Riadi, Shinta Puspita (2018) Peran Penyuluh Pertanian Pada Pengembangan Kelompok Tani Dalam Mengatasi Ledakan Hama Penyakit Tanaman (Studi Kasus Meledaknya Hama Penyakit Tanaman Bawang Merah Di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perubahan iklim berpengaruh negatif terhadap produksi pertanian dan merupakan ancaman utama pada sektor pertanian. Dampak perubahan iklim seperti peningkatan suhu mendorong ledakan hama penyakit tanaman sehingga dapat menurunkan produktivitas hasil pertanian. Penyakit moler atau layu fusarium (Fusarium oxysporum) pada bawang merah pada lima tahun terakhir mengalami peningkatan penyakit ini di berbagai daerah di Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi ledakan hama penyakit tanaman yaitu dengan melakukan adaptasi. Namun tingkat pendidikan petani yang rendah merupakan salah satu tantangan dalam adaptasi perubahan iklim. Oleh karena itu dibutuhkan Penyuluh Pertanian untuk membantu petani untuk melakukan adaptasi melalui kegiatan penyuluhan. Desa Torongrejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Junrejo yang mengalami ledakan hama penyakit tanaman bawang merah. Maka dari itu diharapkan Penyuluh Pertanian sebagai agen perubahan dapat berperan untuk membantu petani dalam melakukan adaptasi melalui kegiatan penyuluhan dengan menyampaikan informasi-informasi mengenai pengendalian hama penyakit tanaman bawang merah. Namun Di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, kota Batu masih belum diketahui sejauh mana Penyuluh Pertanian berperan membantu petani dalam melakukan adaptasi terhadap hama penyakit tanaman bawang merah. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan kegiatan penyuluhan pertanian dalam mengembangkan kelompok tani Gotong Royong untuk mengatasi meledaknya hama penyakit tanaman bawang merah, 2)Mendeskripsikan peran Penyuluh Pertanian dalam mengembangkan kelompok tani Gotong Royong untuk mengatasi meledaknya hama penyakit tanaman bawang merah, dan 3) Mendeskripsikan faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja Penyuluh Pertanian dalam mengembangkan kelompok tani Gotong Royong untuk mengatasi meledaknya hama penyakit tanaman bawang merah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode studi kasus yang akan diuraikan secara deskriptif. Metode penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (Purposive) di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penentuan informan pada penelitian ini menggunakan key informan yaitu Penyuluh Pertanian yang bertugas di Desa Torongrejo dan informan yaitu 8 petani anggota kelompok tani Gotong Royong. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan diisi dengan penyampaian materi oleh Penyuluh Pertanian untuk membantu petani dalam mengatasi hama penyakit tanaman bawang merah yaitu penggunaan bahan organik, rotasi tanaman agar dapat memutus siklus hidup hama penyakit tanaman bawang merah, pengukuran pH tanah dan penanaman padi pada saat musim hujan. Peran penyuluh dalam membantu petani mengatasi hama penyakit tanaman bawang merah sebagai Catalyst (Katalisator) termasuk dalam kategori sedang karena penyuluh tidak memberikan seperti Demplot (demontrasi plot), namun penyuluh teratur berinteraksi dengan petani dan menampilkan citra positif kepada petani. Sebagai Solution Giver (Pemberi Solusi) masuk dalam kategori rendah karena tidak semua solusi yang diberikan oleh penyuluh dapat membantu petani untuk mengatasi hama penyakit tanaman bawang merah, penyuluh tidak menjadi sumber informasi utama petani dalam mengatasi hama penyakit tanaman, namun penyuluh membantu petani diluar jam kerja. Sebagai Process Helper (Penolong) termasuk dalam kategori tinggi karena penyuluh rajin menghadiri kegiatan penyuluhan, percaya pada kemampuan petani dan selalu mendorong petani untuk maju dengan memberi semangat. Sebagai Resource Linker (Penghubung Dengan Sumberdaya) termasuk dalam kategori tinggi karena penyuluh menjadi penghubung antara lembaga pemerintah dan lembaga swasta, menunjukkan perilaku dan sifat yang terbuka kepada stakeholder, menjalin komunikasi yang baik dengan stakeholder. Faktor internal yang mempengaruhi kinerja Penyuluh Pertanian yaitu 1) umur, meningkatkan kinerja Penyuluh 2) pengetahuan menghambat kinerja Penyuluh 3) masa kerja meningkatkan kinerja Penyuluh Pertanian. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja Penyuluh Pertanian yaitu 1) jarak tempat tinggal, menghambat kinerja Penyuluh Pertanian dan 2) fasilitas, menghambat kinerja Penyuluh Pertanian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan yaitu 1) Penyuluh pertanian sebaiknya memberikan solusi yang dapat secara langsung mengatasi hama penyakit tanaman seperti pemasangan kerodong kasa pada lahan bawang merah untuk mengatasi hama ulat bawang (Spodoptera exigua) dan kemudian mencontohkannya dengan demplot. 2) Dinas Pertanian Kota Batu sebaiknya memberikan pelatihan dan materi kepada penyuluh pertanian tentang cara pengendalian hama penyakit tanaman bawang merah secara terpadu. 3) Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif sehingga nantinya dapat melengkapi data kualitatif dari penelitian ini.
