Nilasari, Mey (2015) Analisis Supply Chain Management (Scm) Komoditas Kedelai Pada Industri Tahu (Studi Kasus Di Industri Tahu Di Desa Salam Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kedelai merupakan salah satu mata dagangan yang pasokannya di Indonesia semakin cenderung tidak dapat dipenuhi dari hasil produksi dalam negeri sendiri. Sekalipun dapat ditanam dengan cara yang paling sederhana, produktivitas dan produksinya dalam negeri hampir tidak mungkin dapat memenuhi permintaan yang semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya konsumsi yang mengalami peningkatan dalam periode lima tahun terakhir yang ditunjukkan pada tahun 2008 hingga 2012 mencapai 75,1% (Badan Ketahanan Pangan, 2013). Pada tahun 2010 sampai tahun 2012 di Indonesia produksi kedelai mengalami penurunan. Penurunan produksi ini disebabkan oleh menurunnya luas lahan tanaman kedelai di Indonesia yang dipaparkan Wakil Mentri Pertanian bahwa saat ini Indonesia hanya mempunyai 570 hektar lahan kedelai dengan jumlah lahan yang terbatas. Penurunan luas area lahan yang diikuti oleh meningkatnya jumlah impor dari tahun 2008 sebesar 1.203.034 dan pada tahun 2012 sebesar 2.106.000. Besarnya angka impor merupakan salah satu indicator betapa besar kebutuhan kedelai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Salah satu industri pengolah kedelai terletak di desa Salam Kec. Ngantang Kab. Malang. Dari desa tersebut terdapat industry pengolah kedelai menjadi tofu. Untuk memenuhi permintaan konsumen tofu, industri tofu harus dipasok oleh beberapa pengepul kedelai dari berbagai tempat yaitu pengepul dari kota Kediri dan Sidoarjo. Hasil produksi tahu akan di pasok ke berbagai konsumen yang terletak di daerah Ngantang khususnya di pasar ngantang. Kondisi yang terjadi menyebabkan industri tahu harus mengatur dan mengolah manajemen industri dengan sebaik- baiknya. Salah satunya adalah manajemen rantai pasokan kedelai yang memebutuhkan perhatian dalam mengatur aliran barang. Dalam penelitian ini menganalisis tiga hal yang pertama kondisi rantai pasokan kedelai yang ada di industri tahu, tingkat kinerja pemasok terhadap kinerja supply chain management kedelai yang ada di industri tahu dan menganalisis prospek hubungan antara industri tahu dengan pemasok. Hasil analisis kondisi rantai pasokan dilihat dari tiga aliran yaitu aliran barang atau produk dengan penilaian penyediaan atau pengiriman kedelai yang diperdagangkan yang terjadi antara pemasok dengan industri tahu sudah tepat karena keterlambatan yang terjadi diakibatkan kendala dalam pengiriman saja. Aliran uang, terkait dengan ketepatan dalam pembayaran sudah tepat waktu dan tepat dalam jumlah. Selain itu harga yang didapatkan sesuai dengan harapan atau dapat dikatakan terjangkau untuk industri tofu. Aliran Informasi yang terjadi antara pemasok dengan industri sesuai dengan adanya perubahan yang terjadi saat itu, Tujuan penelitian pada tingkat performansi atau