Pengaruh Aplikasi Agens Hayati Secara Tunggal dan Konsorsium Terhadap Serangan Penyakit Busuk Lunak (Erwinia carotovora) Pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.).

Yasnita, Faradisa (2016) Pengaruh Aplikasi Agens Hayati Secara Tunggal dan Konsorsium Terhadap Serangan Penyakit Busuk Lunak (Erwinia carotovora) Pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman kentang (Solanum tuberosum.L) merupakan salah satu komoditas pangan utama dunia. Sementara di Indonesia, kentang memiliki nilai penting sebagai komoditas hortikultura setelah cabai dan kubis. Salah satu kendala yang dihadapi dalam budidaya kentang yaitu adanya penyakit tanaman yang umumnya bersifat tular tanah. Diantara penyakit yang dapat menurunkan produksi tanaman kentang salah satunya penyakit busuk lunak umbi kentang yang disebabkan bakteri Erwinia carotovora. Penggunaan mikroorganisme antagonis dari kelompok jamur dan bakteri mempunyai potensi sebagai antagonis karena kemampuannyadalam menekan populasi mikroorganisme patogen tanaman baik melalui mekanisme parasitisme, kompetisi maupun antibiosis. Beberapa mikroorganisme antagonis yang dapat digunakan dalam mengendalikan penyakit busuk lunak umbi kentang antara lain Bacillus subtilis, Pseudomonas fluorescens, Trichoderma sp.atau kombinasi ketigamikroba tersebutdan mikoriza. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian agens hayati secara tunggal, pemberian agens hayati secara konsorsium (Trichoderma sp.B. subtilisdan P. fluorescens) dan perlakuan mikorizadapat menghambat perkembangan patogen E. carotovora penyebab busuk lunak pada kentang (Solanum tuberosum L.). Penelitian dilaksanakan bulan Juli 2015 sampai Desember 2015di daerah Karangploso, Malang, Jawa Timur. Metode penelitian meliputi perbanyakan agens hayati dan mikoriza, persiapan lahan penelitian, aplikasi mikoriza dan agens hayati dan pemeliharaan tanaman. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuandengan 4 ulangan. Jenis perlakuan dalam penelitian ini antara lain kontrol, perlakuan Bacillus subtilis, perlakuan Pseudomonas fluorescens, perlakuan mikoriza, perlakuan Trichoderma sp. dan perlakuan konsorsium. Hasil penelitian menunjukkan persentase serangan penyakit busuk lunak yang disebabkan bakteri E.carotovora pada perlakuan dengan konsorsium mikroba antagonis (P6) yaitu sebesar 11,25%. Kemudian diikuti dengan perlakuan B. subtilis (P2), P. fluorescens (P3), Mikoriza (P4), Trichoderma sp. (P5) masing-masing 16,25%, pada kontrol tanpa perlakuan agens hayati (P1) serangannya mencapai 26,25%. Sedangkan rata-rata hasil panen tertinggi terdapat pada perlakuan Trichoderma sp. (P5) yaitu 2,29 kg, secara berurutan diikuti oleh perlakuan dengan B. subtilis (P2) 2,21 kg, Mikoriza (P4) 1,78 kg, P.fluorescens(P3) 1,77 kg, konsorsium mikroba antagonis (6) 1,64 dan perlakuan kontrol tanpa perlakuan (P1) 2,42 kg. Berdasarkan analisis korelasi antara persentase serangan penyakit busuk lunak yang disebabkan bakteri E. carotovora dan hasil panen umbi kentang nilai korelasinya adalah cukup.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/1007/051701449
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 14 Mar 2017 08:53
Last Modified: 19 Oct 2021 04:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131061
[thumbnail of Faradisa_HPT_2016.pdf]
Preview
Text
Faradisa_HPT_2016.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item