Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Program FEATI (Farmer Empowerment Through Agricultural Technology and Information) Studi Kasus di Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang

Lahardina, ArrumVibrianti (2015) Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Program FEATI (Farmer Empowerment Through Agricultural Technology and Information) Studi Kasus di Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penyuluh pertanian berperan penting dalam pelaksanaan program, yang perlu menjadi perhatian salah satunya adalah kinerja. Kinerja merupakan penilaian kerja yang telah dilakukan oleh penyuluh dalam melakukan peran serta fungsinya sebagai penyuluh. Senada dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kelautan yang menjelaskan mengenai fungsi sistem penyuluhan adalah memfasilitasi proses pembelajaran, mengupayakan kemudahan akses ke sumber informasi teknologi, dan sumber daya lainnya agar mereka dapat mengemban usahanya, meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial, dan kewirausahaan. Program FEATI (Farmer Empowerment Through Agricultural Technology and Information) merupakan salah satu program yang berorientasi agribisnis yang didirikan sejak tahun 2007 yang dilaksanakan di 18 Provinsi, 71 Kabupaten, dan 3230 desa. Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang adalah satu diantara banyaknya desa yang mendapatkan program FEATI. Dengan adanya program FEATI dirasa mampun mendorong motivasi untuk meningkatkan kesejateraan petani, hal tersebut tidak terlepas dari peran penyuluh pertanian sebagai fasilitator. Sejauh mana penyuluh mengambil perannya dalam mengorganisir sumber daya manusia yang ada untuk menjadikan program tersebut sukses. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kinerja penyuluh pertanian berdasarkan peran dan fungsinya sebagai penyuluh, serta (2) menganalisis kinerja pelaksanaan program FEATI pada aspek sosial dan ekonomi. Metode analisis kesesuaian kinerja menggunakan distribusi frekuensi dengan metode yang menjadi acuan adalah kinerja berdasarkan peran dan fungsi penyuluh. Sedangkan Analisis kinerja pelaksanaan program pada aspek sosial dan ekonomi menggunakan tabulasi data, mengimplementasikan perolehan hasil dari wawancara yang sudah dilakukan. Hasil penelitian pertama mengenai kinerja penyuluh berdasarkan peran dan fungsi penyuluh pertanian pada program FEATI ini termasuk dalam kategori cukup sesuai (72,83%). Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa kinerja yang kurang sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai penyuluh pertanian, seperti pada indikator 18 mengenai tugas dan fungsi penyuluh pertanian, penyuluh tidak pernah melakukan penerjemahan/penyaduran buku-buku dan bahan-bahan lain di bidang pertanian. Padahal jika dikaji lebih dalam, penerjemahan/penyaduran buku merupakan kebutuhan penyuluh untuk mengasah pengetahuannya serta mengkaji IPTEK terbaru di bidang pertanian. Hasil penelitian kedua mengenai Pelaksanaan program FEATI memberikan dampak yang nyata baik dari aspek sosial dan ekonomi. Dari aspek sosial, dampak yang terlihat pada masyarakat khususnya yang mengikuti program FEATI merasakan banyaknya manfaat, sebanyak 14 orang (52%) merasa memperoleh banyak manfaat berupa bertambahnya ilmu pengetahuan, terbentuknya hubungan baik antara petani dengan penyuluh sebanyak 19 orang (72,83%). Sedangkan dari aspek ekonomi, dikatakan bahwa pendapatan meningkat 30% dari sebelumnya Rp. 58.800 menjadi Rp. 84.000 yang dihitung perliter setiap harinya, hal tersebut terlihat pendapatan petani naik ketika menggunakan pakan buatan sendiri dari pelaksanaan program FEATI dibandingkan dengan pakan buatan luar. Adapun program yang diharapkan responden adalah adanya keberlanjutan program FEATI dengan sistem yang terstruktur dan transparan, serta program peternakan, pertanian, dan pengolahan hasil pertanian terpadu yang meningkatkan pendapatan. Pemerintah perlu meningkatkan kualitas kerja dari penyuluh pertanian dengan sekolah lapang dan adanya pelatihan sebelum ditugaskan untuk mendampingi suatu program, agar kesiapan dan dalam pengetahuan yang dimiliki penyuluh memadai sebagai fasilitator. Selanjutnya, pemerintah perlu melakukan pengontrolan yang intensif pada program guna mencapai tujuan dilaksanakannya program. Sehingga akan memberikan dampak yang positif baik secara personal maupun lingkungan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/725/051507718
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 22 Oct 2015 12:03
Last Modified: 20 Oct 2021 06:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130761
[thumbnail of Arrum.pdf]
Preview
Text
Arrum.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item