Sirot, TitisAriesa (2016) Pengaruh Biourin Kelinci Dan Pupuk Npk Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) atau yang lebih dikenal dengan sweet corn mulai dikembangkan di Indonesia pada awal tahun 1980, diusahakan secara komersial dalam skala kecil untuk memenuhi kebutuhan hotel dan restoran. Produksi jagung manis di Indonesia menunjukkan bahwa produktivitas pada tahun 2011 sebesar 45,65 kw.ha-1 dengan produksi 17.643.250 t.ha-1. Tahun 2014 produksi jagung manis nasional diproyeksikan menjadi 19.207.409 t.ha-1 dengan produktivitas mencapai 49,29 kw.ha-1. Penelitian ini bertujuan Mempelajari pengaruh biourin kelinci dan pupuk NPK bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.). Peneletian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Juli 2015 di Dusun Dadapan, Desa Pandanrejo, Bumiaji, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Lokasi penelitian berada pada ketinggian ± 1150 mdpl yang tergolong dataran tinggi dengan curah hujan 1500 mm tahun-1 hingga 1900 mm tahun-1, suhu rata-rata 17- 25 0C, kelembapan udara rata-rata 74-82 % dan pH 5,0-7,0. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) menggunakan 2 faktor yaitu pupuk biourin kelinci dan pupuk NPK yang terdiri dari 9 perlakuan: faktor 1; B1: 100 kg ha-1 dosis pupuk NPK (16;16;16), B2: dosis 250 kg ha-1 dosis pupuk NPK (16;16;16), B3: 300 kg ha-1 dosis pupuk NPK (16;16;16), faktor 2; D1: dengan dosis 1500 l ha-1, D2: dengan dosis 2500 l ha-1, D3: dengan dosis 3000 l ha-1. Dari 9 perlakuan tersebut diulang 3 kali menjadi 27 unit perlakuan terdiri dari 49 tanaman per petak. Pengamatan terdiri dari parameter pertumbuhan dan parameter hasil panen pada tanaman jagung manis. Pengamatan dilakukan ketika berumur 14 hst, 28 hst, 42 hst dan pengamatan panen. Pada parameter pertumbuhan yang diamati dalam pengamatan destruktif meliputi: (1) bobot kering total tanaman. Parameter yang diamati dalam pengamatan non destruktif: (1) tinggi tanaman (cm), (2) jumlah daun (helai), (3) luas daun (cm2), dan (4) indeks luas daun (ILD). Sedangkan pada parameter hasil panen yang diamati meliputi: (1) Bobot segar tongkol berklobot (g), (2) Bobot segar tongkol tanpa klobot (g), dan (3) hasil panen jagung manis (t ha-1). Pengamatan komponen penunjang (analisis tanah dan analisis biourin kelinci). Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf nyata 5%. Selanjutnya bila hasil pengujian diperoleh perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji perbandingan antar perlakuan dengan menggunakan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada parameter pertumbuhan tanaman jagung manis perlakuan pemberian biourin kelinci 3000 l ha-1 berpengaruh nyata dan dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, indeks luas daun, dan bobot kering total tanaman pada semua umur pengamatan masing-masing sebesar 6,5%, 14,09%, 23, 01%, 22,86%, dan 26,06%. Pada perlakuan pemberian pupuk NPK 200 kg ha-1 berpengaruh nyata terhadap tanaman jagung manis dan dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, indeks luas daun, dan bobot v kering total tanaman pada semua umur pengamatan masing-masing sebesar 9,41%, 14,29%, 22,34%, 22,81%, dan 29,79%. Sedangkan pada parameter hasil panen tanaman jagung manis perlakuan pemberian biourin kelinci 3000 l ha-1 dapat berpengaruh nyata dan dapat meningkatkan bobot segar tongkol berklobot, bobot segar tongkol tanpa klobot, dan hasil panen jagung manis masing-masing sebesar 17%, 18,25%, dan 18,29%. Pada perlakuan pemberian pupuk NPK 200 kg ha-1 berpengaruh nyata terhadap tanaman jagung manis dan dapat meningkatkan bobot segar tongkol berklobot, bobot segar tongkol tanpa klobot, dan hasil panen jagung manis masing-masing sebesar 16,14%, 15,53%, dan 15,45%.
English Abstract
Sweet corn (Zea mays saccharata Sturt.) or better known as sweet corn was developed in Indonesia early 1980s, cultivated commercially on a small scale to meet the needs of hotels and restaurants. The production of sweet corn in Indonesia showed that productivity in 2011 amounted 45.65 kw.ha-1 with the production of 17,643,250 t.ha-1. In 2014 the national production sweet corn is projected to be 19,207,409 t.ha-1 with productivity reached 49.29 kw.ha-1. Aims studying the the influence biourin rabbit and NPK fertilizer for the growth and plant yield sweet corn (Zea mays saccharata Sturt.). This study was conducted in Marchn - July 2015 in the hamlet Dadapan, Village Pandanrejo, Bumiaji, Batu Regency, East Java Province. The research location is at an altitude of 1150 meters above sea belonging ± plateau with rainfall of 1500 mm yr-1 up to 1900 mm yr-1, the average temperature of 17-25 0C, the average humidity 74-82% and pH of 5.0 -7,0. The method used in this study is a Randomized Factorial Design (RAKF) using 2 factors biourin rabbit manure and NPK fertilizer which consisted of 9 treatments: 1 factor; B1: 100 kg.ha-1 doses of NPK fertilizer (16; 16; 16), B2: 250 kg.ha-1 doses of NPK fertilizers (16; 16; 16), B3: 300 kg.ha-1 doses of NPK fertilizer (16; 16; 16), a factor of 2; D1: at a dose of 1500 l.ha-1, D2: a dose of 2500 l.ha-1, D3: with a dose of 3000 l.ha-1. 9 treatment was repeated 3 times to 27 treatment unit consisted of 49 plants per plot. Observations made up of the growth parameters and parameters on crop yields of sweet corn. Observations were made when he was 14 hst, 28 hst, 42 hst and observations harvest. On the growth parameters were observed in destructive observations include: (1) the total dry weight of the plant. The parameters were observed in non-destructive observations: (1) plant height (cm), (2) the number of leaves (leaf), (3) leaf area (cm2), and (4) leaf area index (ILD). While the yields observed parameters include: (1) The weight of fresh cobs berklobot (g), (2) Weight of fresh cobs without husks (g), and (3) sweet corn yield (t ha-1). Observations supporting components (soil analysis and analysis biourin rabbit). Observational data were analyzed using analysis of variance (F test) with a significance level of 5%. Furthermore, if the test results obtained real difference then continued with a comparison test between treatments using the Least Significant Difference (LSD) at 5% level. The results showed that the growth parameters of plants sweet corn treatment provision biourin rabbits 3000 l.ha-1 significantly and could increase plant height, leaf number, leaf area, leaf area index and total dry matter of plants in all age observations respectively 6.5%, 14.09%, 23, 01%, 22.86% and 26.06%. In the treatment of NPK fertilizer of 200 kg.ha-1 significantly affected crop of sweet corn and could increase plant height, leaf number, leaf area, leaf area index and total dry weight of the plant at all ages observations respectively 9.41%, 14.29%, 22.34%, 22.81% and 29.79%. While the parameters of the yield of sweet corn treated rabbits biourin award 3000 l.ha-1 can be significant and can increase cobs fresh weight, fresh weight of cobs without husks, and sweet corn yield vii respectively by 17%, 18.25% and 18.29%. In the treatment of NPK fertilizer of 200 kg.ha-1 significantly affected crop of sweet corn and cob increased fresh weight, fresh weight of cobs without husks, and sweet corn yield respectively by 16.14%, 15.53%, and 15.45%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2016/188/ 051604976 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 03 Jun 2016 09:31 |
Last Modified: | 03 Jun 2016 09:31 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131164 |
Actions (login required)
View Item |