Avitasari, Sin Shima (2018) Keanekaragaman Serangga Herbivora Dan Epigeal Pada Pertanaman Jagung Dengan Aplikasi Mulsa Biogeotekstil. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Mulsa merupakan bahan untuk menutup tanah sehingga kelembaban dan suhu tanah sebagai media tanaman terjaga kestabilannya. Biogeotekstil merupakan bahan penutup tanah yang berperan sebagai mulsa semi-organik. Keunggulan biogeotekstil adalah mampu meloloskan air masuk ke dalam tanah dan memberikan unsur hara bagi tanah. Penggunaan mulsa, dapat menghambat pertumbuhan gulma. Gulma merupakan inang alternatif dari beberapa serangga. Biogeotekstil mempunyai sifat mudah terkikis, sehingga dapat menambah bahan organik tanah dan memperbaiki kesuburan tanah. Kesuburan tanah dapat dipengaruhi oleh keberadaan dan keanekaragaman serangga permukaan tanah. Untuk itu perlu diketahui keanekragaman serangga dan laba-laba di pertanaman jagung maupun di permukaan tanah dengan aplikasi biogeotekstil. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui: 1) keanekaragaman dan populasi serangga epigeal pada pertanaman jagung dengan penggunaan mulsa biogeotekstil, 2) Keanekaragaman serangga yang berasosiasi pada pertanaman jagung, khususnya dengan penggunaan mulsa biogeotekstil. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei 2017 sampai Maret 2018. Pengambilan serangga dilakukan di Jatikerto, Malang. Identifikasi serangga dilakukan di Laboratorium Pengendalian Hayati, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 4 perlakuan, yaitu: 1) Petak dengan biogeotekstil dandigulud, 2) Petak dengan biogeotekstil dan tanpa digulud, 3) Petak tanpa biogeotekstil dengan digulud, dan 4) Petak tanpa biogeotekstil tanpa digulud. Perlakuan percobaan diulang sebanyak 3 kali. Pengambilan data terhadap lahan jagung dengan menggunakan metode sensus. Benih jagung yang digunakan adalah varietas P-21. Pengamatan keanekaragaman dilakukan dengan menggunakan pitfall trap, yellow pan trap, dan metode visual. Pitfall Trap yang dipasang pada setiap perlakuan yaitu sebanyak 3 buah, sedangkan yellow pan trap yang dipasang pada setiap perlakuan yaitu sebanyak 2 buah. Selanjutnya pelaksanaan metode visual yaitu dengan cara menentukan 9 tanaman contoh pada setiap perlakuan untuk diamati. Keanekaragaman dan kemerataan serangga herbivora dan epigeal dianalisis dengan Shannon-Weiner dan Evennes, serta data populasi dianalisis menggunakan uji Chi Square(X²). Hasil penelitian menunjukan bahwa indeks keanekaragaman (H´) dan indeks kemerataan (E) serangga dan laba-laba pada permukaan tanah yaitu H´= 1,76 dan E= 0,98. Indeks keanekaragaman (H´)serangga dan laba-laba pada permukaan tanah dari 4 perlakuan tergolong sedang. Pada permukaan tanah dijumpai serangga dan laba-laba yang terdiri dari4 ordo, 4 famili, dan 5morfospesies serangga dan 1 ordo, 1 famili, dan 1morfospesies laba-laba. Pada tanaman jagung tanpa biogeotekstil dijumpai serangga permukaan tanah dengan populasi paling tinggi (29,58 selama satu musim tanam). Pada perlakuan tanpa biogeotekstil serangga dapat leluasa bergerak tanpa terhalangi oleh mulsa biogeotekstil, dan juga keberadaan gulma pada lahan pertanaman jagung dapat mempengaruhi keberadaan serangga permukaan tanah. Namun dari uji Chi Square ( ) diantara 4 perlakuan tidak adanya perbedaan yang nyata populasi serangga yang terdapat pada permukaan tanah (P= 1,00). v Indeks keanekaragaman (H´) dan indeks kemerataan (E) serangga dan laba-laba pada pertanaman jagung yaitu H´= 2,51 dan E= 0,91. Indeks keanekaragaman (H´)serangga dan laba-laba pada pertanaman jagung dari 4 perlakuan tergolong sedang. Pada pertanaman jagung dijumpai serangga dan laba-laba yang terdiri dari 6 ordo, 11 famili, dan 15 morfospesies serangga, dan 1 ordo, 1 famili, dan 1 morfospesies laba-laba. Pada tanaman jagung dengan biogeotekstil dijumpai populasi serangga paling tinggi (38,63 selama satu musim tanam). Pada perlakuan mulsa biogeotekstil kondisi tanaman jagung yang baik karena banyaknya unsur tambahan yang diberikan, salah satunya yaitu dengan cara menggunakan mulsa biogeotekstil yang sangat mudah sekali terkikis. Namun dari uji Chi Square ( ) diantara 4 perlakuan tidak adanya perbedaan yang nyata populasi serangga yang terdapat pada pertanaman jagung (P= 1,00).
English Abstract
Mulch is a material to cover the soil so that the humidity and temperature of the soil as plant media are maintained. Biogeotextile is a soil cover material that acts as semi-organic mulch. The superiority of biogeotextile is beable to pass water into the soil. The use of mulch can inhibit the growth of weeds, which those are an alternative host of some insects. Biogeotextile can be easily decay, that it can add biomass to the soil. Soil fertility maybe affected by the diversity of soil surface insects and spiders. For this reason, it is necessary to know the diversity of insects and spiders in both corn and soil surface with biogeotextile application. Therefore the objective of this research wereto determine: 1) The diversity and population of epigeal insects in maize plantations with the applicatoin of biogeotextile mulch, and 2) The diversity of insects on corn cultivation, with the biogeotextile mulch application. This research was conducted from May 2017 to March 2018 in Agritechnopark at Jatikerto, Malang. Insect were identified in Biological Control Laboratory, Department of Plant Pests and diseases, Faculty of Agriculture, Brawijaya University. The experiment used a Randomized Block Design (RBD), with four treatments, namely: 1) Plots with biogeotextile and bolted. 2) Plots with biogeotextile and unbolted. 3) Plots without biogeotextile and bolted, and 4) plot without biogeotextile and unbolted. The experimental treatment was repeated 3 times. Data collection on corn fields using census method. The corn seed was the P-21 variety. Observation of diversity has been carried out by using pitfall traps, yellow pan traps and visual methods. Pitfall Traps was installed in each plot treatment was three pitfall traps. Two yellow pan traps were installed in each plot treatment. The visual methods was than by observing 9 randomly corn plants of each plots to be observed. The Diversity and the evenness of herbivorous and epigeal insects were by using Shanon-Weiner and Evennes. While the population of insect and spiders were analyzed by Chi Square (X²). The results showed that the diversity index (H') and the evenness index (E) of insects and spiders on the soil surface were H'= 1.76 and E = 0.98 respectivel. The diversity index (H') of insects and spiders on the soil surface of four treatments classified as medium. The insect and spiders were collected from, consisted on the surface of the soil there are insects and spiders which consist of 4 orders, 4 families, and 5 insect morphospecies and 1 order, 1 family, and 1 spider morphospecies. The average population of insect and spiders on maize plants without biogeotextile plot were found the highest surface soil insects (29.58 during one growing season). To insect and spiders with the plot in the without biogeotextile can freely move without obstructed by biogeotextile mulch, and also of weeds on cornfields can affect the presence of soil surface insects. There was no significant difference in the average insect population found on the soil surface (P = 1.00). The diversity index (H') and the evenness index (E) of insects and spiders in maize plantations, namely H'= 2.51 and E = 0.91. Diversity index (H') of insects and spiders in corn crop from four treatments classified as medium. The insect and spiders insects and spiders were collected from consisted corn corp there are insects and spiders which consist of 6 orders, 11 families, and 15 insect morphospecies, and 1 order, 1 family, and 1 spider morphospecies. The average vii population of insect and spiders on corn crop with biogeotextile plot were found the highest insect (38.63 during one growing season). In biogeotekstil mulch treatment the condition of corn plants is good because of the many additional elements given, one of which is by using biogeotekstil mulch which is very easy to erode. There was no significant difference in the average insect population found on the corn crop (P = 1.00).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2018/589/051809765 |
Uncontrolled Keywords: | Serangga, Jagung, Mulsa Biogeotekstil |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 595 Arthropoda > 595.7 Insecta (Insects) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 14 Dec 2018 01:37 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 13:43 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13085 |
Preview |
Text
SIN SHIMA AVITASARI.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |