Kemitraan Petani Kopi Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan (Studi Kasus Di Desa Tambaksari, Sumbermanjing, Malang)

Rofiq, Syaikhu (2016) Kemitraan Petani Kopi Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan (Studi Kasus Di Desa Tambaksari, Sumbermanjing, Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten Malang adalah daerah yang mempunyai peran penting dalam pertanian kopi. Tanaman kopi di Kabupaten Malang juga merupakan tanaman yang menjadi andalan untuk mengisi pasar ekspor. Luasan lahannya mencapai 13.366,15 hektar dengan produksi pertahunnya mencapai 8.593 ton. Potensi ini masih berpeluang untuk dikembangkan baik secara intensifikasi maupun ekstensifikasi, mengingat permintaan kopi dunia terus meningkat. (Kantor Penanaman Modal Kabupaten Malang, 2014). Maka dari itu kopi di Kabupaten malang mempunyai potensi yang sangat besar di lihat dari terus meningkat permintaan kopi. Secara empirik, kemampuan bersaing suatu sistem agribisnis pada dasarnya ditunjukkan oleh kemampuan dalam memproduksi dan memasarkan produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan prefensi konsumen (Saragih, 1994 dalam Irawan 2006). Hal ini dirasa sangat jauh dari kondisi petani yang mempunyai keterbatasan informasi pemasaran dikarenakan kondisi pasar yang fluktuatif dan kompetitif. Menurut Hendrojogi (1999) pola kerjasama atau kemitraan usaha antara pengusaha besar dan koperasi serta pengusaha kecil haruslah mengacu pada memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu kemitraan usaha. Kemitraan strategis memang memiliki potensi untuk membuat rekan kemitraan lebih kuat dan stabil, namun kemitraan sering pula membawa kekecewaan. Dua faktor utama yang menentukan keberhasilan atau kegagalan dari hubungan kerjasama ini yaitu: tujuan yang ditetapkan bagi kemitraan tersebut dan perilaku atau sifat dan sikap dari pihak yang turut serta dalam kemitraan. Uraian diatas menunjukkan bahwasanya kemitraan sangat membantu dalam upaya peningkatan pendapatan petani. PT. Asal Jaya adalah salah satu perusahaan yang membuka system kemitraan kepada petani kopi di Desa Tambakasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Mendiskripsikan pelaksanaan system kemitraan di daerah penelitian (2) Menganalisis tingkat pendapatan petani kopi di daerah penelitian (3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan petani di daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan meliputi metode penentuan lokasi, penentuan sampel, pengumpulan data, dan analisis data. Metode penentuan lokasi ditentukan secara sengaja (purposive), yaitu di Desa Tambakasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Metode penentuan sampel dengan menggunakan metode Stratified Random Sampling dengan strata luas lahan, hal ini didasarkan karena luas lahan yang berbeda atau heterogen. Metode pengumpulan data diperoleh dengan wawancara, observasi, dokumentasi, studi literature mengenai hal yang berkaitan dengan topic penelitian. Sedangkan metode analisis data dilakukan v dengan menggunakan analisis diskriptif kualitatif (meliputi system kemitraan yang telah terlaksanakan) dan analisis kuantitatif (meliputi Ujibeda rata-rata, dan regresi berganda) Hasil dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut : 1. Petani mitra harus menyediakan lahan sendiri yang sudah siap panen dan tenaga kerja. Sarana produksi telah disediakan oleh perusahaan dalam bentuk kredit. Perusahaan menanggung semua biaya angkut yang dikeluarkan dan juga memberikan bimbingan serta memberikan jaminan kepastian pasar kepada petani kopi di Kabupaten Malang. Hal ini maka dapat sistem kemitraan ini menggukan pola Kerjasama Operasional Agribisnis (KOA) 2. Pendapatan petani kopi yang bermitra dengan mitra tani lebih tinggi dibandingkan petani kopi non mitra (t hitung 1,889 > t tabel 1,796 pada α (0,05)). Pendapatan petani kopi yang bermitra sebesar Rp. 42.049.203.60 sedangkan yang tidak bermitra sebesar Rp. 23.812.561.00. 3. Faktor biaya pupuk kimia, pupuk pestisida, dan tenaga kerja tidak mempunyai pengaruh terhadap tingkat pendapatan di daerah penelitian. Sedangkan jumlah produksi berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan sedangkan biaya pupuk organik dan transportasi berpengaruh negative terhadap pendapatan petani di daerah penelitian.

