Pengaruh Konsentrasi Bahan Pelindung Teh (Camellia Sinensis L.) Kemasan Untuk Mempertahankan Efektivitas Slnpv Jtm 97 C Dalam Mengendalikan Helicoverpa Armigera Hubner (Lepidoptera: Noctuidae)

Ariestantia, TiaraEka (2015) Pengaruh Konsentrasi Bahan Pelindung Teh (Camellia Sinensis L.) Kemasan Untuk Mempertahankan Efektivitas Slnpv Jtm 97 C Dalam Mengendalikan Helicoverpa Armigera Hubner (Lepidoptera: Noctuidae). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Helicoverpa armigera adalah hama penting pada tanaman kedelai sejak tahun 1987, tindakan pencegahan terhadap serangan H. armigera biasanya dilakukan dengan penyemprotan terjadwal yang membutuhkan biaya cukup tinggi dan berdampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan insektisida harus dikurangi dengan cara menggunakan bahan pengandali pengganti atau dikenal dengan agens hayati. Agens hayati adalah mikroorganisme alami seperti bakteri, cendawan, virus dan protozoa, maupun hasil rekayasa genetik (genetically modified microorganisms) yang digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan. Agen hayati tidak hanya meliputi mikroorganisme, tetapi juga organisme yang ukurannya lebih besar dan dapat dilihat secara kasat mata seperti predator atau parasitoid untuk membunuh serangga. Salah satu agens hayati adalah Spodoptera litura Nuclear Polyhedrosis Virus (SlNPV) JTM 97 C. Kelemahan dalam penggunaan SlNPV adalah pada saat diaplikasikan di lapangan keefektifannya dapat menurun setelah terpapar sinar matahari, khususnya sinar ultraviolet (UV), untuk itu diperlukan bahan pelindung (UV protektan). Sehubungan dengan hal tersebut, dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bahan pelindung nabati dari teh dalam kemasan yang diketahui mengandung epigallocatechin gallate, caffeic acid, dan apigenin yang dapat berfungsi sebagai pelindung UV. Penelitian dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), Kendalpayak, Malang dari Januari-Juni 2015. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan: kontrol tanpa SlNPV JTM 97 C, SlNPV JTM 97 C tanpa bahan pelindung, SlNPV JTM 97 C + kaolin, SlNPV JTM 97 C + ekstrak daun teh konsentrasi 0.5%, SlNPV JTM 97 C + ekstrak daun teh konsentrasi 1%, SlNPV JTM 97 C + ekstrak daun teh konsentrasi 1.5%, SlNPV JTM 97 C + ekstrak daun teh konsentrasi 2%, dan SlNPV JTM 97 C + ekstrak daun teh konsentrasi 2.5%. Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali dan setiap unit percobaan memerlukan 20 larva H.armigera. Analisis data hasil percobaan menggunakan software SPSS 22 dengan uji F taraf 5% dan uji lanjutan Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%, selain itu digunakan analisa probit untuk mengetahui Lethal Concentration 50 (LC50) dan Lethal Time 50 (LT50). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi bahan pelindung teh kemasan tidak terbukti memberikan pengaruh yang berbeda dalam melindungi SlNPV JTM 97 C, namun bahan pelindung teh kemasan memiliki potensi yang baik untuk digunakan sebagai bahan pelindung nabati. Potensi tersebut dapat ditingkatkan dengan menambahkan konsentrasi teh kemasan yang ditambahkan ke SlNPV JTM 97 C agar efektivitasnya meningkat.

English Abstract

Helicoverpa armigera was an important pest on soybean since 1987, a precaution against H. armigera attacks was usually controlled by chemical insecticide scheduled spraying. This pest technology control requires a fairly high cost and made a negative impact on environment, so it should be replaced by natural control used biological agents. Biological agents was an organism which can be used to control pest. It can be a predators, parasitoids, or a microrganism such as bacteria, fungi, viruses, protozoa, as well as genetically engineered (genetically modified microorganisms). One of biological agents was Spodoptera litura Nuclear Polyhedrosis Virus (SlNPV) JTM 97 C, but it has some weakness such as during it’s applied in the field the effectiveness can be decreased after exposure the sunlight, especially ultraviolet (UV). To maintain the effectiveness SlNPV it needs the protective material (UV protectant). Based on that, this research aim to know the influence of natural addition tea to protect SlNPV because the tea leaves were known has epigallocatechin gallate, caffeic acid and apigenin which can serve as a UV protector. The research was conducted in Pests and Diseases laboratory on Indonesian Legumes and Tuber Crops Research Institute (ILETRI), Kendalpayak, Malang since January to June 2015. The research used Randomized Complete Design with eight treatments and four replications, there were: control without SlNPV JTM 97 C, SlNPV 97 C JTM without UV protecant, SlNPV JTM 97 C + kaolin, SlNPV JTM 97 C + tea leaves extract concentration 0.5%, SlNPV JTM 97 C + tea leaves extract concentration 1%, SlNPV JTM 97 C + tea leaves extract concentration 1.5%, SlNPV JTM 97 C + tea leaves extract concentration 2%, and SlNPV JTM 97 C + tea leaves extract concentration 2.5%. Each experimental unit requires 20 larvae H.armigera. Analysis of experimental data used F test level of 5% and advanced test Duncan Multiple Range Test (DMRT) level of 5%, in addition to determine Lethal Concentration 50 (LC50) and Lethal Time 50 (LT50) it used probit analysis (Hsinchi 1997). The results showed that the difference concentration of protective materials tea packaging was not proven a different effect in protected SlNPV JTM 97 C, but it has a good potential to be used as a protective material plant. This potency can be increased by enhance the concentration of tea leaves extract so it can make the effectiveness of SlNPV JTM 97 C increased.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/732/ 051507725
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 22 Oct 2015 09:36
Last Modified: 22 Oct 2015 09:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130769
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item