa utama pembentuk protoplasma (80%), (2) sebagai pelarut dan media pengangkut hara dari tanah ke dalam jaringan tanaman dan (3) sebagai bahan baku dalam proses membuka dan menutupnya stomata. Mengingat pentingnya fungsi air tersebut, maka ketersediaan air yang cukup bagi keberlangsungan hidup tanaman sangat diperlukan. Reaksi tanaman yang kekurangan air, akan menggulungkan daunnya dan akan menghambat proses transpirasi dan memiliki dampak daun tidak bisa melakukan fotosintesis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah dan frekuensi pemberian air yang tepat pada tanaman sorgum sehingga dapat meningkatkan hasil panen. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai bulan Juli 2015 di Greenhouse Universitas Widyagama yang terletak di Kelurahan Blimbing, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Alat dan bahan yang digunakan adalah ember, gelas ukur, timbangan analitik, LAM, penggaris, Soil Moisture Tester, polybag, Air, benih sorgum varietas Numbu, pupuk N (berupa Urea: 46% N), pupuk P (berupa SP-36: 36% P2O5), dan pupuk K (berupa KCl: 60% K2O). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan menempatkan kombinasi jumlah dan frekuensi pemberian air sebagai perlakuan dan terdiri dari 12 macam yaitu: 1) Air sejumlah 350 mm diberikan 1 hari sekali (A1), 2) Air sejumlah 350 mm diberikan 2 hari sekali (A2), 3) Air sejumlah 350 mm diberikan 3 hari sekali (A3), 4) Air sejumlah 400 mm diberikan 1 hari sekali (A4), 5) Air sejumlah 400 mm diberikan 2 hari sekali (A5), 6) Air sejumlah 400 mm diberikan 3 hari sekali (A6), 7) Air sejumlah 450 mm diberikan 1 hari sekali (A7), 8) Air sejumlah 450 mm diberikan 2 hari sekali (A8), 9) Air sejumlah 450 mm diberikan 3 hari sekali (A9), 10) Air sejumlah 500 mm diberikan 1 hari sekali (A10), 11) Air sejumlah 500 mm diberikan 2 hari sekali (A11), 12) Air sejumlah 500 mm diberikan 3 hari sekali (A12). Pengamatan dilakukan secara destruktif dengan cara mengambil 2 tanaman sampel untuk setiap perlakuan. Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berumur 25 hst, 45 hst, 65 hst, 85 hst dan pada saat panen. Pengamatan komponen pertumbuhan meliputi: bobot segar akar, bobot kering akar, jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman dan bobot kering total tanaman, sedangkan pengamatan komponen hasil meliputi: panjang malai, bobot malai, bobot biji per tanaman, bobot kering total tanaman, bobot 100 biji. Pengamatan analisis pertumbuhan tanaman meliputi : laju pertumbuhan relatif dan indeks panen. Pengamatan lingkungan mikro meliputi: kelembaban tanah dan suhu udara. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragam (Uji F) pada taraf 5%. Bila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berbagai jumlah dan frekuensi pemberian air berpengaruh nyata pada parameter pertumbuhan tanaman yaitu bobot segar akar, jumlah daun, luas daun dan bobot segar total tanaman, serta berpengaruh nyata pada komponen hasil seperti bobot kering total tanaman, panjang malai, bobot malai dan bobot biji per tanaman. Pada pemberian air sebanyak 350 mm/ musim dan 400 mm/ musim yang frekuensi penyiramannya dilakukan 1 hari sekali, bobot biji per tanaman yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi penyiraman yang dilakukan 3 hari sekali. Sedangkan pada pemberian air sebanyak 450 mm/ musim, bobot biji per tanaman yang dihasilkan pada berbagai frekuensi penyiraman tidak berbeda nyata. Begitu pula pada pemberian air sebanyak 500 mm/ musim.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/33/051602679
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 05 Apr 2016 10:46
Last Modified: 19 Oct 2021 05:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131319
[thumbnail of RINGKASAN_DAFTAR_ISI.pdf]
Preview
Text
RINGKASAN_DAFTAR_ISI.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_2.pdf]
Preview
Text
BAB_2.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_4.pdf]
Preview
Text
BAB_4.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_1.pdf]
Preview
Text
BAB_1.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_3.pdf]
Preview
Text
BAB_3.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of COVER_dan_pernyataan.pdf]
Preview
Text
COVER_dan_pernyataan.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_5.pdf]
Preview
Text
BAB_5.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item