Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Tebu Dalam Menjual Hasil Usahatani Ke Tengkulak Di Desa Darungan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri

Hartana, SatriaYudha (2015) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Tebu Dalam Menjual Hasil Usahatani Ke Tengkulak Di Desa Darungan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) adalah satu anggota familia rumput-rumputan (Graminae) yang merupakan tanaman asli tropika basah, namun masih dapat tumbuh baik dan berkembang di daerah subtropika, pada berbagai jenis tanah dari dataran rendah hingga ketinggian 1.400 m di atas permukaan laut (dpl). Tebu merupakan bahan baku yang diolah menjadi gula, dan gula tergolong salah satu kebutuhan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat. Petani tebu memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam menjual hasil produksinya. Petani tebu dapat menjual hasil produksinya kepada lembaga pemasar ataupun langsung menjualnya kepada produsen gula yaitu pabrik gula. Hasil usahatani tebu yang akan dijual ke pabrik gula harus memenuhi beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh petani. Terdapat beberapa syarat salah satunya yaitu jumlah kuantitas tebu yang ditentukan oleh pabrik gula yang harus dipenuhi oleh petani. Desa Darungan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pare Kabupaten Kediri yang berpotensi besar akan usahatani tebunya. Sehingga usahatani tebu di desa ini dijadikan sebagai sumber mata pencaharian masyarakat desa guna mencukupi kebutuhan sehari-hari. Petani di Desa Darungan didominasi oleh petani kecil yang hanya memiliki lahan yang tidak terlalu luas. Saluran pemasaran yang terdapat dalam memasarkan hasil usahatani tebu terdapat dua jenis dalam penelitian yang dilakukan ini. Pemasaran dari petani tebu dapat dijual kepada tengkulak lalu tengkulak menjual lagi ke pabrik gula untuk diproses tebu menjadi gula. Selain itu terdapat juga pemasaran hasil usahatani tebu dari petani tebu lalu dijual kepada pabrik gula dengan syarat melakukan kemitraan terlebih dahulu dengan pabrik gula. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani tebu dalam menjual hasil usahatani tebunya ke tengkulak. Dengan dilakukannya penelitian ini berguna untuk memberi informasi bagi petani Desa Darungan untuk dapat membuat keputusan penjualan hasil usahataninya dengan lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani tebu dalam menjual hasil usahatani ke tengkulak atau berkelompok menjual hasil usahatani ke pabrik gula serta mengidentifikasi kendala yang dialami oleh petani dalam menjual tebunya. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Darungan yang ditentukan secara purposive. Dalam penentuan responden menggunakan metode cluster sampling yang respondennya terdapat dua kategori. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah petani tebu yang menjual hasil usahatani ke tengkulak dan petani tebu yang berkelompok menjual hasil usahatani ke pabrik gula. Petani responden yang menjual hasil usahatani ke tengkulak sebanyak 76 orang dan menggunakan metode simple random sampling dan perhitungan rumus slovin dengan error term sebesar 15% maka hasilnya yaitu sebanyak 28 orang. Sedangkan petani responden yang berkelompok menjual hasil usahataninya ke pabrik gula sebanyak 15 orang maka menggunakan metode sensus. ii Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi logit. Analisis regresi logit merupakan analisis yang digunakan untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi petani tebu dalam memutuskan untuk menjual hasil usahataninya adalah model logit. Alasan utama digunakan model ini adalah karena variabel dependen (Y) yang akan diuji berupa dummy (binary). Sedangkan variabel independen (X) dapat berupa campuran data kategori maupun non kategori. Selain itu variabel independen juga dapat berupa kualitatif ataupun kuantitatif. Pada hasil analisis penelitian ini diketahui bahwa faktor-faktor yang dipertimbangkan yang mempengaruhi petani tebu dalam menjual hasil usahatani ke tengkulak di Desa Darungan, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri antara lain yaitu umur petani, pendidikan, pengalaman berusahatani, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan, dan informasi. Variabel yang berpengaruh nyata terhadap pengambilan keputusan petani tebu dalam menjual hasil usahatani ke tengkulak adalah luas lahan. Pada faktor luas lahan memiliki nilai koefisien variabel sebesar -4,749 dan nilai Exp (B) sebesar 0,009. Dapat diartikan bahwa setiap bertambahnya luas lahan petani persatuan hektar maka akan menurunkan peluang pengambilan keputusan petani dalam menjual hasil usahatani ke tengkulak sebesar 0,009 kali lebih dibanding dengan petani yang berkelompok menjual hasil usahatani ke pabrik gula. Hasil nilai Wald sebesar 3,793 dan tingkat signifikan sebesar 0,051 dengan tingkat kepercayaan sebesar 90 persen yang artinya variabel luas lahan signifikan. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel luas lahan berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan keputusan petani dalam menjual hasil usahatani ke tengkulak atau pabrik gula. Sehingga luas lahan yang dimiliki oleh petani responden merupakan faktor utama dari beberapa faktor yang ada yang dijadikan acuan petani untuk memilih menjual hasil usahatani tebunya kepada tengkulak atau ke pabrik gula. Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi petani dianjurkan untuk dapat menjual hasil usahatani selain ke tengkulak yaitu dapat menjual ke pabrik gula apabila tidak dapat memenuhi syarat luas lahan secara individu maka petani dapat berkelompok untuk dapat menjual ke pabrik gula. Selain itu bermitra dengan pabrik gula dapat memperoleh beberapa keuntungan seperti adanya kredit bagi anggota kemitraannya serta akan mendapatkan bimbingan dari petugas pabrik gula untuk memantau budidaya tebu agar dapat menghasilkan tebu yang baik sehingga akan meningkatkan penghasilan dan mengurangi kendala yang dialami petani; 2. Bagi peneliti selanjutnya, dianjurkan untuk menyertakan faktor-faktor lain dalam analisis untuk dipertimbangkan sehingga hasil penelitian bisa lebih representatif. Selain itu dapat ditambahkan mengenai analisis usahatani dan pendapatan petani tebu yang menjual ke tengkulak ataupun yang berkelompok menjual ke pabrik gula.

