Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 (Studi Kasus Balai Perempuan Melati Koalisi Perempuan Indonesia, Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang

Imansari, Kresnawati (2015) Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 (Studi Kasus Balai Perempuan Melati Koalisi Perempuan Indonesia, Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tantangan Indonesia untuk mempersiapkan langkah strategis dalam menstabilkan perekonomian dalam menghadapai masyarakat ekonomi ASEAN yaitu meningkatkan sektor pertanian. Dalam rangka pembangunan pada sektor pertanian, salah satu cara yang ditempuh oleh pemerintah adalah melalui program pemberdayaan khususnya pemberdayan kelompok wanita tani untuk meningkat produksi hasil pertanian. Program pemberdayaan kelompok wanita tani ini diharapkan memberikan hasil pemberdayaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan daya saing kemampuan (peningkatan kopetensi) yang dimiliki kaum perempuan. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Mendiskripsikan proses pemberdayaan kelompok wanita tani Balai Perempuan Melati di Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, 2) Menganalisis peran pemerintah dalam menyiapkan masyarakat ekonomi ASEAN khususnya pada program pemberdayaan perempuan Balai Perempuan Melati, 3) Menganalisis dan mendiskripsikan faktor-faktor yang menjadi faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan kelompok wanita tani Balai Perempuan Melati di Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang Penentuan responden dengan menggunakan non probability sampling dengan teknik pengambilan sampel purposive menggunakan responden sebanyak 30 orang. Metode analisis yang digunakan meliputi metode deskriptif yaitu menggunakan Interactive Model Of Analysis untuk mendeskripsikan proses kegiatan pemberdayaan, peran pemerintah, faktor pendukung dan penghambat. Interactive Model Of Analysisme menggunakan tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dalam kegiatan peneliti ini konsisten memperhatikan ketiga komponen analisis dengan kegiatan pengumpulan data sebelum, selama proses pengumpulan data berlangsung dan juga sesudah pengumpulan data. Hasil dari penelitian kegiatan pemberdayaan kelompok wanita tani yang dilakukan oleh Balai Perempuan Melati, terdapat tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan secara urut dan terencana demi terselenggaranya program yang baik. Adapun tahap pemberdayaan yaitu: 1) seleksi lokasi, 2) sosialisasi, 3) perencanaan kegiatan, 4) pelaksanaan kegiatan, 5) kegiatan pemberdayaan. Selain itu kegiatan pemberdayaan ini juga mendapatkan bantuan dana, pelatihan dan pendampingan. Bantuan dana diperoleh dari lembaga Australian AID yang bekerjasama dengan Koalisi Perempuaan Indonesia melalui Balai Perempuan Melati dan diperoleh dari pemerintah seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Bantuan dana ini digunakan bersama-sama oleh anggota kelompok wanita tani Balai Perempuan Melati untuk melakukan kegiatan produksi hasil pertanian. Pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti kelompok wanita tani meliputi pelatihan teknis dan pelatihan non teknis. Pelatihan teknis meliputi pelatihan pelatihan pembuatan tepung mocav yang bekerja sama dengan Kantor ii Disperindag Kabupaten Malang, pembuatan pupuk organik, pelatihan kewirausaan. Pelatihan non teknis meliputi pelatihan kader dasar Balai Perempuan Melati, keorganisasian, kepemimpinan, kesetaraan gender, mendidik keluarga dengan baik, perlindungi anak terhadap kekerasan seksual dll. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kelompok wanita tani untuk meningkatkan ketrampilan dan kompetensi dalam menyiapkan masyarakat ekonomi ASEAN. Kegiatan pemberdayaan ini juga berkaitan dengan peran pemerintah dalam menyiapkan masyarakat ekonomi ASEAN khususnya pada program pemberdayaan perempuan. Pemerintah menitik beratkan pada usaha ekonomi perempuan yang umumnya bersifat industri rumah tangga atau UKM. Upaya pemerintah ini bertujuan untuk meningkatkan keunggulan produk daerah yaitu meningkatkan kegiatan UMKM di daerah terpencil, pendampingan pelatihan dan bantuan modal usaha agar masyarakat khusunya perempuan mampu meningkatkan kreatifitasnya untuk memproduksi suatu barang . Manfaat dari sektor UMKM yaitu: 1) Menompang perekonomian nasional, 2) Menyediakan lapangan pekerjaan, 3) Menekan kemiskinan, 4)Meningkatkan kesejahteraan rakyat. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan pemberdayaan kelompok wanita tani Balai Perempuan Melati yaitu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk turut serta dalam kegiatan perencana, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi sehingga dalam pelaksanaanya timbul partisipasi masyarakat khususnya kelompok wanita tani di Desa Sukowilangun. Kegiatan pemberdayaan ini juga didukung oleh segenap pemerintah yang ada di Kabupaten Malang, mulai dari Kepala Desa Sukowilangun, Kantor Disperindag, Kantor Pemberdayaan Masyarakat, Kantor KP3A dan Koalisi Perempuan Indonesia. Faktor penghambatnya yaitu tidak ada bantuan modal secara individu untuk melakukan usaha/wirausaha. Dana yang diperoleh biasanya digunakan untuk persiapan pelatihan-pelathian kegiatan pemberdayaan. Selain itu kebanyakan dari warga Desa Sukowilangun khususnya kelompok wanita tani tidak mengetahui kondisi global yang dialami oleh Indonesia saat ini. Permasalahannya karena masih kurangnya kegiatan penyuluhan dan sosialisasi dari pemerintah yang membahas tentang masyarakat ekonomi ASEAN. Hanya sebagian saja yang mengetahui tentang masyarakat ekonomi ASEAN, namun jarang diinfokan kembali kepada warga lainnya. Sehingga kelompok wanita tani Desa Sukowilangun masih kurang siap menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pelaksanaan MEA merupakan amanah besar Indonesia untuk menyiapkan sumberdaya manusia untuk lebih siap menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN meliputi pendidikan, sosial dan ekonomi. Ketiga komponen itu sangat berpengaruh dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan menuju masyarakat sejahtera dan maju. Pertanian merupakan sektor yang berpengaruh dalam MEA. Harapan kedepannya Indonesia mampu bersaing dengan negara negara ASEAN. Untuk menyiapkan pasar global pemerintah harus sering melakukan kegiatan sosialisasi, pelatihan-pelatihan kewirausahaan agar masyarakat mampu mengembangkan investasi dan ekspor ke luar negeri.

English Abstract

Indonesia challenge to prepare a strategic step in stabilizing the economy in the face of the ASEAN economic community is to improve the agricultural sector. In the framework of the development of the agricultural sector, one way in which the government is through empowerment programs, especially empowerment of women farmers to increase agricultural production. Empowerment of women farmers is expected to provide the results of empowerment that can enhance well-being and competitiveness capability (increase in competence) that are owned by women. The purpose of this study are: 1)To describe the process of empowerment of women farmers Hall Female Jasmine Village Sukowilangun, District Kalipare, Malang, 2)Analyzing the governments role in preparing for the ASEAN economic community in particular on womens empowerment program Hall Woman Jasmine, 3)Analyze and describe the factors supporting factors and inhibitors empowerment of women farmers in the Village Hall Melati Women Sukowilangun, Kalipare subdistrict, Malang. Determination of respondents using non-probability sampling technique used purposive sampling of respondents as many as 30 people . The analytical method used descriptive method that includes using the Interactive Model Of Analysis to describe the process of empowerment , the role of government , enabling and inhibiting factors . Interactive Model Of Analysisme using three components: data reduction , data presentation and conclusion or verification . In the course of this research are consistent between the three components of the analysis with data collection activities before , during the data collection process took place and also after data collection . Results of the research activities of the empowerment of women farmers conducted by the Center for Womens Budget, there are stages that must be implemented in sequence and planned for the sake of a good implementation of the program. The empowerment stage, namely: 1)site selection, 2)dissemination, 3)planning activities, 4)implementation of activities, 5)empowerment activities. Besides this empowerment activities also receive financial assistance, training and mentoring. Obtained funding assistance from the Australian AID agencies in cooperation with the Indonesia Women Coalition through the Institute for Womens Budget and obtained from the government such as the Department of Trade and Industry. This financial assistance is shared by members of a group of women farmers Women Melati Hall to conduct agricultural production. The trainings have been followed women farmers groups include technical training and non-technical training. Technical training includes training mocav flouriv making training in cooperation with the Office of Disperindag Malang, organic fertilizer, enterpreneur training. Non-technical training includes basic training of cadres Jasmine Women Hall, organizational, leadership, gender equality, educates the family well, perlindungi children against sexual abuse etc. This activity is very beneficial for women farmers to improve the skills and competence in the preparation of the ASEAN economic community Empowerment activity is also related to the governments role in preparing for the ASEAN economic community in particular on womens empowerment program. Government focuses on womens economic enterprises are generally domestic industry or UMKM. The governments efforts aimed at increasing the excellence of regional products that enhance the activities of UMKM in remote areas , advocacy training and capital assistance to people especially women can improve their creativity to produce an item . Benefit from the UMKM sector , namely : 1) carry the national economy, 2) Providing employment, 3) Pressing poverty, 4) Improving the welfare of the people. Enabling and inhibiting factors empowerment of women farmers Women Hall Melati which provide greater opportunities for the public to participate in the activities of planning, implementation, monitoring, evaluation that arise in the implementation of community participation, especially of women farmers in the Sukowilangun village. The empowerment activities are also supported by all governments in Malang, ranging from Sukowilangun Village Chief, Office of Industry and Trade, Community Development office, KP3A office off and Indonesian Womens Coalition. Inhibiting factors ie no individual capital assistance to business/ entrepreneur. The proceeds normally used for the preparation of training empowerment activities. In addition, most of the Sukowilangun village especially women farmers do not know the global conditions experienced by Indonesia at this time. The problem is due to the lack of education and socialization activities of government that discusses the ASEAN economic community. Only partially aware of the ASEAN economic community, but rarely diinfokan back to the other residents. Rural women farmer groups so Sukowilangun still less prepared to face the ASEAN economic community The conclusion from this study is the implementation of the MEA is a big mandate Indonesia to prepare human resources to be better prepared to face the ASEAN economic community covering educational , social and economic . The third component was very influential in the implementation of development activities towards a prosperous and advanced society . Agriculture is a sector which is influential in the MEA . Expectations of future Indonesia could compete with ASEAN countries . To prepare for the global market of government must often conduct socialization activities , entrepreneurship training so that people are able to develop investment and exports to overseas.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/902/ 051509582
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 26 Jan 2016 09:32
Last Modified: 26 Jan 2016 09:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130951
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item