Tungau Polyphagotarsonemus latus Banks (Acari: Tarsonemidae): Uji Kompatibilitas Jamur Entomo-acaripatogen Beauveria bassiana

Astoni, MuhammadAnton (2015) Tungau Polyphagotarsonemus latus Banks (Acari: Tarsonemidae): Uji Kompatibilitas Jamur Entomo-acaripatogen Beauveria bassiana. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Permasalahan yang dihadapi dalam budidaya tanaman jeruk salah satunya adalah serangan hama. Hama penting yang menyerang tanaman jeruk diantaranya adalah tungau Polyphagotarsonemus latus Banks (Acari: Tarsonomide). Berbagai macam teknik pengendalian P. latus sudah banyak dilakukan, baik pengendalian secara kimiawi, kultur teknis, maupun biologi. Penggunaan pestisida kimia mempunyai dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati serangga termasuk arthropoda predator dan parasitoid. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian yang tidak mengakibatkan kerusakan terhadap lingkungan dengan penggunaan agens hayati dan pestisida nabati. Salah satu agens hayati yang banyak digunakan adalah jamur patogen serangga. Teknik pengendalian P. latus dengan menggunakan agens hayati jamur entomo-acaripatogen berdampak baik, karena selain teknik pengendalian secara hayati tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, jamur entomo-acaripatogen dapat dikemas dan disimpan dalam waktu yang cukup lama. Salah satu entomo-acaripatogen yang efektif mengendalikan P. latus adalah Beauveria bassiana Bals. (Deuteromycotina: Monileaceae). Pemanfaatan bahan nabati sebagai bahan pestisida telah banyak mendapat perhatian untuk dikembangkan karena relatif mudah didapat, aman terhadap lingkungan. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan insektisida nabati adalah putri malu Mimosa pudica Linneaus, tumbuhan ini mengandung senyawa toksin yang dapat membunuh serannga hama. Penggunaan kedua agens pengendali tersebut perlu diuji kompatibilitasnya agar bisa diaplikasikan pada hama jeruk tungau P. latus. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kompatibilitas antara insektisida nabati ekstrak daun putri malu (EDP) dengan jamur entomo-acaripatogen B. bassiana dan mempelajari kerapatan jamur B. bassiana 103, 105, 107 konidia/ml akuades dan konsentrasi insektisida nabati EDP 0,4; 1; 2% yang paling efektif terhadap penghambatan siklus hidup dan mortalitas tungau P. latus. Penelitian terdiri dari dua percobaan. Pertama adalah menguji kompatibilitas insektisda nabati EDP 0,4; 1; dan 2% terhadap perkembangan jamur B. bassiana 104, 105, dan 107. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dan dihitung menggunakan sidik ragam. Uji kompatibilitas dilakukan dengan identifikasi jamur B. bassiana yang didapatkan dari koleksi Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan Universitas Brawijaya. Setelah itu jamur B. bassiana dibiakkan dalam media SDAY yang dibiakkan selama 14 hari pada suhu ruang dan dihitung kerapatannya untuk mendapatkan kerapatan B. bassiana 104, 105, dan 107. Sementara itu dilakukan pembuatan insektisida nabati EDP dengan menggunakan daun putri malu. Daun putri malu kemudian ditimbang sebanyak 100 gram kemudian dicuci dengan air mengalir dan ditiriskan. Setelah itu daun putri malu ditambahkan 100 ml akuades, diblender sampai halus kemudian disaring menggunakan saringan halus. Hasil ekstrak merupakan larutan stok. vii Kemudian pembuatan suspensi media untuk uji kompatibilitas yaitu dengan mencampur media SDAY dan insektisida nabati EDP 0,4; 1; dan 2%. Pencampuran menggunakan metode tuang dengan perbandingan 1:3 untuk media SDAY dan insektisida nabati EDP. Uji kompatibilitas dihitung berdasarkan rumus kompatibilitas. Percobaan kedua adalah uji laboratorium pada tungau P. latus menggunakan jamur B. bassiana dalam kategori kompatibel yaitu B. bassiana 105 dengan insektisida nabati EDP 1 dan 2%. Percobaan ini dengan melakukan pemanenan konidia dari hasil uji kompatibilitas kemudian dihitung kerapatannya untuk mendapatkan kerapatan yang diujikan. Sementara itu dilakukan perbanyakan tungau P. latus pada arena percobaan untuk mendapatkan umur tungau yang sama. Uji laboratorium ke tungau P. latus dengan 4 metode aplikasi kemudian diamati perkembangan dan gejala infeksinya ke tungau P. latus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insektisida nabati EDP berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan koloni, perkecambahan konidia, dan kerapatan jamur B. bassiana. Pengaruh buruk ini terlihat pada perkembangan jamur B. bassiana yang tidak berkembang dengan baik dibandingkan dengan perkembangan jamur B. bassiana pada kondisi normal. Jamur entomo-acaripatogen B. bassiana yang kompatibel dengan insektisida nabati EDP adalah jamur B. bassiana 105 dengan insektisida nabati EDP 1 dan 2%. Dari hasil uji laboratorium jamur B. bassiana dan insektisida nabati EDP menunjukkan bahwa konsentrasi jamur B. bassiana 105 dan insektisida nabati EDP 1% paling efektif terhadap mortalitas, jumlah telur, jumlah larva, dan jumlah larva mati tungau P. latus. Gejala infeksi akibat aplikasi penyemprotan jamur B. bassiana dan insektisida nabati EDP tercepat muncul pada 24 jam setelah aplikasi (JSA), yaitu pada perlakuan insektisida nabati EDP 2% dengan gejala tubuh tungau berwarna hijau tua. Sedangkan pada perlakuan yang lain gejala mulai muncul pada 48 JSA dengan gejala permukaan tubuh tungau berwarna hijau muda, hijau tua, merah kecoklatan, dan mengalami pengerasan pada tubuh tungau P. latus.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/75/051501762
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 13 Mar 2015 13:27
Last Modified: 20 Oct 2021 06:54
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130788
[thumbnail of skripsi_muhammad_anton_astoni_(105040200111153).pdf]
Preview
Text
skripsi_muhammad_anton_astoni_(105040200111153).pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item