Peran Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Terhadap Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani (Survei terhadap Petani di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang)

Tobing, Yuntari Priscila (2015) Peran Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Terhadap Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani (Survei terhadap Petani di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Sukolilo merupakan desa yang berada di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang yang menerima dana aliran dari program PUAP dengan mayoritas bermata pencaharian petani dengan komoditas pangan. Pelaksanaan PUAP sejak tahun 2008 hingga sekarang belum menunjukkan nilai perubahan yang signifikan hal ini disebabkan oleh tidak siapnya gapoktan yang menerima dana PUAP menyalurkan dana kepada petani, kurangnya pelatihan dari pemerintah yang diberikan kepada petani guna menambah wawasan mengenai pengolahan hasil produksi sebagai produk bernilai tambah, hal yang paling memperlambat cairnya dana PUAP ialah karena masih tingginya tingkat kemacetan uang yang disebabkan petani yang belum membayar angsuran pinjamannya. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan program PUAP yang belum tercapai. Dari kondisi diatas peneliti ingin melihat sejauh mana program PUAP berdampak terhadap kesejahteraan petani khususnya dilihat dari pemenuhan kebutuhan pangan petani. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu : (1) Mengindentifikasi keterlibatan pihak dalam penyelenggaraan program PUAP, (2) Menganalisis hubungan penyelenggaraan program PUAP dengan pengelolaan program PUAP, (3) Menganalisis hubungan faktor penentu keberhasilan program dengan pengelolaan program, (4) Menganalisis hubungan pengelolaan program dengan pemenuhan ketahanan pangan rumah tangga petani. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian survei dengan metode penelitian gabungan (mixed methods) antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode penelitian dilakukan secara Multi Stage Random Sampling yang dilakukan secara bertingkat dan biasanya berdasarkan pembagian wilayah kerja suatu pemerintah dengan sistem acak. Metode penentuan responden menggunakan Simple Random sampling dengan mengambil anggota sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Populasi di lokasi penelitian sebanyak 250 orang menggunakan rumus Slovin dengan batas toleransi kesalahan (error tolance) sebesar 15% sehingga jumlah responden pada penelitian ini sebesar 37 orang. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : (1) Pihak terkait yang memiliki keterlibatan tertinggi ialah Gapoktan hal ini menunjukkan bahwa Gapoktan sudah melakukan perannya dengan baik dalam mewadahi petani untuk mendapatkan modal dan meningkatkan wawasan petani, (2) Tingkat implementasi petani yang tertinggi pada penyelenggaraan program ialah pada kegiatan sosialisasi hal ini dikarenakan petani ingin mengenal dan mengetahui program yang akan dilaksanakan sehingga berpartisipasi banyak pada kegiatan sosialisasi. Kegiatan sosialisasi BLM PUAP dan pemanfaatan dana memiliki hubungan positif dengan perencanaan dan pelaksanaan hal ini dikarenakan jika persepsi petani sudah benar mengenai program ii PUAP maka akan membantu jalannya kegiatan perencanaan dan pelaksanaan. Kegiatan penyuluhan kewirausahaan memiliki hubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan sedangkan pada kegiatan penyuluhan lainnya tidak memiliki hubungan dengan pengelolaan program hal ini dikarenakan pada penyuluhan pengurangan pestisida kimia dianggap kurang praktis dan memakan waktu sedangkan pada administrasi Gapoktan tidak memiliki hubungan dengan pengelolaan program karena yang mengelola administrasi langsung ialah pengurus sehingga tidak berdampak pada pengelolaan program yang dilakukan petani. Kegiatan pemberian modal yang memiliki hubungan dengan pengelolaan program ialah cara memperoleh uang dengan perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi. Pada indikator pengembalian uang memiliki hubungan juga dengan pelaksanaan dan monitoring evaluasi, sedangkan pada indikator jumlah penerima BLM PUAP tidak memiliki hubungan dengan pengelolaan program karena bertambah atau berkurangnya penerima BLM PUAP tidak mempengaruhi pengelolaan program. Hal yang penting ialah penerima BLM PUAP yang mengembalikan modal agar dapat diputar kembali, (3) Faktor yang paling menentukan keberhasilan program PUAP ialah aspek manajemen kinerja hal ini dikarenakan dalam aspek tersebut Gapoktan telah berhasil meringankan beban petani dalam berusahatani melalui peningkatan aset, mengadakan pertemuan rutin dan menjalin kerjasama dengan pihak lain. Faktor internal yang memiliki hubungan dengan semua kegiatan pengelolaan program ialah keikutsertaan rapat dan pemahaman tentang penggunaan, dan pemanfaatan dana PUAP. Kordinasi program memiliki hubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan program PUAP. Peningkatan aset dan penjalinan kerjasama tidak memiliki hubungan dengan pengelolaan program hal ini karena aset dan kerjasama yang bertambah tidak ada hubungan dengan jalannya program PUAP. Ketersediaan modal tidak memiliki hubungan dengan pengelolaan program PUAP karena Gapoktan masih lambat dalam melayani petani dalam menyediakan modal sedangkan pada bunga pinjaman petani menyetujui kesepakatan yang dibuat dan memenuhi sehingga tidak mengalami hambatan. Faktor eksternal yang memiliki hubungan dengan semua kegiataan pengelolaan program ialah pelatihan pembinaan oleh Penyuluh dan Pendamping. Pemantauan Tim Teknis memiliki hubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan. Pengarahan sesuai potensi desa oleh Penyuluh dan penanganan oleh Gapoktan memiliki hubungan dengan monitoring evaluasi, (4) Tingkat pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga petani tertinggi ialah konsumsi pangan hal ini dikarenakan petani masih mampu memberi makan anggota keluarga dengan frekuensi 3 kali. Pengelolaan program yang memiliki hubungan dengan ketahanan pangan ialah kegiatan perencanaan dengan semua indikator ketersediaan pangan. Perencanaan dengan kepemilikan lahan dan sarana transportasi, perencanaan dengan frekuensi makan dan diversifikasi pangan. Pelaksanaan dengan kecukupan gizi, pelaksanaan dengan semua indikator distribusi pangan, pelaksanaan dengan diversifikasi pangan. Monitoring evaluasi dengan semua indikator ketersediaan pangan hal ini dikarenakan jika monitoring evaluasi sudah dilaksanakan dan pelaksanaan dijalankan sesuai pedoman PUAP maka dapat membantu petani dalam menyediakan pangan dan distrubusi pangan. Monitoring evaluasi juga memiliki hubungan dengan frekuensi makan dan diversifikasi pangan. iii Saran yang dapat diberikan pada jalannya program PUAP adalah (1) Keterlibatan non pemerintah dalam penyelenggaraan program PUAP perlu ditingkatkan lagi terutama dalam penyediaan sarana produksi agar dapat meringankan beban, (2) Pengurus Gapoktan diharapkan dapat lebih tegas dalam menjalankan tugasnya seperti dalam proses pengembalian uang pinjaman dengan cara memberikan surat sanksi jika tidak membayar dalam jangka waktu yang ditentukan maka petani tidak dapat meminjam BLM PUAP lagi, (3) Perlu adanya peningkatan terhadap penyuluhan mengenai pengembangan usaha petani agar petani mendapat wawasan dalam mengelola hasil usahatani menjadi suatu nilai tambah guna meningkatkan pendapatan petani.

English Abstract

Sukolilo village is a village located in the district Wajak, Malang that receive funds flow from program PUAP with the majority of whom work in agriculture with food commodities. Implementation PUAP since 2008 until now has not shown the value of significant changes this is caused by the unprepared gapoktan that receive funds PUAP channeling funds to farmers, lack of training of government granted to farmers in order to broaden the processing of production as value-added products, it The most slows down the disbursement of funds PUAP is due to the high level of congestion caused money farmers who do not pay their loan installments. This affects the success rate PUAP program that has not been achieved. From the above condition the researchers wanted to see how far the program PUAP impact on the welfare of farmers in terms of the food needs of farmers. This study has several objectives: (1) identification of the involvement in the administration of the program PUAP, (2) analyze the relationship between the implementation of the program PUAP in program management PUAP, (3) analyze the relationship between the management of the program with the critical success factors of the program, (4) Analyze the relationship management PUAP Programs between household food security of farmers. This type of research used in this study using survey research method combined (mixed methods) between quantitative and qualitative research methods. The research method is Multi Stage Random Sampling is done in stages and is usually based division of labor, a government with a random system. Method of determining the respondents using simple random sampling by taking a sample of members of the population at random without regard to strata that exist in the population. Population as many as 250 people PUAP using Slovin formula to limit fault tolerance (error tolance) by 15% so that the number of respondents in this study of 37 people. The results obtained were as follows : (1) The associated has some involvement the highest is gapoktan this indicates that gapoktan have done the role well in mewadahi farmers to get the capital and increase insight farmers, (2) The level of the implementation of farmers on the highest the program is to socialization activities it was because farmers want to know and know about programs that will be implemented so participate many to socialization activities .Socialization activities blm puap and use of the funds having a positive relationship with the planning and implementation of it was because if perception farmers was correct of the program puap so will help the way the planning activities and implementation of .Counseling activity entrepreneurship have ties with the planning and implementation of while in counseling activity other is not related to the management of the program this because counseling reduction pesticide chemistry considered less practical and took while in administration gapoktan is not related to the management of the program because who manage the administration of direct is the so that no impact on the program. Activities the provision of capital with links to the management of the program is ways to earn money with the planning, the implementation and monitoring evaluation .In indicators refunds have ties also to the implementation of the and monitoring evaluation , while in the number recipients blm puap is not related to the management of the program because increase or the reduced recipients blm puap did not affect the management of the program. The important thing is recipients blm puap returned capital in order to played back, (3) The most determining factor of success of the program puap is management aspects of performance it was because in these aspects gapoktan have managed to alleviate the burden of farmers through berusahatani through the increase in assets , held a meeting regularly and establish cooperation with the other hand. The internal factor with links to all activities the management of the program is participation meeting and understanding of the use of , and use of the funds puap .The coordinates program have ties with the planning and implementation of the program puap .An increase in assets and interlacing cooperation is not related to the management of the program this is because assets and cooperation has no relation to the course of program puap. The availability of capital is not related to the management of the program puap because gapoktan still slow in serving farmers in providing capital while in interest on loans farmers reached an agreement on are made and meet and difficult .External factors with links to all kegiataan the management of the program is training flanking by extension officer and companion .Monitoring the technical team have ties with the planning and implementation of .Briefed in regard potential of the village by extension officer and handling by gapoktan have ties with monitoring evaluation , (4) The level of fulfillment household food needs farmers highest is food consumption.The management of the program with links to food security is the planning activities with all indicators food availability.Planning with land ownership and transportation facility, planning with frequency of meals and diversified food.The implementation of the with adequate nutrition, the implementation of the with all indicators food distribution, the implementation of the by diversifying food.Monitoring evaluation with all indicators food availability it was because if monitoring evaluation was already undertaken and the implementation of the progress in accordance peduoman puap it can help the farmers in providing food and food distribution.Monitoring evaluation are also have ties with frequency of meals and diversified food. Advice can be given on course of the program PUAP are Non-government involvement in the program puap needs to be improved to mention particularly in the delivery of the means of production that it can help, ( 2 ) the gapoktan are expected to firmly in carry out their duties as in the process of the repayment of money loans by granting a letter sanctions if is not paying his a specified period of time so farmers cannot borrow blm puap again, ( 3 ) it is necessary to an increase in to these services on the development of business farmers to farmers have insight in managing the results of farming into a added value to increase farm incomes

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/977/051602629
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 08 Apr 2016 09:57
Last Modified: 11 Nov 2021 03:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131031
[thumbnail of SKRIPSI_YUNITARI_TOBING1.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_YUNITARI_TOBING1.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item