Uji Daya Hasil Pendahuluan 13 Galur Buncis (Phaseolus vulgaris L.) F4 Berdaya Hasil Tinggi dan Berpolong Ungu

Twientanata, Putrie (2015) Uji Daya Hasil Pendahuluan 13 Galur Buncis (Phaseolus vulgaris L.) F4 Berdaya Hasil Tinggi dan Berpolong Ungu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sayuran yang bergizi tinggi dan cukup digemari. Akan tetapi, produktivitas buncis sempat menurun pada tahun 2010 (Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, 2014). Untuk itu, masih perlu dikembangkan varietas yang memiliki produksi dan kualitas yang lebih baik agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Pada perakitan varietas unggul baru tanaman buncis yang berdaya hasil tinggi dan berpolong ungu perlu dilakukan persilangan antara varietas lokal dengan varietas introduksi. Polong ungu dipilih sebagai kriteria seleksi karena mempunyai kandungan antosianin tinggi dibanding dengan buncis polong hijau. Kandungan antosianin membuat kualitas buncis lebih tinggi dari yang lain. Antosianin secara medis berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit lainnya. Diperlukan beberapa kegiatan penelitian untuk mendapatkan varietas unggul yang diharapkan mampu berproduksi tinggi, salah satu kegiatan penelitian tersebut ialah dengan melakukan uji daya hasil pendahuluan generasi F4. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui galur buncis F4 yang berpolong ungu dan berdaya hasil tinggi, serta mengetahui karakter agronomis yang mempengaruhi daya hasil pada tanaman buncis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari−April 2014 di Dusun Kajang Lor, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu dengan ketinggian ±650 meter di atas permukaan laut. Curah hujan rata-rata ± 1300 mm/tahun dengan suhu rata-rata harian ± 22 oC. Bahan yang digunakan ialah benih buncis varietas LEBAT-3 dan 5 tetua buncis (2 introduksi, 3 lokal) sebagai pembanding dan 13 galur buncis polong ungu F4 yang terdiri dari GK×CS 6-6, GK×CS 54-11, GK×CS 97-2, GK×CS 108-1, M×CS 13-13, GI×PQ 12-2, GI×PQ 23-10, GI×PQ 19-10, GI×PQ 35-11, GK×PQ 12-4, GK×PQ 19-11, PQ×GK 1-12, PQ×GI 169-1. Penelitian disusun menggunakan petak tunggal dengan metode pengamatan single plant, artinya pengamatan dilakukan pada setiap individu tanaman. Karakter yang diamati pada penelitian ini terdiri umur berbunga, jumlah bunga per tanaman, umur panen segar, jumlah polong per tanaman, fruit set, panjang polong, diameter polong, bobot per polong, bobot polong per tanaman, umur panen benih, jumlah biji per polong, bobot 1000 butir, tipe pertumbuhan, warna batang, warna bunga, warna polong muda, dan warna biji. Data hasil pengamatan dianalisis dengan melakukan perhitungan nilai heritabilits dan korelasi masing-masing karakter agronomis dengan hasil, lalu diuji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua galur buncis F4 masuk dalam kategori berdaya hasil tinggi karena memiliki bobot polong per tanaman > 400 gram. Akan tetapi, hasil yang didapat masih berada di bawah deskripsi varietas, sehingga dapat dikatakan bahwa produksi buncis saat penelitian masih belum optimal. Hal ini dapat disebabkan oleh lingkungan tumbuh yang kurang sesuai seperti ketinggian tempat dan tipe iklim. Jika dilihat dari nilai heritabilitas, 13 galur buncis F4 termasuk dalam kategori sedang-tinggi, yakni antara 25,1%−88,6%. Nilai heritabilitas sedang menunjukkan bahwa fenotipe yang ditunjukkan, secara seimbang dikendalikan oleh genetik dan lingkungannya. Nilai heritabilitas tinggi menunjukkan bahwa fenotipe yang muncul pada tanaman lebih dipengaruhi oleh faktor genetik. Uji korelasi antara karakter agronomis dengan hasil menunjukkan bahwa daya hasil tinggi pada tanaman buncis erat kaitannya dengan jumlah bunga per tanaman, jumlah polong per tanaman, fruit set (%), diameter polong (cm), bobot per polong (g), umur panen benih (hst) dan jumlah biji per polong. Semua parameter tersebut menunjukkan korelasi positif-sangat nyata terhadap bobot polong per tanaman, kecuali umur panen benih yang menunjukkan korelasi positif-nyata. Artinya, setiap kenaikan nilai salah satu parameter, juga akan menaikkan nilai bobot polong per tanaman buncis, begitu juga sebaliknya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/81/051501768
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 13 Mar 2015 08:39
Last Modified: 20 Oct 2021 07:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130847
[thumbnail of Bab_1.pdf]
Preview
Text
Bab_1.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Cover.pdf]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Bab_4.pdf]
Preview
Text
Bab_4.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Bab_3.pdf]
Preview
Text
Bab_3.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Bab_5.pdf]
Preview
Text
Bab_5.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Bab_2.pdf]
Preview
Text
Bab_2.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Daftar_Pustaka.pdf]
Preview
Text
Daftar_Pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran.pdf]
Preview
Text
Lampiran.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of Ringkasan.pdf]
Preview
Text
Ringkasan.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item