English Abstract

Malang is an area that has an important role in the agriculture of coffee. Coffee plants in Malang is also a plant that is a mainstay to fill the export market. The land area reaches 13.366,15 hectares with the annual production reaches 8.593 tons. This potential is still likely to be developed both intensification and extension, considering the world coffee demand continues to increase (Investment Office of Malang District, 2014). Therefore, coffee in Malang district has a huge potential which viewed by the increasing demand of the coffee. Empirically, the competitive ability of an agribusiness system basically demonstrated by the ability to produce and market products that produced in accordance with the needs and preferences of consumers (Saragih, 1994 in Irawan 2006). It is considered very far from the condition of the farmers who have limited marketing information due to volatile market conditions and competitive. According to Hendrojogi (1999), the cooperation pattern or partnership between big businesses and cooperatives and small entrepreneurs should refer to provide benefits to both sides. Many factors affect the success of a business partnership. Strategic partnerships have the potential to make colleagues more powerful and stable partnership, but the partnership often brings disappointment. Two major factors that determine the success or failure of this cooperative relationship, namely: the goal set for the partnership and the behavior or the nature and attitude of the parties who participated in the partnership. The description above shows that the partnership was very helpful in efforts to increase farmers income. PT. Asal Jaya is one of the companies that opened the system partnership to coffee farmers in the village of Tambakasri, Sumbermanjing Wetan Sub-district, Malang District. The purposes of this research are: (1) to describe the implementation of the partnership system in the research area; (2) to analyze the income level of coffee farmers in the research area; and (3) to analyze the factors that affect farmers income in the study area. The methods that used are consist of the method of determining the location, determining the sampling, data collection, and data analysis. Location methods defined intentionally (purposive), which is in the village of Tambakasri, sub-distrcit of Sumbermanjing Wetan, Malang district. The sampling method using Stratified Random Sampling’s method with strata of land area, which is based because of the different or heterogeneous’ land area. The method of data colletion is collected from interviews, observation, documentation, literature studies on issues that related to the research topic. While the method of data analysis is done by using qualitative descriptive analysis (covering system partnership that has been fulfilled) and quantitative analysis (covering test average difference, and regression). vii The results of this study are as follows: 1. The farmers partners must provide their own land which is already ready for harvest and labor. Production facilities have been provided by the company in the form of credit. Companies bear all transport costs incurred and also provide guidance and provide assurance to the coffee farmers market in Malang district. Then, it can use the pattern of Operational Cooperation Agribusiness (KOA) towards this partnership system. 2. The revenue of coffee farmers in partnership with partner farmers is higher than non-partner farmers (the t arithmetic 1,889 > the t table 1.796 in α (0.05)). The income of coffee farmers who partnered is Rp. 42.049.203,60; while coffe farmers who not partnered is Rp. 23.812.561,00. 3. The cost factor of chemical fertilizers, pesticides fertilizer, and labor has no effect on the level of income in the research area. While the number of production positively affects the level of income. But, the cost of organic fertilizers and transport have negative effect on the income of farmers in the research area.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/245/ 051606218
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 02 Aug 2016 10:21
Last Modified: 29 Nov 2021 03:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131226
[thumbnail of 0910440203_BAB 2.pdf]
Preview
Text
0910440203_BAB 2.pdf

Download (383kB) | Preview
[thumbnail of 0910440203_BAB 5.pdf]
Preview
Text
0910440203_BAB 5.pdf

Download (828kB) | Preview
[thumbnail of 0910440203_BAB 4.pdf]
Preview
Text
0910440203_BAB 4.pdf

Download (561kB) | Preview
[thumbnail of 0910440203_BAB 3.pdf]
Preview
Text
0910440203_BAB 3.pdf

Download (283kB) | Preview
[thumbnail of 0910440203_BAB 1.pdf]
Preview
Text
0910440203_BAB 1.pdf

Download (166kB) | Preview
[thumbnail of 0910440203_COVER + DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
0910440203_COVER + DAFTAR ISI.pdf

Download (353kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item