Pengaruh Aplikasi Fungisida Majemuk (B.A : Benalaksil 8% Dan Mankozeb 65%) Terhadap Keanekaragaman Jamur Endofit Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Dan Terhadap Jamur Fusarium Oxysporum In V

Zakiyah, HanisAlifatuz (2015) Pengaruh Aplikasi Fungisida Majemuk (B.A : Benalaksil 8% Dan Mankozeb 65%) Terhadap Keanekaragaman Jamur Endofit Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Dan Terhadap Jamur Fusarium Oxysporum In V. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Permintaan bawang merah (Allium ascalonicum L.) di Indonesia pada beberapa tahun terakhir untuk konsumsi dan bibit mengalami peningkatan. Kendala yang dihadapi mengenai kebutuhan bawang merah yang selalu meningkat adalah lahan yang tersedia semakin sempit dan adanya gangguan hama serta penyakit. Penggunaan fungisida adalah salah satu cara untuk mengatasi penyakit yang ditimbulkan oleh jamur pada tanaman. Namun, aplikasi fungisida dihawatirkan dapat menimbulkan penurunan keanekaragaman jamur endofit yang dapat memberikan ketahanan terhadap pathogen bagi inang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fungisida majemuk berbahan aktif benalaksil 8% dan mankozeb 65% terhadap keanekaragaman jamur endofit pada tanaman bawang merah, dan konsentrasi dengan daya hambat relatif untuk menghambat pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum in vitro. Penelitian dilakukan pada bulan September 2014 sampai dengan Juli 2015 di 2 tempat, yaitu penanaman di lahan Junrejo, Malang dan di Laboratorium Penyakit, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Metode yang digunakan adalah eksplorasi dan pengujian secara in vitro dengan 6 perlakuan konsentrasi (perlakuan 1 sebesar 0.25g/l, perlakuan 2 sebesar 0.5g/l, perlakuan 3 sebesar 1g/l, perlakuan 4 sebesar 1,5g/l, perlakuan 5 sebesar 2g/l dan perlakuan 0 sebagai perlakuan kontrol) dan 3 fungisida dengan bahan akfif yang berbeda yaitu fungisida majemuk (berbahan aktif Benalaksil 8% dan Mankozeb 65%), makozeb 65% dan benlaksil 8%. Variabel yang diamati adalah pertumbuhan diameter koloni F. oxysporum dan tingkat hambatan relatif fungisida (THR) Data yang didapatkan dari hasil eksplroasi dihitung keragaman, keseragaman, dan dominasinya untuk mengetahui peningkatan atau penurunan keberagaman jamur endofit di setiap perlakuan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai keanekaragaman jamur endofit sebelum perlakuan fungisida majemuk sebesar 12,354, nilai keanekaragaman pada pertengahan perlakuan fungisida sebesar 15,138 dan pada 1 minggu setelah aplikasi fungisida terakhir sebesar 12,11. Dari hasil analisis keanekaragaman menunjukkan bahwa aplikasi fungisida majemuk dapat menurunkan keanekaragaman jamur endofit bawang merah. Hasil penelitian in vitro menunjukkan semua perlakuan fungisida dapat menekan pertumbuhan koloni F. oxysporum pada media PDA. Tingkat hambatan relatif (THR) media PDA paling tinggi adalah pada mankozeb 65% sebesar 80,72% diikuti oleh fungisida majemuk sebesar 76,93%, dan benalaksil 8% sebesar 10,59%.

English Abstract

The demand of shallots in Indonesia in the past few years for consuming and seeds has been increasing. The problem faced to increase the production of shallots are the availability of land and the presence of pests and diseases. Fungcide is one of the ways to control plant diseases caused by fungi, but the application of fungicide could be harmfull for endophytic fungi diversity that have benefits to the host. This study was conducted to determine the effect of mixture fungicide (mixture: mankozeb 65% and benalaksil 8%) to the diversity of shallots endophytic fungi and to inhibit the growth of F. oxysporum in vitro. The study started from September 2014 to July 2015 and was conducted in two places, i.e in Junrejo Malang and Disease Laboratory, Department of Plant Pests and Diseases, Faculty of Agriculture, University of Brawijaya. The method used was the exploration of endophytic fungi and in vitro test with 6 concentration treatment (treatment 1 = 0.25g/l, treatment 2 = 0.5g/l, treatment 3 = 1g/l, treatment 4 =1,5g/l, treatment 5 = 2g/l dan and control) and three diferrent fungicide (mixture fungicide, makozeb 65% and benlaksil 8%). The value of endophytic fungi diversity in each fungicide treatment was evaluated during exploration. Furthermore, the growth of F. oxysporum colony and fungicide relative inhibitions rate were evaluated during in vitro test. The result showed that the value of endophytic fungi diversity before fungicide application was 12.354, value of diversity in the middle of fungicide application was 15.138 and value of diversity at 1 week after the last fungicide application was 12.11. It showed that the application of the mixture fungicide suppressed the diversity of endophytic fungi. The result of in vitro test showed that all fungicides can suppress growth of F. oxysporum colony. The highest relative inhibition rate was mankozeb 65% (80,72%), followed by mixture fungicide (76,93%), and benalaksil 8% (10,59%).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/879/ 051509701
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 29 Jan 2016 14:20
Last Modified: 29 Jan 2016 14:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130923
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item