Wulandari, ChichieTri (2015) Analisis Permintaan Gula di Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Gula merupakan bahan makanan sumber kalori seperti halnya beras, jagung, umbi-umbian dan lemak atau minyak. Kedudukan gula sebagai bahan pemanis utama di Indonesia belum dapat digantikan oleh bahan pemanis lainnya karena kecilnya kecenderungan untuk mensubstitusikannya dengan gula buatan atau pemanis lain. Gula memberikan kontribusi lebih dari 70 persen dari pemenuhan konsumsi masyarakat disusul gula merah dan bahan pemanis lainnya. Sebagai salah satu bahan pangan pokok dan sumber kalori, permintaan gula selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Permintaan gula yang terus meningkat disertai dengan keterbatasan produksi gula di Indonesia menyebabkan Indonesia harus mengimpor gula. Untuk saat ini Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara importir gula setelah Cina. Keadaan tersebut mendorong untuk melakukan kajian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan gula di Jawa Timur, elastisitas permintaan gula di Jawa Timur dan elastisitas silang permintaan gula di Jawa Timur. Lokasi penelitian yang diambil untuk menganalisis permintaan gula adalah di Jawa Timur. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive, dengan pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan sentra produksi gula. Data yang digunakan berupa data cross section hasil SUSENAS 2013 yang diperoleh dari BPS Provinsi Jawa Timur. Data tersebut terdiri dari proporsi pengeluaran gula, harga gula, harga gula merah, harga teh, harga kopi dan pengeluaran total tumah tangga. Model yang digunakan adalah model Almost Ideal Demand System (AIDS) dengan menggunakan metode Ordinary Least Square dan menggunakan teknik Principle Component Analysis (PCA) untuk mengatasi terjadinya multikolinearitas. Hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa permintaan gula di Jawa Timur dipengaruhi oleh harga gula, harga teh, harga kopi dan proporsi pengeluaran rumah tangga. Variabel harga gula merah tidak mempengaruhi permintaan gula di Jawa Timur. Hasil perhitungan elastisitas harga gula adalah inelastis, elastisitas harga permintaan gula adalah sebesar 0,23 maka setiap kenaikan harga gula sebesar 1% maka permintaan gula akan turun sebesar 0,23%. Hasil perhitungan elastisitas silang menunjukkan bahwa nilai elastisitas bertanda negatif. Elastisitas silang gula dan teh sebesar -0,0077, elastisitas gula dan kopi sebesar -0,0324 artinya hubungan gula dengan barang-barang tersebut adalah komplementer atau saling melengkapi satu sama lain. Dari hasil penelitian ini disarankan untuk pemerintah meningkatkan produksi gula agar dapat memenuhi kebutuhan gula masyarakat yang terus meningkat selain itu disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menambah variabel lain seperti jumlah anggota rumah tangga, pendapatan rumah tangga dan lainnya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2015/949/051600346 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Indah Nurul Afifah |
Date Deposited: | 29 Feb 2016 09:17 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 07:17 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131000 |
Preview |
Text
bab_I.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
bab_VI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
bab_V.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
bab_III.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
bab_IV.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
bab_II.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
daftar_pustaka.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
daftar_isi.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
cover.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |