Pemberdayaan Pada Masyarakat Marjinal Oleh Relawan Sebagai Pekerja Sosial

Pramono, BimoJetta (2015) Pemberdayaan Pada Masyarakat Marjinal Oleh Relawan Sebagai Pekerja Sosial. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Usaha pemberdayaan dari pihak pemerintah atau berbagai lembaga lainnya, belum cukup untuk menanggulangi masalah masyarakat marjinal. Sementara eksistensi masyarakat marjinal diperlukan perlakuan pemberdayaan secepatnya sebelum mengarah pada masalah sosial lainnya. Dibutuhkan kekuatan dan efektivitas dari pihak yang termotivasi secara sosial yang bersedia menggantikan peran pemerintah dalam melaksanakan pemberdayaan demi pengentasan nasib masyarakat yang tidak dapat menikmati manfaat pembangunan dari pemerintah. Pemerintah belum serius menanggapi wacana atau membangun kerja sama pada pihak-pihak tersebut meskipun di dalam negeri sudah terdapat beberapa pekerja sosial yang dengan sukarela menggantikan peran pemerintah dalam melakukan pemberdayaan. Seperti halnya yang terjadi pada Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang terdapat seorang fasilitator berinisial D.P. hadir sebagai pelaku pemberdayaan pada lingkungan hidupnya dan membantu pemerintah dalam menghadapi permasalahan masyarakat marjinal. Beliau mengajak masyarakat Desa Kemantren untuk berani membangun usaha dengan cara memberikan pelatihan usaha. Pelatihan usaha yang diberikan oleh fasilitator (DP) dapat bermanfaat untuk menambah pendapatan masyarakat serta meningkatkan kualitas hidupnya. Masih belum diketahui sebenarnya apakah motif pemberdayaan yang dilakukan oleh fasilitator (DP) serta bagaimanakah konsep pemberdayaan yang dilakukannya. Minimnya penelitian yang membahas pihak-pihak yang bekerja secara sukarela membantu pemerintah dalam melakukan pemberdayaan menjadi alasan pentingnya dilakukan penelitian mendalam tentang adanya relawan yang melakukan pemberdayaan pada masyarakat marjinal. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis motif fasilitator (DP) dalam melakukan kegiatan pemberdayaan pada masyarakat marjinal Desa Kemantren dan 2) menganalisis pemberdayaan yang dilakukan oleh fasilitator (DP) terhadap masyarakat marjinal Desa Kemantren. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk memberikan gambaran luas terhadap motif serta konsep pemberdayaan masyarakat marjinal oleh fasilitator (DP). Penentuan sampel dilakukan secara purposive dengan fasilitator (DP) sebagai narasumber kunci. Motif awal untuk melakukan pemberdayaan oleh Fasilitator (DP) berawal dari melihat kondisi perekonomian Indonesia yang akan memasuki era pasar bebas, keadaan Desa Kemantren yang masyarakatnya termarjinalkan karena kondisi ekonomi dan pendidikan yang kurang serta sedikitnya jumlah usaha yang terdapat pada Desa Kemantren. Bila dibagi menurut jenisnya, motif ekstrinsik yang dimiliki oleh fasilitator (DP) antara lain disebabkan adanya faktor tekanan dari kondisi ekonomi mendatang, kondisi masyarakat yang menimbulkan rasa tanggung jawab, serta potensi lingkungan yang menjadi kebutuhan untuk dioptimalkan. Motif Intrinsik yang dimiliki oleh fasilitator (DP) disebabkan adanya rasa kepedulian yang dimilikinya terhadap masyarakat marjinal Desa Kemantren serta kondisi negara. Pemberdayaan masyarakat marjinal yang dilakukan oleh fasilitator (DP) telah direncanakan melalui adanya input, output serta proses yang dilakukannya untuk mengolah input tersebut menjadi output yang diharapkan oleh fasilitator (DP). Input yang telah disebutkan oleh fasilitator (DP) adalah adanya unsur wawasan dan semangat, organisasi hingga teknologi produksi yang dapat diberikan pada masyarakat marjinal menggunakan proses pemberdayaan melalui pembentukan KUB Griya Sehati serta kewirausahaan sosial. Pada KUB Griya Sehati dilakukan beberapa kegiatan antara lain Focus Group Discussion, pelatihan usaha, pengawasan, pengajuan bantuan alat usaha, dan pameran. Program kewirausahaan sosial dilakukan dengan 4 tahap yang disesuaikan dengan tingkat ketrampilan masyarakat marjinal. Output yang diharapkan setelah mengikuti proses tersebut masyarakat marjinal dapat lebih mandiri, meningkatkan pendapatannya serta terbentuk rasa kepedulian. Saran yang diberikan untuk pelaku pemberdayaan untuk dapat mengevaluasi program-program yang akan diberdayakan kepada masyarakat. Saran bagi pemerintah, harus membangun kerja sama pada pihak-pihak yang melakukan pekerjaan sosial secara sukarela mengenai pemberdayaan serta membangun kebijakan baru mengenai adanya peningkatan motivasi untuk melakukan pemberdayaan. Saran kepada pengurus KUB Griya Sehati untuk terus melakukan dorongan kepada anggotanya supaya lebih solid dalam berorganisasi dan lebih produktif dalam menjalankan usahanya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/992/051602644
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 08 Apr 2016 10:39
Last Modified: 19 Oct 2021 04:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131048
[thumbnail of skripsi.pdf]
Preview
Text
skripsi.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item