AlifSP, Novan (2016) Strategi Pengembangan Agroindustri Belimbing Manis (Studi Kasus Di Cv Vita Angkasa Jaya, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sebagai negara tropis, buah-buahan merupakan salah satu komoditas andalan yang dimiliki Indonesia. Dengan total PDB mencapai 132,09 trilyun rupiah dari total PDB hortikultura pada tahun 2009. Salah satu buah yang memiliki potensi pengembangan dan prospek pasar yang cukup baik adalah belimbing manis. Namun seperti halnya dengan komoditas pertanian yang lain, faktor usia simpan buah menjadi kendala utama dalam kegiatan pemasaran buah belimbing. Namun hal tersebut mulai dapat teratasi dengan mulai dikembangkannya agroindustri terutama di sektor hilir dalam proses produksi belimbing manis ini. Salah satu agroindustri yang bergerak di bidang pengolahan buah belimbing ini adalah CV Vita Angkasa Jaya yang terletak di kelurahan Karangsari, Kota Blitar. Sebagai buah yang menjadi andalan baru Kota Blitar, tentunya pemerintah kota Blitar memiliki perhatian khusus terhadap buah ini. Khususnya dalam bidang pengelolaan hilir melalui pengembangan agroindustri. Dengan potensi pengembangan dan pangsa pasar yang semakin besar, terutama dengan mulai diberlakukannya MEA pada akhir tahun 2015 maka diperlukan upaya-upaya dalam rangka mengembangankan agroindustri dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan usia simpan dari buah belimbing itu sendiri. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui keputusan terbaik dalam pengambilan keputusan make or buy dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku perusahaan, 2) mengidentifikasi faktor internal eksternal perusahaan, 3) merumuskan strategi alternatif sesuai kondisi lingkungan internal eksternal perusahaan dan 4) menentukan prioritas strategi yang paling menarik untuk diimplementasikan ke perusahaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif menggunakan analisis biaya differensial dan analisis kualitatif dengan tiga tahap perumusan strategi. Berdasaran hasil pengolahan menggunakan analisis biaya differensial diketahui bahwa keputusan membuat bahan baku sendiri, dalam hal ini adalah usahatani belimbing manis lebih menguntungkan dengan selisih margin Rp 4.617.860,00 sehingga keputusan membuat bahan baku sendiri dapat diterima sebagai salah satu strategi dalam menjaga ketersediaan bahan baku selain meningkatkan kerjasama dengan petani belimbing. Sementara hasil pengolahan menggunakan matriks IFE dan EFE diketahui total skor yang dihasilkan adalah 2,7 dan 2,52. Hal ini menunjukan bahwa kondisi internal CV Vita Angkasa Jaya tergolong diatas rata-rata, sementara hasil skor matriks EFE menunjukan CV Vita Angkasa Jaya cukup mampu memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang ada. Hasil skor pada matriks IFE dan EFE menempatkan CV Vita Angkasa Jaya pada sel V pada Matriks IE dengan strategi Growth and Stability. Sehingga strategi yang tepat untuk dikembangkan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Dari hasil matriks IE kemudian dilakukan formulasi menggunakan matriks SWOT didapat tujuh strategi alternatif yakni meningkatkan pemasaran melalui media online, memanfaatkan agrowisata belimbing sebagai sarana pengenalan produk dan pemasaran baru produk olahan belimbing, meningkatkan partisipasi dalam program ii pelatihan agroindustri belimbing yang dilakukan pemerintah dan menerapkannya ke dalam perusahaan, membuat tempat produksi baru yang terpisah dengan rumah tangga, peningkatan promosi produk, peningkatan hubungan kerjasama dengan petani belimbing manis di sekitar lokasi dan memperbaiki sistem manajemen internal perusahaan. Berdasarkan analisis menggunakan matriks QSPM didapat urutan prioritas strategi yang paling menarik untuk diimplementasikan ke CV Vita Angkasa Jaya adalah : 1) Memperbaiki sistem manajemen internal perusahaan (6,72), 2) Peningkatan promosi produk (6,05), 3) Membuat tempat produksi baru yang terpisah dengan rumah tangga (5,91), 4) Peningkatan hubungan kerjasama dengan petani belimbing manis di sekitar lokasi (5,87), 5) Meningkatkan partisipasi dalam program pelatihan agroindustri belimbing yang diadakan pemerintah dan menerapkannya ke dalam perusahaan (5,65), 6) Pemasaran melalui media online (5,36) dan 7) Agrowisata belimbing sebagai sarana pengenalan produk dan pemasaran baru produk olahan belimbing (5,34).
English Abstract
As a tropical country, fruit is one main commodity that is owned by Indonesia. With a total GDP reached IDR 132.09 trillion of the total GDP of horticulture in 2009. One of the fruits that have potential to develope and market prospects are quite good is sweet star fruit. But as is the case with other agricultural commodities, the durability factor sweet starfruit is one of obstacles to the marketing activities of star fruit. But it began to be resolved by starting the development of agro-industry, especially in the downstream in the production process of this sweet star fruit. One of agro-industries engaged in the processing of star fruit is CV Vita Angkasa Jaya which located in the Karangsari village, Blitar City. As a new flagship fruit of Blitar, Blitar city government certainly has a special attention to this fruit. Particularly in the field of management of downstream through the development of agro-industries. With the development potential and growing market share, especially with the entry into force of the AEC at end of 2015 year will require efforts in order to develope agro-industry to increase the added value and the age of the star fruit store itself. Therefore, the purpose of this study are 1) to determine the best decision in the decision making of make or buy in fulfilling the raw material needs of the company, 2) identify the internal factors and external factors of the companies, 3) to formulate an alternative strategies under the conditions of the internal environment of the companys external and 4) determine priorities of the most interesting strategy to be implemented into the company. The analytical method used in this study is a quantitative analysis using differential cost analysis and qualitative analysis with three stages of formulation strategy. The results from using differential cost analysis it is known that the decision to make its own raw materials, in this case is the sweet star fruit farming more profitable by the difference in margin IDR 4.617.860,00 so the decision to make its own raw materials can be accepted as one of the strategies to maintain the availability of raw materials besides increasing cooperation with farmers starfruit. While the results of processing using IFE and EFE matrix known total score produced was 2.7 and 2.52. This shows that the internal conditions CV Vita Angkasa Jaya classified as above average, while the score matrix EFE CV Vita Angkasa Jaya shows quite able to take advantage of opportunities and overcome threats. The resulting scores on IFE and EFE matrix puts CV Vita Angkasa Jaya on cell V Matrix IE with the strategy of Growth and Stability. So that appropriate strategies to be developed is the market penetration and product development. From the results of the matrix IE then performed formulations using SWOT matrix obtained seven alternative strategies that improve marketing through online media, utilizing starfruit agrotourism as a means of product introduction and marketing of new starfruit products processed, increasing participation in training programs starfruit agroindustrial government and implement them into the company, create a new production site that is separate from the household, increase product iv promotion, improvement of cooperation relations with sweet star fruit farmers around the site and improve the internal management system of the company. Based on an analysis using matrix QSPM obtained priority order of the most interesting strategies to be implemented to CV Vita Angkasa Jaya are: 1) Improving the companys internal management system (6.72), 2) Increased promotional products (6.05), 3) Make the place of production the new separate household with (5.91), 4) Increased partnerships with sweet star fruit farmers in around (5.87), 5) Increasing participation in training programs organized by the government starfruit agro-industry and apply it to the company (5, 65), 6) Marketing through online media (5.36) and 7) Starfruit agrotourism as a means of introduction of new products and marketing of refined starfruit products (5.34).
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2016/291/ 051606264 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
| Depositing User: | Kustati |
| Date Deposited: | 25 Jul 2016 11:00 |
| Last Modified: | 09 Dec 2021 07:32 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131277 |
Preview |
Text
NOVAN_ASP_125040100111092.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |