Perakaran Kedelai (Glycine Max) Membentuk Makropori Pada Tanah

Prabowo, KrisnaBagus (2015) Perakaran Kedelai (Glycine Max) Membentuk Makropori Pada Tanah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengolahan tanah mungkin bukan solusi yang baik untuk masalah pemadatan tanah karena dapat mendekomposisi bahan organik, memecah agregat dan melemahkan struktur. Penggunaan akar sebagai alat pengolah tanah telah dikembangkan sebagai alternatif untuk mengatasi masalah pemadatan tanah. Tanaman dengan akar tunggang mungkin dapat menembus tanah lebih baik daripada tanaman berakar serabut, seperti legum. Legum dengan potensi yang baik untuk dikembangkan dalam praktek zero tillage salah satunya adalah kedelai, yang berumur pendek dan menghasilkan produk yang dibutuhkan. Perakaran tunggang dari kedelai diharapkan mampu tumbuh dalam kepadatan tanah cukup tinggi sehingga mampu membentuk makropori. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan jumlah makropori tanah akibat perakaran kedelai dan mengetahui distribusi ukuran pori tanah akibat perakaran kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga April tahun 2015 di Malang. Analisis laboratorium dilaksanakan mulai bulan Maret hingga April tahun 2015. Penelitian dilaksanakan dengan membuat pot yang terbuat dari PVC berdiameter 11,4 cm dimana terdapat pot yang digunakan untuk analisis awal penelitian, pot untuk perlakuan dengan tanaman kedelai dan sebagai kontrol (tanpa tanaman kedelai), dimana setiap unit percobaan dibagi menjadi 3 ulangan. Penelitian ini dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan didahului analisis awal. Parameter yang diukur adalah total pori, jumlah makropori, jumlah mesopori, jumlah mikropori, total panjang akar per volume (Root Length Density, LRV), total berat kering akar per volume (Root Dry weight, DRV), panjang akar spesifik (Specific Root length, SRL) dan kepadatan akar per volume (Root Volume Density, RVD). Uji t dilaksanakan untuk mengetahui adanya perbedaan total pori dan distribusi ukuran pori pada tanah dengan tanaman kedelai dan kontrol. Hasil penelitian yang didapatkan adalah perlakuan dengan kedelai memiliki jumlah makropori yang sama dan jumlah mikropori lebih tinggi dibandingkan perlakuan tanpa tanaman kedelai dan jumlah mesoporipun lebih rendah. Semakin tinggi nilai total panjang akar per volume (LRV) dan kepadatan akar per volume (RVD) maka jumlah makropori semakin menurun sebaliknya semakin tinggi nilai total panjang akar per volume maka jumlah mikropori semakin meningkat. Perakaran kedelai tergolong dalam perakaran kasar namun perakaran tanaman kedelai belum dapat membentuk makropori.

English Abstract

Tillage may not be a good solution to solve the problem of soil compaction as it can decompose organic matter, aggregate break down and weaken the soil structure. The use of roots as tillage tool has been developed as an alternative method to overcome the problem of soil compaction. Plants with taproot may penetrate the soil better than the fibrous roots of plants, such as legumes. One of potential legume to be developed in zero tillage practices is soybean. It is a short-lived crop which produces the required product. Soybean roots are expected to grow in high density soil so as to form macropore. The purpose of this study is to measure change of macropore and the pore size distribution due to soybean roots. The experiment was conducted in March and April 2015 at Malang. Laboratory analysis was conducted from March to April 2015. Research was carried out by making pots made of PVC with 11,4 cm diameter which divided to some pots were used for the pre-analysis of the study, treatment with soybean plants and as a control (without soybean), where each unit is divided into three experimental replicates. Research use randomized complete design with pre-analysis. Parameters measured were total porosity, macropore, mesopore, micropore, length root per volume (LRV), dry root weight per volume (DRV), specific root length (SRL) and root volume density (RVD). T test was used to know the porosity difference between treatment with soybean and control. The research revealed that the soil treated with soybean has a same amount of macropore and higher amount of micropore than soil treated without soybean. On the contrary, the soil treated with soyben has low amount of mesopore compared to the soil treated without soybean. The higher root length density (LRV) and root volume density (RVD) the lower the macropore, on the contrary the higher the micropore. Soybean roots is a coarse roots but yet it is unable to increase the macropore.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/940/ 051600027
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 18 Jan 2016 15:52
Last Modified: 18 Jan 2016 15:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130992
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item