Pengaruh Perbedaan Tingkat Kemasakan Buah Pada 3 Genotipe Mentimun (Cucumis sativus L.) Terhadap Kualitas Benih

Wulananggraeni, Retno (2015) Pengaruh Perbedaan Tingkat Kemasakan Buah Pada 3 Genotipe Mentimun (Cucumis sativus L.) Terhadap Kualitas Benih. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Mentimun (Cucumis sativus L.) adalah sayuran buah yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Keberhasilan budidaya mentimun salah satunya dipengaruhi oleh kualitas benih. Salah satu mentimun yang banyak diminati oleh masayarakat Indonesia ialah mentimun genotip lokal karena memiliki rasa yang tidak pahit dan daging tebal, namun pertumbuhan tanaman dari genotip lokal masih belum seragam. Hal ini disebabkan karena mutu benih yang masih rendah. Kualitas benih mentimun yang rendah dikarenakan benih dari buah yang dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tercapai akan mempunyai viabilitas yang rendah. Upaya yang dilakukan adalah menetapkan waktu panen yang tepat untuk mendapatkan kualitas benih yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kemasakan buah pada 3 genotip mentimun terhadap kualitas benih. Hipotesis yang diajukan ialah terdapat interaksi antara tingkat kemasakan buah dan genotip terhadap kualitas benih. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2013. Penelitian ini terdiri dari dua percobaan, dimana percobaan pertama untuk produksi benih dilaksanakan di Desa Wringinsongo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Percobaan kedua untuk uji kualitas benih dilaksanakan di Laboratorium Mutu Benih UPT-PSBTPH Singosari. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah tiga genotip lokal yang berasal dari daerah Malang, Blitar dan Jember. Pengujian kualitas benih dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan dua faktor yaitu genotip dan tingkat kemasakan buah. Data diambil dari variabel pengamatan berupa bobot 1000 butir, laju perkecambahan, daya berkecambah, indeks vigor, bobot benih per-buah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, dan berat kering kecambah normal. Data dianalisa dengan menggunakan analisa ragam pada masing-masing perlakuan. Jika diperoleh interaksi genotip dan tingkat kemasakan buah yang maka di uji lanjutan dengan BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi tingkat kemasakan buah dan genotip terhadap kualitas benih yang meliputi daya berkecambah, bobot 1000 butir, laju perkecambahan, kecepatan tumbuh, bobot benih per buah, berat kering kecambah normal dan keserempakan tumbuh. Selain itu pertumbuhan tanaman saat proses produksi benih pada genotip Jember dan Blitar terlihat seragam, sehingga saat waktu panen menghasilkan buah dengan jumlah dan besar yang sama. Hal berbeda terjadi pada genotip Malang, pertumbuhan tanaman yang terlihat tidak seragam menyebabkan buah yang dipanen tidak mencukupi kebutuhan benih. Waktu panen buah untuk kualitas benih yang optimal pada lokal Jember 18 hari setelah berbunga, lokal Malang 38 hari setelah berbunga dan lokal Blitar 18 hari setelah berbunga

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/98/051502036
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 17 Mar 2015 08:51
Last Modified: 19 Oct 2021 03:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131034
[thumbnail of Skripsi_Retno_Wulananggraeni.pdf]
Preview
Text
Skripsi_Retno_Wulananggraeni.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item