tingkat kinerja pemasok kedelai terbaik berdasarkan penilaian industri tahu dari hasil analisis Scheduled Order to Costomer Request (SCOR) yaitu pemasok kedelai impor Sidoarjo dan pemasok kedelai local Kediri menunjukkan bahwa kedua pemasok industri tahu memenuhi pesanan kedelai pada industri tahu secara sempurna. Selain itu performansi pemasok kedelai impor Sidoarjo dilihat dari penilaian Delivery Performance to Request Date (DPRD) hanya terjadi saat terdapat permintaan mendadak pada bulan Agustus. Hasil dari analisis kepercayaan, komitmen, komunkasi, kepuasan dan ketergantungan antara pemasok kedelai dengan industri tofu, industri tofu dengan pemasok kedelai serta konsumen dengan industri tofu dapat dikemukakan yaitu Analisis Kepercayaan : penilaian pemasok kedelai mengenai hubungannya dengan industry tahu dihasilkan nilai rata- rata pemasok kedelai sebesar 82,5% nilai tersebut menunjukkan bahwa pemasok merasa percaya terhadap kinerja industry tahu selama melakukan kerjasama, untuk penilaian yang dihasilkan industri tahu terhadap kinerja pemasok adalah sebesar 90% yang menunjukkan bahwa industri sangat percaya dengan kinerja yang dihasilkan oleh para pemasoknya. Selain itu juga ada penilaian yang dihasilkan konsumen terhadap industri sebesar 75% dengan kategori percaya dalam menjalin hubungan mitra. Analisis Komitmen : penilaian pemasok kedelai terhadap hubungan kerjasamanya dengan industri tahu menhasilkan nilai rata- rata sebesar 72,5% yang menyatakan bahwa pemasok menilai kinerja industry tahu yang baik, untuk penilaian industri terhadap kinerja pemasok kedelai dan penilaian konsumen terhadap industri memiliki nilai yang sama yaitu sebesar 80% yang menunjukkan bahwa kinerja pemasok baik dimata industri tahu, begitu juga dengan konsumen yang menilai kinerja industri baik, hal ini disebabkan untuk menjaga kerjasama pada jangka waktu panjang. Analisis Komunikasi : untuk penilaian pada indicator komunikasi tersebut memiliki nilai rata- rata yang dihasilkan dari anggota rantai pasokan yaitu sebesar 65,5% yang menyatakan bahwa sering melakukan komunikasi satu sama lain untuk mengaja hubungan kerjasama agar tetap berjalan dengan baik tanpa adanya miss komunikasi. Analisis Kepuasan : dalam penilaian kepuasan yang terjadi dalam rantai pasokan yang melibatkan anggota rantai pasokan ini mempunyai nilai rata- rata sebesar 77,3% yang menyatakan bahwa semua anggota rantai pasokan merasa puas dengan kinerja masing- masing anggota rantai pasokan. Analisis Ketergantungan : sama halnya dengan analisis yang lain, untuk penilaian ketergantungan pada semua anggota rantai pasokan memiliki nilai rata- rata sebesar 76,6% yang menyatakan bahwa sama- sama tergantungan dengan adanya usaha tersebut. Dalam variabel yang menunjukkan hubungan korelasi sangat kuat adalah variable kepercayaan dan komunikasi dengan nilai korelasi sebesar 0,823 dan 0,732, sedangkan untuk 3 variabel lainnya menyatakan korelasi yang kuat.
English Abstract
Soybean is one of the commodities whose supply in Indonesia increasingly likely not be met from domestic production alone. Although it can be planted in the most simple, productivity and production in the country is almost impossible to meet the increasing demand. This is indicated by the amount of consumption has increased in the last five-year period indicated in 2008 and 2012 reached 75.1% (Food Security Agency, 2013). In 2010 to 2012 in Indonesia soybean production has decreased. This decrease is due to reduced soybean hectare in Indonesia Deputy Minister of Agriculture presented that Indonesia only has 570 hectares of soybeans with a limited amount of land. The decline in land area, followed by a growing number of imports in 2008 amounted to 1,203,034 and in 2012 amounted to 2.106 million. The amount of imports is one indicator of how much soy needs to meet the needs of the community. One of the soybean processing industry is located in the Salam -Ngantang Kab. Malang. From the village there is a soybean processing industry. To meet consumer demand, the industry knows to be supplied by some collectors soybeans from various places that the collectors of the town of Kediri and Sidoarjo. Of the three cities, sidoarjo is one supplier of imported soybeans for industry. Results soybean production (finished products) will be supplied to various customers located in the region, especially in the market Ngantang. Industry owners assume that Ngantang market consumers who want to know from the industry in regards village very much and the increasing demand of industrial owners feel overwhelmed. So the owner of this industry has not wanted to develop its market segment. The condition that caused the industry to manage and process industries with the best possible management. One is a supply chain management need soybean attention in regulating the flow of goods. In this study analyzes three things, among other conditions existing soybean supply chain in the industry, the level of supplier performance against the performance of supply chain management in industrial soy and analyze the prospects of relations between industry and suppliers. The results of the analysis of the supply chain conditions seen from three streams, namely the flow of goods or products with research implanted at 86% of respondents stated that the provision or delivery soybeans traded that occur between suppliers with industry know is right because of delays due to constraints in the delivery only. Cash flow, results of the assessment of the respondents from the three indicators of accuracy in a payment of 71% stated that the payment that occurs is timely and appropriate in amount. 57% of respondents stated that the prices obtained in accordance with expectations. And 86% of respondents stated that the payouts are satisfied with the system by both parties and in accordance with the terms of payment. The flow of information, respondents assessment results showed as much as 100% of respondents mentioned that the flow of information that takes place in accordance with the changes occurring at the time, as much as 100% of respondents said that the accuracy of information that occurred in the industry know the suppliers receive sufficient information accordingly. And 86% of respondents said the supply chain members just want to share to certain information relating. The analyzing the research objectives, namely the level of performance or the level of the best soy supplier performance based assessment of the results of the analysis of industry know Scheduled Order to Costomer Request (SCOR) is a supplier of imported soybean Sidoarjo and local suppliers Kediri that have the same value that is equal to 100%. This suggests that both industry suppliers know fulfill orders in industrial soybean know perfectly. In addition, the performance of suppliers of imported soybean Sidoarjo seen from the assessment Request Delivery Performance to Date (DPRD) has a value of 100%. The results of the analysis of trust, commitment, personal communication, satisfaction and dependency between suppliers soy tofu, tofu with soy suppliers and consumers with industry can be argued that belief Analysis: soybean supplier assessment of its relationship with the industry produced an average value of 82 soybean supplier , 5% of the value indicates that suppliers feel confident on the performance of the industry for cooperation, for the resulting assessment of the performance of the supplier industry is at 90% which shows that the industry strongly believes in performance produced by its suppliers. There was also produced consumer assessment of the industry by 75% by the trust in a relationship category. Commitment Analysis: soybean supplier assessment of the relationship of cooperation with industry know yielding an average value of 72.5%, which states that the supplier assess the performance of the industry good to know, for the assessment of the performance of suppliers soybean industry and consumer ratings of the industry have the same value that is equal to 80% which shows that the performance of suppliers both in the eyes of the industry knows, as well as consumers who assess the performance of the industry well, this is due to maintain cooperation in the long term. Communication Analysis: for the judgment on the communication indicator has an average value of the members of the supply chain that is equal to 65.5% who stated that frequent communication with each other to cooperative relationship in order to keep it running smoothly without any miss communication. Analysis of Satisfaction: the satisfaction ratings that occurred in the supply chain that involves members of the supply chain has a mean value of 77.3%, which states that all members of the supply chain is satisfied with the performance of each member of the supply chain. Dependence Analysis: as well as other analysis, for the assessment of dependence on all members of the supply chain has an average value of 76.6% stating that equally dependence with the business. In a variable that showed a very strong correlation relationship is trust and communication variables with a correlation value of 0.823 and 0.732, whereas for the other three variables expressed strong correlation.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2015/718/ 051507711 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
| Depositing User: | Kustati |
| Date Deposited: | 19 Oct 2015 10:18 |
| Last Modified: | 19 Oct 2015 10:18 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130753 |
Actions (login required)
 |
View Item |