English Abstract

Cane (Saccharum officinarum L.) is one of the grass family (Graminae) which is native plant of tropical, but still able to grow in subtropical areas, on different types of soil from the lowlands to a height of 1.400 m above the sea level. Cane as raw material of sugar, in the process and sugar is one of the primary needs to be consumed. Cane farmers have different characteristics in selling their products. Cane farmers can sell their products to marketers institutions or directly selling it to producers is sugar mills. The cane yield will be sold to sugar mills must fullfil some requirements by the farmers. There are some requirements one of them is the quantity of cane that is determined by sugar mills and must fullfil by the farmers. Darungan village is one of the village located in the sub district Pare district Kediri would potentially of cane farming. So that cane farming in this village used as a source of livelihood of rural communities to fullfil their daily needs. Farmers in the Darungan village dominated small farmers who only have land that is not too broad. Marketing channels contained in the marketing of cane farming, there are two types of research conducted in this. Marketing of cane farmers can sell to wholesaler then wholesaler selling to sugarmills for processing cane to sugar. In addition there is also the marketing of cane yielsd by cane farming and then sell to sugarmills with the requirement is get partnership with sugarmills. Based on the description above, it’s necessary to research on the analysis of the factors that affected the decision of the cane farmers sell thei cane yield to wholesaler. The factors are considered by the cane farmers in the Darungan village to sell their cane yield to wholesaler. In this research are useful to provide information for the farmer on Darungan Village to be able to make sales decisions with better farming results. This research aimed to analyze the factors that considered farmers decision to sell their cane yields to wholesaler or sell their cane yields to sugarmills and to indentify the problems that happen by farmers sell their cane yields. The research location in the Darungan Village determined purposively. In determining the respondents using cluster sampling method there are two categories of respondents. Respondents were used in this research were farmers who sell their cane yields to wholesaler and the cane farmers sell their cane yields to sugarmills. Respondents farmers who sell their farms to the middlemen as many as 76 people and using simple random sampling method and calculation formula slovin withe error term by 15%, then the result is as many as 28 people. While responents were grouped farmers sell to the sugarmills as many as 15 people then using census method. An instrument of the analysis used in this research is logit regression analysis. Logit regression analysis is an analysis that is used to explain the factors that affect cane farmers in deciding to sell their cane yield is logit model. The main reason to use this model is due to the dependent variable (Y) to be tested in the form of a dummy (binary). While the independent variable (X) may be a iv mixture of category data and non categories. Besides independent variables can also be qualitative or quantitative. On the results of the analysis of this research that the factors to be considered affected farmers in selling cane yields to wholesaler in the Darungan village sub district Pare district Kediri are age of farmers, education, farming experience, family dependent, land area and information. The variables that significantly affect decision making in the sugar cane farmers sell their cane yields to the wholesaler is land area. On the factor of land area has a variable coefficient value of -4,749 and the value of Exp (B) of 0,009. It mean that any increase in farmers union hectare land area will decrease the chances of the decision of farmers in sell their yield to the wholesaler of 0,009 times more than the group of farmers who sell their yield to the sugar mills. The result of wald test value of 3,793 and significant level of 0,051 with df = 90 percent, which means a significant variable land are. From these value it can be concluded that the variable land area significantly influence farmers decision to sell their yield to wholesaler. So that the area of land owned by farmer respondents is a major factor of several factors which are considered farmers to choose to sell their yield to wholesaler or to the sugar mills. Based on the research results, the advice that can be given is as follows : 1. For farmers it’s recommended to sell their cane yields other than to wholesaler that can sell to the sugarmills if it can’t fullfil the requirement of land area so that farmers can make group to sell to sugarmills. Moreover partnership with the sugarmills can get some advantages such as the cresit for members and will receive guidance from the sugarmills workers to monitor the farming of cane to produce a good that will increase revenue and reduce constraints experienced by farmers; 2. For further research, it is advisable to include other factors to be considered in the analysis so that the results could be more representative. Moreover, it can be added on the analysis of farming and the income of cane farmers who sell to wholesaler or sells to the sugar mill.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/793/ 051509612
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 20 Jan 2016 10:59
Last Modified: 04 May 2020 11:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130828
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item