Analisis Efisiensi Pemasaran Wortel (Daucus Carota) Studi Kasus Di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu

Nasution, MuhammadTaufiq (2016) Analisis Efisiensi Pemasaran Wortel (Daucus Carota) Studi Kasus Di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Di Indonesia, khususnya di Provinsi Jawa Timur, produksi dan produktivitas wortel masih fluktuatif. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (2011), kondisi terendah terjadi pada tahun 2002 dengan luas panen 2.119 ha menghasilkan produksi sebesar 18.020 ton dengan produktivitas 85,04 ku/ha, sedangkan untuk kondisi tertinggi terjadi pada tahun 2010 yakni dengan luas panen 3.597 ha menghasilkan produksi 53.798 ton dengan produktivitas 149,6 ku/ha. Kedua kondisi tersebut menunjukkan bahwa produksi dan produktivitas tanaman wortel semakin meningkat. Salah satu daerah yang memiliki potensi untuk menghasilkan wortel adalah Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai kecamatan yang menjadi sentra produksi hortikultura seperti sayuran, buah dan tanaman hias. Pada tanaman semusim seperti sayuran banyak dibudidayakan pada dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 800 mpdl. Kecamatan Bumiaji memiliki produksi dan luas lahan terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kota Batu dengan luas lahan 444,8 ha, produksi mencapai 6.733,5 ton dan produktivitas sebesar 15 ton/ha. Tanaman wortel yang baik dan dipelihara secara intensif dapat menghasilkan umbi antara 20 - 30 ton/ha (Hanum, 2008). Matapencaharian utama masyarakat desa Sumberbrantas mayoritas adalah petani yang membudidayakan wortel secara turun-temurun dan telah menjadi komoditas unggulan. Didukung dengan kesesuaian lahan yang tepat untuk budidaya wortel dan iklim yang menudukung, hasil panen untuk komoditas wortel sangat melimpah, namun keberadaan konsumen yang tidak hanya berasal dari daerah sentra produksi wortel ini mengakibatkan adanya jarak antara petani produsen dengan konsumen, sehingga membutuhkan peran lembaga pemasaran dalam proses memasarakan produk agar produk hasil panen ini nantinya sampai kepada konsumen tepat waktu dan petani mendapatkan penerimaan (income) yang sesuai. Pemasaran dapat dikatakan efisien apabila suatu peroduk dapat sampai ke tangan konsumen tepat pada waktunya dan dengan biaya yang seminimal mungkin. Pemasaran yang efisien ini menyebabkan harga yang terjadi ditingkat petani sebagai produsen maupun tingkat konsumen merupakan harga yang adil. Dimana konsumen tidak membayar mahal untuk komoditi tersebut dan petani juga tidak menerima dengan harga yang rendah. Harga yang diterima oleh petani menjadikan pengaruh terhadap pendapatan dan tingkat kesejahteraan petani (Mubyarto, 1993). Melihat kenyataan yang ada di Desa Sumberbrantas, aspek pemasaran menjadi sangat penting untuk diteliti karena merupakan salah satu sub sistem agribisnis yang dapat menunjang kegiatan agribisnis secara keseluruhan. Sistem pemasaran wortel di Desa Sumberbrantas saat ini belum efisien dapat digambarkan bahwa fungsi-fungsi pemasaran yang belum mampu menekan biaya pemasaran menyebabkan selisih harga di tingkat petani dengan harga di ii konsumen sangat besar. Pendistribusian wortel dari produsen ke konsumen akhir pada umumnya melibatkan banyak lembaga pemasaran yang mengakibatkan panjangnya saluran pemasaran namun tidak efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk menganalisis saluran pemasaran wortel pada petani responden di Desa Sumberbrantas. 2) Untuk menganalis efisiensi pemasaran wortel dilihat dari marjin pemasaran, share petani, referensi produk dan volume penjualan di Desa Sumberbrantas Lokasi penelitian ini di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu yang ditentukan secara purposive. Penentuan responden petani wortel ditentukan dengan menggunakan metode simple random sampling. Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh sampel sebanyak 37 petani wortel. Pengambilan sampel lembaga pemasaran wortel dalam penelitian ini menggunakan metode snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan observasi. Alat analisis yang digunakan meliputi analisis saluran pemasaran, margin pemasaran share petani wortel, analisis referensi produk dan analisis volume penjualan. Hasil penelitian disajikan sebagai berikut: 1. Saluran pemasaran pada yang dilakukan di Desa Sumberbrantas memiliki 4 saluran pemasaran, keempat salran pemasaran melibatkan peran tengkulak pada proses pemasarannya dan saluran terpanjang diantara keempat saluran ini yaitu saluran pemasaran II yaitu: Petani  Tengkulak  Pedagang pengumpul Kota Batu  pedagang pengumpul Samarinda. 2. Tingkat efisiensi pemasaran yang dicapai di Desa Sumberbrantas dianalisis berdasarkan margin dan share harga petani, sedangkan perhitungan referensi produk dan perhitungan volume penjualan merupakan konsep yang dijadikan temuan pada penelitian. Berdasarkan margin, saluran pemasaran I memiliki nilai margin pemasaran terendah Rp. 2.012 dan saluran pemasaran II memiliki margin terbesar yaitu Rp. 3.616. Share petani terbesar terdapat pada saluran pemasaran IV yaitu sebesar 57,14%. Referensi produk terbesar terdapat pada saluran pemasaran III dan IV yaitu 0,93kg dan volume penjualan petani paling banyak terdapat pada saluran ke II. Upaya peningkatan efisiensi pemasaran didaerah penelitiandapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Petani dapat memaksimalkan produknya dipasarkan didaerah terdekat terlebih dahulu agar margin yang diperoleh tidak terlalu besar dan share yang diterima oleh petani besar dan menguntungkan secara income. 2. Peningkatan tingkat efisiensi pemasaran ditingkat petani dapat dicapai dengan: mengurangi biaya pemasaran, sehingga keuntungan yang diperoleh petani meningkat, memperbaiki penanganan pasca panen agar mengurangi wortel yang susut saat proses pemasaran, petani sebaiknya melakukan teknis budidaya yang lebih baik lagi agar hasil wortel yang dipanen memiliki grade A dan dijual dengan keuntungan yang lebih banyak, sebaiknya pemerintah melakukan penyuluhan agar petani bisa melakukan sistem tunda jual saat panen raya terjadi, petani disarankan meningatkan produksi panennya agar volume penjualan meningkat dan pendapatan bertambah

English Abstract

In indonesia, especially in East Java, production and productivity carrot still fluctuates. Based on the data from the central bureau of statistics (2011), the condition of the lowest is in 2002 with broad harvest 2.119 ha produce the production of 18.020 tons with the productivity 85,04 ku/ha, while for the condition highest was in 2010 namely with broad harvest 3.597 ha produce 53.798 tons of production with the productivity 149,6 ku / ha. Of these two conditions shows that production and productivity of the carrot plant has escalated. One of the areas that has the potential to produce carrots is Sumberbrantas Village Sub District Bumiaji Batu Regency as a center for the production horticulture like vegetable , fruit and ornamental plants. On plants like vegetable annual widely cultivated in the highlands of with a height of more than 800 mpdl. Sub distric bumiaji having the production and area of land largest than other sub districts in the Batu regency with the size of 444,8 ha, production reached 6.733,5 tons and productivity at 15 ton/ha. Carrot grow and maintained intensively can produce tubers between 20 -- 30 tons ha (Hanum, 2008). Most proffesion in the Sumberbrantas village is farmer of carrots, supported with comformity land fot cultivation and climate, harvest product of carrots is high, but the consumer not only from the center are of production caused the distance between the producers with consumers, that require the role of marketing institution in the process selling product to consumers on time and farmer get a good income. Marketing could be efficient when a product achieve by the consumers ontime by the minimum cost. Marketing efficient caused the price of occurring consumers level and producer level is fairly. Where consumers are not paid extra for these commodities and farmer were not received with a low price. The price received by farmer made the effect on income and welfare of farmer (Mubyarto, 1993). Looking at the fact that in the Sumberbrantas village, the marketing aspect is very important to study because it is one of the sub-systems that can support agribusiness agribusiness activities as a whole. The marketing system of carrots in the Sumberbrantas village currently not efficiently be drawn that the marketing functions that have not been able to reduce the marketing costs led to the difference in price at farm gate prices at the consumer is very large. Distribution of carrots from the producer to the final consumer in general involves many marketing agencies that resulted in length but inefficient marketing channels The purpose of this research are: 1) Analyze the marketing channels carrot farmers in the Sumberbrantas village respondents. 2) Analyze the marketing efficiency of marketing margin carrots views, farmers share, producreference t and the sales volume in the Sumberbrantas village. The location of this research in Sumberbrantas Village Sub District Bumiaji Batu Regency determined purposively. Respondent carrot farmer determined using iv simple random sampling method. The sample size is determined by the formula proposed Slovin. Based on calculations using the formulas obtained a sample of 37 farmers carrot. Sampling carrot marketing agencies in this study using snowball sampling method. Data collection was conducted by interview and observation. The analytical tool used include analysis of marketing channels, marketing margin share carrot farmers, reference analysis and analysis of product sales volume. Results of the research were presented as follows: 1. Marketing channels on research conducted in the of Sumberbrantas village has four marketing channels, channels delivered the longest four of these channels is the marketing channel II, namely: FarmersTengkulakCollector of Batu regency traders Samarinda. 2. The level of marketing efficiency achieved in the Sumberbrantas village analyzed based margin, share, reference product and sales volume. Based on the margins, marketing channels I have the lowest marketing margin value of Rp. 2.012/kg and marketing channel II has the largest margin of Rp. 3616/kg. The biggest farmers share contained in the marketing channel IV in the amount of 57.14%. The reference product contained in the marketing channels III and IV are 0,93kg and the sales volume of the farmers are most numerous in the channel II. Efforts to increase the efficiency of the marketing area penelitiandapat done in the following manner: 1. Farmers can maximize the products are marketed nearby areas first so the margin obtained is not too large and the share received by farmers large and profitable income. 2. Increased level of marketing efficiency for farmers can be achieved by: reducing marketing costs, thereby increasing farmers profits, improve postharvest handling in order to reduce shrinkage carrots when the marketing process, farmers should perform better cultivation techniques again for the results harvested carrots has a grade A and sold at a profit of more, government should be counseling so that farmers can make selling the system delay occurs during harvest, farmers are advised increase crop production in order to increase sales volume and increasing revenue.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/121/ 051604063
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 07 Jun 2016 10:08
Last Modified: 07 Jun 2016 10:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131091
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item