Uji Keseragaman Galur Dan Kekerabatan Antar Galur Kacang Bogor (Vigna Subterranea (L.) Verdc.) Hasil Single Seed Descent Kedua

Nugraha, AlditaAdin (2015) Uji Keseragaman Galur Dan Kekerabatan Antar Galur Kacang Bogor (Vigna Subterranea (L.) Verdc.) Hasil Single Seed Descent Kedua. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kacang bogor (Vigna subterranea (L.) Verdc.) merupakan tanaman yang memiliki banyak keunggulan. Kacang bogor mudah dibudidayakan karena toleran terhadap keterbatasan air dan unsure hara. Kacang bogor juga mengandung nutrisi cukup lengkap seperti halnya protein, karbohidrat, lemak, antosianin dan flavonoid sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Namun demikian manfaat dari kacang bogor tidak didukung secara optimal, sehingga produksinya terbatas. Pemuliaan kacang bogor juga belum banyak dilakukan sehingga belum ada varietas yang dilepas. Koleksi galur lokal dan pemurnian adalah langkah yang dapat dilakukan. Akan tetapi penyeragaman galur lokal dihadapkan pada permasalahan keragaman karakter polong pada setiap tanaman. Single seed descent dinilai menjadi cara yang tepat dalam upaya ini. Melalui penurunan satu benih dari tanaman yang paling seragam, potensi mendapatkan tanaman yang lebih seragam akan semakin besar sehingga keseragaman akan lebih cepat dicapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keseragaman karakter dan kekerabatan antar galur pada 20 galur kacang bogor hasil hasil single seed descent kedua. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat keseragaman yang baik pada setiap galur hasil single seed descent kedua dan terdapat kekerabatan yang dekat pada beberapa galur yang diuji. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 hingga Juli 2015 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang terletak di desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, gembor, sprayer, penggaris, timbangan, kamera, Color Chart dan software MVSP 3.22. Bahan yang digunakan adalah 20 galur tanaman kacang bogor hasil koleksi lokal antara lain JLB 1, CKB 1, TKB 1, CCC 1.4.1, CCC 2.1.1, CCC 1.1.1, GSG 3.1.2, GSG 2.5, PWBG 5.3.1, GSG 1.5, GSG 1.1.1, PWBG 7.1, PWBG 5.1.1, PWBG 3.1.1, GSG 2.1.1, GSG 2.4, BBL 10.1, BBL 6.1.1, BBL 2.1.1 dan UB Cream (galur kontrol). Bahan lain yang digunakan adalah label, papan nama, plastik klip, pupuk anorganik dan pestisida. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Single Plot. Benih yang digunakan diturunkan menggunakan metode single seed descent. Metode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Single Plant. Pengamatan dilakukan berdasarkan panduan Descriptor For Bambara Groundnut (Vigna subterrranea (L.)) yang diterbitkan oleh IPGRI. Parameter kualitatif yang diamati adalah tipe tumbuh, bentuk daun, warna daun, warna hipokotil, pigmentasi bunga, rambut batang, warna biji dan bentuk biji. Parameter kuantitatif yang diamati adalah jumlah bunga, umur berbunga, umur panen, jumlah polong per tanaman, jumlah biji, panjang petiole, panjang internode, shelling percentage (%) dan fruitset (%). Data hasil pengamatan kualitatif ditransformasi ke bentuk notasi biner (0 dan 1). Angka 1 menunjukkan ekspresi karakter sedangkan angka 0 menunjukkan tidak terdapat ekspresi. Hasil transformasi data kualitatif kemudian disajikan dalam program Microsoft Excell untuk digunakan dalam analisis ii kekerabatan menggunakan software MVSP 3.22. Untuk hasil pengamatan kuantitatif digunakan dalam perhitungan koefisien keragaman genetik dan koefisien keragaman fenotipe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20 galur kacang bogor yang diamati memiliki koefisien keragaman genotip rendah sampai agak rendah. Koefisien keragaman genotip dengan kriteria tersebut menunjukkan bahwa keragaman genetik yang dimiliki tergolong sempit. Dari 20 galur yang diamati, hanya galur TKB 1 yang memiliki koefisien keragaman fenotip luas pada karakter jumlah polong, jumlah biji dan bobot biji. Ragam fenotip luas yang didapatkan menunjukkan bahwa terdapat keragaman penampilan karakter bobot polong, jumlah biji dan bobot biji. Keragaman fenotip luas pada karakter tersebut diduga akibat dari pengaruh lingkungan yang mengakibatkan penampilan tanaman menjadi beragam. Pendugaan kekerabatan melalui penyusunan dendogram menunjukkan bahwa tidak semua galur yang diamati memiliki keseragaman dalam ketegori baik. Dari 20 galur yang diamati didapatkan satu galur dengan keseragaman galur dalam kategori sangat baik (0,9 < r < 1) yaitu GSG 3.1.2, serta 17 galur dengan keseragaman dalam galur kategori baik (0,8< r <0,9) yaitu JLB 1, CKB 1, TKB 1, CCC 1.4.1, CCC 2.1.1, CCC 1.1.1, GSG 2.5, GSG 2.1.1, GSG 1.5, GSG 1.1.1, GSG 2.4, PWBG 5.3.1, PWBG 5.1.1, PWBG 7.1, BBL 6.1.1, BL 2.1.1 dan UB Cream. Untuk dua galur lain hanya memiliki keseragaman dalam kategori kurang baik (0,7<r<0,8) adalah PWBG 3.1.1 dan BBL 10.1. Analisis kekerabatan antar galur menunjukkan adanya kekerabatan yang sangat dekat antara galur yang berasal dari daerah sama dan daerah berbeda. Kekerabatan yang sangat dekat diketahui terdapat pada beberapa galur asal gresik seperti PWBG 5.1.1 dengan PWBG 3.1.1, PWBG 5.3.1 dengan GSG 1.1.1, GSG 1.5 dengan GSG 2.1.1 dan GSG 2.5 dengan GSG 3.1.2. Untuk kekerabatan yang sangat dekat antar galur dari daerah berbeda terdapat pada galur JLB 1 dari Bangkalan dengan galur BBL 6.1.1 dari Lamongan. Adanya kemiripan antar galur dari daerah berbeda ini diduga akibat terjadinya perpindahan materi genetik yang sama ke daerah yang berbeda akibat aktifitas distribusi produk pertanian.

