Analisis Efisiensi Biaya Dengan Pendekatan Target Costing (Studi Kasus Di Umkm Gudange Tahu Takwa, Jalan Pamenang Dusun Besuk Desa Toyoresmi Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri)

Sagita, Didin (2016) Analisis Efisiensi Biaya Dengan Pendekatan Target Costing (Studi Kasus Di Umkm Gudange Tahu Takwa, Jalan Pamenang Dusun Besuk Desa Toyoresmi Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Agroindustri di indonesia kini semakin berkembang. Agroindustri menjadi salah satu komponen utama dalam pembangunan pertanian, karena agroindustri ini terkait dari perencanaan produksi pertanian sampai pada pemasaran produknya. Agroindustri memberikan sumbangan oada perkembangan ekonomi dengan merubah bahan pertanian menjadi barang konsumsi (Santoso, 2006) Agroindustri tahu merupakan salah satu agroindustri yang ada di indonesia. Tahu merupakan makanan yang sudah familiar di indonesia. Tahu merupakan makanan yang berbentuk padat diolah dari susu kedelai dengan proses pengendapan protein atau dengan penambahan bahan lain yang diijinkan (Sarjono dkk, 2006). Tahu merupakan olahan kedelai yang memiliki banyak kandungan gizi, seperti protein, lemak, karbohidrat, kalori dan dan mineral, fosfor, vitamin B-kompleks , vitamin E, vitamin B12, kalium dan kalsium yang bermanfaat untuk membentuk kerangka tulang (Rahmawati, 2013) UMKM Gudange Tahu Takwa (GTT) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertanian. UMKM Gudange Tahu Takwa (GTT) berlokasi di Kabupaten Kediri tepatnya di Jalan Pamenang Dusun Besuk Desa Toyoresmi Kecamatan Ngasem. UMKM Gudange Tahu Takwa (GTT) ini bergerak dibidang pengolahan makanan yaitu tahu kuning. UMKM GTT dapat memproduksi 5733-6174 perbulannya, namun jumlah tersebut dapat meningkat hingga 7203-7450 pada bulan tertentu. Hal ini disebabkan oleh kondisi pasar, ketika liburan dan hari-hari besar perusahaan memproduksi tahu kuning lebih banyak dari pada bulan bulan biasanya untuk dapat memenuhi permintaan konsumen yang dapat meningkat pada bulan tersebut. Banyaknya pesaing yang memproduksi produk yang sama membuat UMKM GTT tidak dapat menaikkan harga jual untuk produknya tanpa melihat pesaing. Kondisi inilah yang membuat UMKM GTT belum dapat memperoleh laba yang diinginkan oleh UMKM GTT yaitu sebesar 25%. Laba yang diterima oleh UMKM GTT pada tahun 2015 adalah sebesar 23%. Berdasarkan hal tersebut perusahaan harus mengetahui strategi apa yang tepat untuk dapat menaikkan laba yang diperoleh selain menaikkan harga jual pada produk tahu kuning tersebut. Penelitian ini memiliki tujuan diantaranya adalah untuk menganalisis komponen-komponen biaya apa saja yang digunakan dalam produksi tahu kuning di UMKM GTT. Selanjutnya adalah menganalisis efisiensi biaya produksi untuk produk tahu kuning di UMKM GTT dengan menggunakan metode target costing. Selanjutnya adalah menganalisis cara yang dapat dilakukan untuk menekan biaya produksi tahu kuning di UMKM GTT. Penelitian ini menggunakan metode target costing dimana metode ini digunakan untuk menentukan besaran biaya yang efisien untuk produk tahu kuning berdasarkan harga yang kompetitif. Metode target costing dapat digunakan perusahaan untuk mengetahui seberapa biaya yang efisien agar laba perusahaan dapat tercapai. Perusahaan selama ini menggunakan metode tradisional dalam perhitungan biayanya sehingga metode target costing ini dapat digunakan perusahaan sebagai alternatif perusahaan dalam menghitung besaran biaya yang efisien. Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini menerapkan perhitungan metode biaya tradisional dan juga metode perhitungan biaya target costing. Hasil yang diperoleh dari perhitungan yang telah dilakukan adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memproduksi tahu kuning terdiri dari biaya produksi dan biaya non-produksi. Jumlah biaya produksi untuk tahu kuning tentu saja lebih besar dari biaya produksi yaitu sebesar Rp. 12.857. Sedangkan biaya non-produksi untuk produk tahu kuning adalah sebesar Rp. 2.506. Sehingga total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk produk tahu kuning per kemasan adalah sebesar Rp. 15.363. Harga jual tahu kuning per kemasan adalah Rp. 20.000 maka laba yang didapat perusahaan dari satu kemasan tahu kuning adalah sebesar Rp. 4.637 laba tersebut setara dengan 23%. Biaya yang diperoleh tersebut merupakan biaya yang diperoleh menggunakan metode tradisional. Berdasarkan perhitungan biaya yang diperoleh berdasarkan metode target costing dengan laba yang diinginkan perusahaan yaitu 25% dengan harga jual Rp. 20.000 maka diperoleh biaya yang efisien untuk satu kemasan tahu kuningnya adalah sebesar Rp. 15.000. Biaya yang efisien tersebut dapat digunakan perusahaan sebagai acuan biaya dalam memproduksi tahu kuning. Berdasarkan hal tersebutlah penelitian ini dilakukan hingga tahap rekayasa nilai (penekanan biaya) agar perusahaan dapat merencanakan kembali produksi tahu kuningnya sehingga laba yang diinginkan dapat tercapai. Berdasarkan penekanan biaya (rekayasa nilai) yang dilakukan perusahaan dengan mengurangi biaya-biaya yang sekiranya tidak perlu. Rekayasa nilai yang dilakukan adalah dengan memindahkan tenaga kerja penguning dan juga karyawan toko pada bagian yang dirasa peneliti masih membutuhkan tenaga kerja sehingga biaya tenaga kerja tersebut tidak lagi dibebankan pada produk tahu kuning. Selain itu peneliti juga menghilangkan biaya promosi radio dan mengurangi biaya untuk partisipasi pada even-even besar. Setelah dilakukan rekayasa nilai pada bagian-bagian tersebut perusahaan dapat memperoleh margin laba sebesar 27%. Margin laba tersebut melebihi target laba perusahaan yaitu 25% per kemasannya. Biaya yang diperoleh dari rekayasa nilai adalah sebesar Rp. 14.507 per kemasan tahu kuning. Dengan melakukan dapat menurunkan biaya produk sebesar Rp. 856 dari biaya sebelumnya yaitu Rp. 15.363. Biaya keseluruhan produk tahu kuning UMKM GTT pada tahun 2015 adalah sebesar Rp. 1.124.660.400 namun setelah dilakukan rekyasa nilai jumlah tersebut menjadi Rp. 1.061.000.400. Dengan melakukan rekayasa nilai perusahaan dapat memperoleh laba sebesar Rp. 389.379.600 dimana jumlah tersebut setara dengan 27%. Berdasarkan hal tersebut jika metode target costing diterapkan pada perhitungan biaya untuk produk tahu kuning maka UMKM GTT dapat memperoleh laba yang diinginkan. Perusahaan sebaiknya menggunakan metode target costing pada perencanaan biaya untuk produk tahu kuning selanjutnya. Metode target costing dapat memberikan gambaran perusahaan biaya yang efisien untuk produk tahu kuning. Penekanan biaya dengan melakukan pemindahan bagian kerja untuk memaksimalkan pekerjaan yang ada dan mengurangi biaya yang dirasa tidak perlu maka perusahaan dapat memperoleh laba yang diinginkan.

English Abstract

Agro-industry in Indonesia is increasingly growing. Agro-industry became one of the key components in the development of agriculture, agro-industry is related because of the planning of agricultural production to the marketing of their products. Agroindustri contributed oada economic development by changing agricultural materials into consumer goods (Santoso, 2006) Agroindustri know is one of the agro-industry in Indonesia. Tofu is a food that has been familiar in Indonesia. Tofu is a food for solid prepared from soy milk with protein deposition process or by the addition of other materials is permitted (Sarjono et al, 2006). Tofu is soybean processing that has a lot of nutritional value, such as protein, fat, carbohydrates, and calories and minerals, phosphorus, vitamin B-complex, vitamin E, vitamin B12, potassium and calcium are beneficial to form the skeleton (Rahmawati, 2013) UMKM Gudange Tahu Takwa(GTT) is a company engaged in agriculture. UMKM Gudange Tahu Takwa(GTT) is located in Kediri precisely in Hamlet tomorrow Pamenang Jalan Desa Toyoresmi District of Ngasem. UMKM Gudange Tahu Takwa(GTT) is engaged in food processing is the yellow tofu. UMKM GTT can produce 5733-6174 per month, but the number can be increased up to 7203-7450 in a given month. This is due to market conditions, when the holidays and the days of the company producing the yellow tofu tofu more than in the month is usually to be able to meet consumer demand to increase for the month. The number of competitors that manufacture the same products made UMKM GTT can not raise prices for their products without looking at competitors. These conditions make the UMKM GTT have not been able to obtain the desired profit by UMKM GTT at 25%. Income received by UMKM GTT in 2015 amounted to 23%. Based on these companies need to know what the right strategy in order to increase profits in addition to increasing the selling price on the product out the yellow tofu tofu. This research has the goal of which is to analyze the cost components are to be used in the production of the yellow tofu tofu in UMKM GTT. Next is to analyze the efficiency of the production costs for the product out the yellow tofu tofu in UMKM GTT using target costing method. The next is to analyze how that can be done to reduce the cost of production of the yellow tofu tofu in UMKM GTT. This study uses the target costing method where this method is used to determine the amount of cost-efficient for the yellow tofu tofu based products at competitive prices. Target costing method can be used by companies to determine how cost efficient that corporate profits can be achieved. The Company has been using traditional methods in the calculation of costs so that target costing method can be used by companies as an alternative company in calculating the amount of cost-efficient. Based on those in this study apply the calculation method of the traditional costs and also the cost calculation method of target costing. The results of the calculations have been done are the costs incurred by the company in producing the yellow tofu tofu consist of cost of production and non-production costs. Total production costs for the yellow tofu tofu course is greater than the production cost is Rp. 12 857. Meanwhile, non-production costs for the product know yellow tofu tofu is Rp. 2,506. So the total cost incurred by the company for the yellow tofu tofu product per package is Rp. 15 363. The selling price of the yellow tofu tofu per pack is Rp. 20,000, the profit obtained from a packaging company know yellow tofu tofu is Rp. The 4637 profit equivalent to 23%. The fees earned a fee obtained using traditional methods. Based on cost calculation obtained by the method of target costing the desired profit company that is 25% with a selling price of Rp. 20,000 of the obtained cost-efficient for the packing out the yolk is Rp. 15,000. Cost efficient it can be used by companies as a reference cost of producing the yellow tofu tofu. Based on this research tersebutlah up to stage value engineering (reduced cost) for the company to plan more production out yellow tofu tofu so that the desired profit can be achieved. Based on cost reduction (value engineering) by the company to reduce costs if it were not necessary. Value engineering is done by moving the work force penguning and also employees at the store were deemed researchers still need workers so that labor costs are no longer imposed on the product out the yellow tofu tofu. In addition, researchers also eliminates the cost of radio promotion and reduce the cost for participation in major events. After the engineering value on parts of the company can earn a profit margin of 27%. The profit margin exceeded its profit target of 25% per packaging. Fees earned from value engineering is Rp. 14 507 per packing out the yellow tofu tofu. By doing can reduce product cost Rp. 856 of the previous cost of Rp. 15 363. The overall cost of the product out yellow tofu UMKM GTT in 2015 was Rp. 1.124.660.400 but after the value engineering of this amount to Rp. 1.061.000.400. By doing value engineering company can earn a profit of Rp. 389.379.600, wich amount is equivalent to 27%. Based on that if the target costing method applied to the calculation of cost for the products yellow tofu toufu UMKM GTT can obtain the desired profit. Companies should use the method of target costing for product cost planning out the next yellow tofu tofu. Target costing method can give you a cost efficient companys products out yellow tofu. Emphasis on cost by doing the work in order to maximize the transfer of part of existing jobs and reduce the costs were deemed not necessary, the company can obtain the desired profit.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/316/ 051606633
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 29 Jul 2016 13:46
Last Modified: 29 Jul 2016 13:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131304
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item