Analisis Keunggulan Komparatif Usahatani Jeruk Keprok (Studi Kasus Di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang) Skripsi

Ridwan, LufhfanSyah (2016) Analisis Keunggulan Komparatif Usahatani Jeruk Keprok (Studi Kasus Di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang) Skripsi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Seiring berjalannya waktu produk-produk pertanian Indonesia bersaing semakin ketat dengan produk-produk pertanian asing. Hal ini didukung dengan berlangsungnya kerjasama Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 yang membuka lebar pasar ekspor dan impor antar negara di Asia Tenggara. MEA bisa menjadi peluang dan ancaman bagi produk pertanian di Indonesia. MEA bisa menjadi peluang apabila produk pertanian indonesia memiliki keunggulan komparatif dan menjadi ancaman apabila produk pertanian Indonesia tidak mampu bersaing dengan produk impor. Jeruk keprok merupakan komoditas potensial yang sesuai dengan kondisi lahan dan iklim yang ada di Indonesia untuk dikembangkan. Hampir semua provinsi di Indonesia memproduksi jeruk keprok. Saat ini Indonesia memang masih belum bisa untuk memenuhi kebutuhan jeruk nasional dengan jeruk keprok lokal apalagi melakukan ekspor. Hal ini disebabkan masih sempitnya lahan jeruk di Indonesia jika dibandingkan kebutuhan jeruk yang diminta. Namun, Indonesia masih memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan produksi jeruk keprok karena berdasarkan data BPN tahun 2010 masih terdapat tanah terlantar secara nasional sebanyak 7,3 juta hektar yang artinya bisa dimanfaatkan untuk ditanami jeruk ataupun tanaman lainnya. Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang merupakan salah satu desa penghasil jeruk keprok. Permasalahan yang dihadapi oleh petani yaitu masih belum samanya standar pemeliharaan tanaman jeruk antar satu petani dengan yang lainnya sehingga menyebabkan keberagaman produktivitas tanaman jeruk di Desa Selorejo dan juga harga input tradable maupun non tradable yang selalu naik tiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Menganalisis keuntungan finansial dan ekonomi usahatani jeruk keprok di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. 2) Menganalisis keunggulan komparatif jeruk keprok di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. 3) Menganalisis tingkat sensitivitas keunggulan komparatif komoditas jeruk keprok terhadap kenaikan biaya input tradable (pupuk anorganik dan pestisida) dan biaya input non tradable (biaya upah tenaga kerja dan pengairan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Penetuan lokasi penelitian ini dilakukan sengaja (purposive). Lokasi penelitian tersebut dipilih karena merupakan salah satu sentra jeruk keprok di Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penentuan responden dalam penelitian ini adalah metode probability sampling dengan teknik acak sederhana (simple random sampling) dimana setiap satuan dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Sedangkan penentuan jumlah responden menggunakan berdasarkan responden yang memiliki jeruk dengan varietas yang sama yaitu varietas jeruk keprok batu 55. Sedangkan untuk menentukan jumlah responden menggunakan rumus SLOVIN. ii Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis finansial dan ekonomi. Analisis finansial menggunakan harga aktual di masyarakat untuk menentukan kelayakan finansial usahatani jeruk keprok, sedangkan analisis ekonomi menggunakan harga bayangan. Dalam penelitian ini juga digunakan metode analisis Domestic Resource Cost (DRC) dan analisis sensitivitas. Analisis DRC ini digunakan sebagai indikator dalam menetukan keunggulan komparatif, sementara itu analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tingkat hasil keunggulan komparatif. Hal ini dilakukan karena variabel-variabel dalam usahatani jeruk keprok bersifat dinamis sehingga dapat berubah-ubah setiap waktu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa usahatani jeruk keprok di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dapat dikatakan layak secara finansial dan ekonomi. Hal ini berdasarkan pada penghitungan R/C Ratio. Hasil perhitungan R/C Ratio dari analisis finansial dan ekonomi berturut-turut adalah 4,36 dan 4,08. Dikarenakan nilai R/C Ratio nya diatas 1 maka dapat dikatakan bahwa usahatani jeruk keprok layak secara finasial dan ekonomi. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa usahatani jeruk keprok di Desa Selorejo memiliki keunggulan komparatif dengan nilai DRCR sebesar 0,172 atau lebih kecil daripada 1. Hal ini dapat diartikan usahatani jeruk keprok di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang telah efisien dalam penggunaan sumberdaya yang dimiliki sehingga dapat menghemat devisa negara. Oleh karena itu, usaha tani jeruk keprok yang dilakukan sangat potensial untuk dikembangkan dan akan lebih menguntungkan apabila produksi jeruk keprok dapat ditingkatkan sehingga dapat memenuhi kebutuhan jeruk nasional dan mengurangi impor jeruk keprok. Sementara itu, perubahan-perubahan variabel yang terjadi pada asumsi pertama yaitu kenaikan harga input tradable (pupuk anorganik dan pupuk organik) dan asumsi kedua yaitu kenaikan harga input non tradable (upah tenaga kerja dan biaya pengairan) menunjukan bahwa hasil dari analisis sensitivitas dari kedua asumsi tersebut usahatani jeruk keprok di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang masih memiliki keunggulan komparatif karena nilai DRCR yang didapatkan lebih kecil dari 1. Saran yang diberikan dari penelitian ini (1) Jeruk keprok lebih baik diproduksi dalam negeri. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa usahatani jeruk keprok memiliki keunggulan komparatif yang artinya sudah efisien dalam penggunaan input dan dapat menambah devisa negara. (2) Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai strategi pengembangan usahatani jeruk keprok dan mengenai peran pemerintah dalam mendukung usahatani jeruk keprok.

English Abstract

Over time Indonesian agricultural products compete with increasingly stringent foreign agricultural products. This is supported by the ongoing cooperation of ASEAN Economic Community in 2015 which opened wide market of exports and imports between the countries in Southeast Asia. This could be an opportunity and a threat to agricultural products in Indonesia. This could be an opportunity if agricultural products of Indonesia has a comparative advantage and be a threat if the Indonesian agricultural products are unable to compete with imported products. Tangerines are a potential commodity in accordance with soil and climate conditions that exist in Indonesia to be developed. Almost all provinces in Indonesia produces tangerines. Currently, Indonesia is still not able to meet the needs of national citrus with local tangerines. This is due to the narrowness of citrus land in Indonesia compared citrus needs requested. However, Indonesia still has a great potential to increase the production of tangerines for the year 2010 based on data BPN there is still a wasteland nationally as much as 7.3 million hectares, which means it can be used for growing citrus or other crops. Selorejo village, subdistrict Dau, Malang regency is producing tangerines. Problems faced by farmers is citrus plant maintenance standards between one farmer to another still different, causing of citrus crop productivity in the village Selorejo and input prices of the diversity tradable and non-tradable always go up every year. The purpose of this study were 1) to analyzed the economic and financial advantage tangerine farm in the village of Selorejo, District Dau, Malang. 2) to analyzed the comparative advantage of tangerines in the Selorejo village, District Dau, Malang. 3) to analyzed the sensitivity level of the comparative advantages of tangerines against rising commodity tradable input costs (inorganic fertilizers and pesticides) and non-tradable input costs (labor costs and irrigation). This research was conducted in the village of Selorejo, District Dau, Malang. Determination of the location of this research was used purpossive sampling. The research location chosen because it was one of the centers of tangerines. Determination of the respondents in this study used probability sampling with simple random sampling methode which everyone in population have a same chance to chosen as sample. The determination of the number of respondents use by respondents who have the same orange varieties are varieties of Batu 55 tangerines. As for determining the number of respondents using the formula of Slovin. The analytical method used in this study was the financial and economic analysis. A financial analysis used actual prices to determine the financial feasibility of farming tangerines, while the economic analysis using shadow prices. In this research also used the method of analysis Domestic Resource Cost (DRC) and sensitivity analyzes. DRC analysis was used as an indicator to determine the comparative advantage, while the sensitivity analysis was used to determine changes in the level of the results of comparative advantage. This was done because iv the variables in the farming tangerines are dynamic so that it can change at any time. The results of this study indicate that the tangerines farm in Selorejo Village, subdistrict Dau, Malang has a financial and economic benefit because the R/C Ratio value of finansial analysis and economic analysis are 4,36 and 4,08 or less than 1. Besides, tangerines farming have a comparative advantage with DRCR of 0.172 or less than 1. This means tangerines farm in the village of Selorejo, District Dau, Malang have been efficient in the use of resources owned in order to save foreign exchange. Therefore, tangerine farming is very potential to be developed and would be more beneficial if the production of tangerines can be improved, so it can meet the needs of national citrus and reduce import of tangerines. Meanwhile, changes in the variables that occur in the first assumption is the rise of tradable inputs prices (fertilizers inorganic and organic fertilizers) and the second assumption is the increase of non tradable input prices (wage labor and overhead irrigation) showed that the results of the sensitivity analysis of both of these assumptions tangerine farm in the village of Selorejo, District Dau, Malang still have a comparative advantage because the DRCR value less than 1. There are some sugesstion from this research, the first is tangerine better producted in indonesian because based on the result of the research show that tangerine farming has a comparative advantage which mean that it has efficient in used the production input and can increase foreign exchange. Second, the recomendation for the next research are about the strategic to develop tangerines farming and the contribution of goverment to support the tangerins farming.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/194/ 051604968
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 01 Jun 2016 09:26
Last Modified: 07 Jun 2020 03:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131171
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item