English Abstract

Bambara groundnut (Vigna subterranea (L.) Verdc.) is a valuable crop. Bambara groundnut is easy cultivated because drough and poor soil tolerant. Bambara groundnut also has a complete nutrition value likely protein, carbohydrate, fat, antocyanin and flavonoid so that useful for our health. However, benefit of this crop was not fully supported by the production rate. Breeding for this crop also still limited, so no variety has been released until now. Local line collection and purification is an effort that can be conducted. However, purification activity to obtain uniform crop inhibited by the diversity of pod character in each crop. Single seed descent is the precise method in this way. Through the descending of one seed from uniformest crop, achievement of more uniform characters crop in the next generation would be effective. The aims of this research is to determine the uniformity of each tested line and relation among 20 bambara groundnut lines. There are uniform character in each line and there are close relation in several lines is mentioned as hypothesis. The research was conducted on February until July 2015 at Agriculture faculty of barwijaya university experimental farm that placed on Jatikerto village, Kromengan subdistric, Malang. The used tools was hoe, watering tools, sprayer, ruler, weigher, camera, color chart and MVSP 3.22 software. The used materials was 20 collected bogor groundnut local lines, such as JLB 1, CKB 1, TKB 1, CCC 1.4.1, CCC 2.1.1, CCC 1.1.1, GSG 3.1.2, GSG 2.5, PWBG 5.3.1, GSG 1.5, GSG 1.1.1, PWBG 7.1, PWBG 5.1.1, PWBG 3.1.1, GSG 2.1.1, GSG 2.4, BBL 10.1, BBL 6.1.1, BBL 2.1.1 dan UB Cream (Control line). The other used materials was label, name board, plastic bag, anorganic fertilizer and pesticide. Single plot was the method that used in this research. The seed that used was descended through single seed descent method and observed with single plant method. Observation was conducted based on Descriptor for Bambara Groundnut (Vigna subterranea (L.) Verdc.) from IPGRI. The observed qualitative parameters were growth habbit, leaf shape, leaf color, hypocotyls color, flower pigmentation, stem hairness, seed color and seed shape. For quantitative observed parameters were flowers number, day to first flowering, day to harvest, pods number, seed number, internode length, petiole length, shelling percentage (%) and fruitset (%). Obtained qualitative data transformed into binner notation (0 and 1). Transformed qualitative data is writen in to Ms. Excel for cluster analysis with the use of MVSP 3.22 software. For obtained quantitative data used for genotype and phenotype variation coefficient estimation. Result of this research show that 20 obeserved bambara groundnut lines has low until rather low genotype variation coefficient. These variation coefficient show that all of quantitative characters has narrow genetic variability. Different result has showed by phenotype variation coefficient. There were three characters such as seed weight, seed number and pod number has a broad phenotype variability on TKB 1 line. The broad of phenotype variability indicate that these iv character were divergent. Estimation of relelation within line through dendogram show that all of tested line has no good uniformity criteria. From 20 tested line, there was one line named GSG 3.1.2 that has uniformity within line in very good range (0,9 < r < 1). Beside, there were 17 line that has uniformity in good criteria range (0,8<r<0,9), for example JLB 1, CKB 1, TKB 1, CCC 1.4.1, CCC 2.1.1, CCC 1.1.1, GSG 2.5, GSG 2.1.1, GSG 1.5, GSG 1.1.1, GSG 2.4, PWBG 5.3.1, PWBG 5.1.1, PWBG 7.1, BBL 6.1.1, BL 2.1.1 dan UB Cream. Two others line only has an uniformity in less good range (0,7<r<0,8), name of these line were PWBG 3.1.1 dan BBL 10.1. Obtained value from relation within each line than used for relation analysis among tested line. Relation among line show the existance of relation among different line from same location and different location. Close relation among lines from same location were recorded between PWBG 5.1.1 with PWBG 3.1.1, PWBG 5.3.1 with GSG 1.1.1, GSG 1.5 with GSG 2.1.1 and GSG 2.5 with GSG 3.1.2. For close relation among lines from different location were recorded between JLB 1 line from Bangkalan has with BBL 6.1.1 line from Lamongan. The existence of similarity among line from different location may be affected by the movement of same genetic materials in to different location due to agricultural product distribution.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/853/051509675
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 20 Jan 2016 15:39
Last Modified: 20 Oct 2021 07:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130895
[thumbnail of 1._PENDAHULUAN.pdf]
Preview
Text
1._PENDAHULUAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of COVER_.pdf]
Preview
Text
COVER_.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 5._PENUTUP.pdf]
Preview
Text
5._PENUTUP.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 4._HASIL_DAN_PEMBAHASAN.pdf]
Preview
Text
4._HASIL_DAN_PEMBAHASAN.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 2._TINJAUAN_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
2._TINJAUAN_PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 3._BAHAN_DAN_METODE.pdf]
Preview
Text
3._BAHAN_DAN_METODE.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Skripsi_Adin.pdf]
Preview
Text
Skripsi_Adin.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_ISI.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item