Peranan Penyuluh Pertanian Terhadap Penerapan Teknologi Tanam Jajar Legowo 2:1 (Kasus Kelompok Tani Gotong Royong 2 Di Desa Klaseman, Kabupaten Probolinggo)

Putri, RizkyTrisna (2016) Peranan Penyuluh Pertanian Terhadap Penerapan Teknologi Tanam Jajar Legowo 2:1 (Kasus Kelompok Tani Gotong Royong 2 Di Desa Klaseman, Kabupaten Probolinggo). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemerintah telah banyak merancang program untuk memfasilitasi petani dengan bantuan penyuluh pertanian. Agar tugas penyuluh dapat berhasil tentunya diperlukan peran aktif dan dukungan dari petani karena dengan dukungan dari petani dalam suatu kegiatan akan terjadi suatu kerjasama antara pemberi suatu kegiatan atau program (penyuluh) dengan sasaran program (petani), sehingga pada akhirnya akan tercapai tujuan dari suatu kegiatan atau program tersebut. Pada umumnya sasaran program pemerintah adalah kelompok tani. Oleh sebab itu, ketika ada hasil penelitian mengenai teknologi tanam jajar legowo 2:1 pemerintah mengerahkan penyuluh untuk menjadi katalisator penerapan teknologi tanam tersebut. Kelompok Tani Gotong Royong 2 merupakan salah satu kelompok tani yang sebelumnya belum pernah menerapkan teknik tanam Jajar Legowo 2:1. Peran penyuluh terhadap kesediaan kelompok tani Gotong Royong 2 untuk mengadopsi inovasi tersebut sangat penting untuk memastikan teknologi yang diadaptasi diaplikasikan dengan baik dan benar. Diharapkan dengan penyuluhan yang melaksanakan peranya dengan baik pembangunan pertanian semakin cepat dan terarah. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan profil Kelompok Tani Gotong Royong 2 dan peran penyuluh pertanian dalam pelaksanaan pendampingan penerapan teknologi tanam jajar legowo 2:1 oleh kelompok Gotong Royong 2, Desa Klaseman, Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini bersifat deskriptif. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah dengan cara snowball sampling terdapat 14 informan dalam penelitian ini 13 orang dari anggota Kelompok Tani Gotong Royong 2 dan 1 orang penyuluh pertanian. Analisis data pada penelitian ini menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman (1992) yaitu terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan. Ketiga alur tersebut adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa kelompok tani Gotong Royong 2 mempunyai 25 anggota petani padi dan secara umum merupakan kelompok tani yang aktif melakukan kegiatan kelompok tani. Kegiatan tersebut antara lain pertemuan kelompok, pendampingan lapang, diskusi dengan penyuluh, dan bekerjasama dengan Bulog. Sebagian anggota menjual hasil panennya kepada Bulog, namun sebagian yang lain menjual hasil panennya kepada penebas karena dirasa syarat-syarat yang diberikan Bulog terlalu rumit. Peranan penyuluh aktif mendampingi dalam adopsi inovasi teknologi tanam jajar legowo 2:1. Penyuluh melakukan sosialisasi tahap awal kepada kelompok tani pada saat pertemuan kelompok. Penyuluh menerangkan teknologi tanam jajar legowo 2:1 cara penerapanya hingga anggaran dana yang diperlukan. Setelah itu penyuluh menggerakkan dan memotivasi petani untuk menerapkan teknologi tersebut. Penyuluh juga mendampingi di lapang agar teknologi tersebut dapat diterapkan dengan baik, memeberikan reward berupa makanan untuk petani ii di lapang. Meskipun tidak ada punishment yang dilakukan penyuluh kepada anggota yang tidak mau menerapkan teknologi tersebut tidak ada satupun anggota kelompok yang tidak mengadopsi teknologi tanam tersebut. Penyuluh juga memantau dan mengawasi hasil panen petani.

English Abstract

The government have planning a lot of programme to help agriculture extension doing their job. Farmers have to actively doing their role to make this work because if farmers as the programme’s object can be guided and work together with agriculture extension as the programme’s subject the programme’s purposes will be received successfully. Generally, government programme’s object is farmers Group. When there is a new invention of planting technique, Jajar Legowo 2:1, they ask agriculture extention to be catalyst so farmers can adopt it quickly. Gotong Royong 2 farmers group never applied this planting technique before. Thus, the role of agriculture extension to make Gotong Royong 2 farmers group willing to adopt that technique is very important to make sure that planting technique adopted successfully. We expected from agriculture extensions that doing their job properly agriculture sector will developing well. The purpose of this research is to describe Gotong Royong 2 farmers group and how agriculture extension guide Gotong Royong 2 farmers group to applied Jajar Legowo planting technique. This research is descriptive research. The informant determination method is using snowball sampling. This research used 14 informant, 13 from Gotong Royong 2 farmers group and 1 agriculture extension in that area. Data analysist in this research using interactive method by Miles and Huberman (1992) that consist of three steps (data reduction, data presentation, and conclusion/verification). The result from this research known that Gotong Royong 2 farmers group have 25 members and generally they are an active farmers group. They actively doing their activities such as, farmers meeting, technical guidence at field, discussion session wit agriculture extension, and doing partnership with Bulog. Some members sold their harvest at Bulog, but thera are also some farmers that choose not to sold their harvest to Bulog because it hard to achieve Bulog standart. Agriculture extension have a crucial role toward the adoption innovation Jajar Legowo 2:1 planting technique in that farmers group. First agriculture extension educate farmers about that planting technique when they hold farmers meeting. Agriculture extension educate them about it completely to make farmers understand and willing to adopt it. After that agriculture extension guide farmers in field when they applied it, giving reward like food to farmers who applied it. Eventhough agriculture extension don’t giving punishment to farmers who don’t applied it, there is no one from farmers group member who aren’t applied it. Agriculture extension actively monitoring the harvest.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/289/ 051606262
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 25 Jul 2016 10:28
Last Modified: 25 Jul 2016 10:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131274
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item