English Abstract
Climate change negatively affects agricultural production and is a major threat to the agricultural sector. Climate change impacts such as rising temperatures encourage pest infestation of plants so as to decrease the productivity of agricultural produce. Fusarium molus or fusarium (Fusarium oxysporum) disease in onion in the last five years has increased this disease in various regions in Indonesia. Efforts that can be done to deal with pests plant diseases is to make an adaptation. But the low level of peasant education is one of the challenges in climate change adaptation. Therefore, it is needed Agricultural Extension to help farmers to adapt climate change through extension activity. The village of Torongrejo is one of the villages in Junrejo sub-district which is experiencing an explosion of onion plant disease. Therefore, it is expected that Agricultural Extension agent as a change agent can play a role to assist farmers in adaptation through extension activities by conveying information on pest control of onion plants. However, in Torongrejo village, Junrejo sub-district, Batu city is still not known to what extent Agricultural Extension plays a role in assisting farmers in adapting to pest onion diseases.The objectives of this research are 1) to describe agricultural extension activities in developing Gotong Royong farmer group to overcome the burst of onion plant pest, 2) to describe the role of Agricultural Extension in developing Gotong Royong farmer group to overcome the burst of pests onion crop disease, and 3) Describe the internal factors and external factors that affect the performance of Agricultural Extension in developing Gotong Royong farmer group to overcome the burst of pests onion plants diseases. This research is a qualitative research using case study method which will be described descriptively. The method of location determination was done purposively (Purposive) in Torongrejo Village, Junrejo Sub-District, Batu City. Determination of informant in this research using key informant that is Agricultural Extension officer who served in Torongrejo Village and informant that is 8 farmer member of Gotong Royong farmer group. Data collection techniques used are in-depth interviews, observation and documentation. The results showed that the extension activities were filled with the submission of materials by Agricultural Extension to help farmers in overcoming pests onion diseases such as the use of organic materials, crop rotation in order to break the life cycle of pests onion diseases, soil pH and rice planting during the season rain. The role of extension workers in assisting farmers to overcome pests of onion crop diseases as Catalyst (Catalyst) is included in the medium category because the counselor does not provide such Demonstration plot, but regular counselors interact with farmers and display a positive image to farmers. As Solution Giver is included in the low category because not all solutions provided by extension workers can help farmers to cope with pests onion crops, extension workers do not become the main source of information of farmers in overcoming pests of plant diseases, but extension workers help farmers outside working hours. As Process Helper (helper) is included in the high category because the diligent diligent attend the extension activities, believe in the ability of farmers and always encourage farmers to move forward with encouragement. As Resource Linker is included in the high category because extension agents serve as a link between government agencies and private institutions, showing behaviors and properties that are open to stakeholders, establishing good communication with stakeholders. Internal factors that affect the performance of Agricultural Extension that is 1) age, improve the performance of Extensioner 2) knowledge hampering the performance of Extension Workers 3) the work period improves the performance of Agricultural Extension. While external factors that affect the performance of Agricultural Extension are 1) distance of residence, hampering the performance of Agricultural Extension and 2) facilities, hampering the performance of Agricultural Extension. Based on the results of research that has been done, the suggestions can be given that 1) Agricultural extension workers should provide a solution that can directly overcome pests of plant diseases such as installation of gauze kerek on the field of onion to overcome the caterpillar pests (Spodoptera exigua) and then exemplify it with demplot. 2) Batu City Agriculture Office should provide training and materials to agricultural extension workers on how to control pests of onion crop disease in an integrated manner. 3) Researchers are then expected to use a quantitative research approach so that later can complement the qualitative data from this study.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2018/532/051809643 |
Uncontrolled Keywords: | Penyuluh Pertanian, Petani, Pelatihan, Hama Pertanian, Penyakit Tanaman |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies > 630.7 Education, research, related topics > 630.71 Education / Agricultural education > 630.715 Adult education and on-the-job training / Agricultural extension work / Agricultural extension workers |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 27 Nov 2018 01:43 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 07:11 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13122 |
Preview |
Text
SHINTA PUSPITA RIADI.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |