Identifikasi Khamir Tanah Hasil Biotrapping Dengan Metode Soil Drive Nutrient (Sdn)

Wulandari, MegaLazuardini (2015) Identifikasi Khamir Tanah Hasil Biotrapping Dengan Metode Soil Drive Nutrient (Sdn). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengendalian menggunakan bahan kimia dapat menimbulkan banyak dampak negatif seperti masalah pencemaran lingkungan, munculnya sifat resistensi terhadap bahan aktif, dan meninggalkan residu pestisida pada produk pertanian yang akan bahaya untuk dikonsumsi. Oleh karena itu diperlukan upaya pengendalian penyakit yang ramah lingkungan dan tidak menyebabkan resistensi.Teknologi yang dapat diaplikasikan untuk menangani penyakit secara aman dan tidak merusak lingkungan karena sifatnya biologis adalah dengan memanfaatkan mikroorganisme yang ada di alam yang memiliki sifat antagonis. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan mikrroganisme alam yang ada di tanah adalah denganbiotrapping sistem Soil Drive Nutrient (SDN).Metode SDN, yaitu metode yang memiliki konsep penggabungan antara pembentukan jaringan perakaran dalam tanah antara dua-tiga jenis tanaman dengan perakaran yang berbeda dan Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA). Dengan metode ini diharapkan banyak mikroorganisme positif yang bisa disimpan di dalam tanah, salah satunya adalah khamir.Khamir merupakan mikroorganisme jamur uniseluler yang memiliki ukuran sel sekitar 2-3 μm hingga 20-50 μm dan lebar 1-10 μm dan tidak memiliki flagel.Khamir diketahui memiliki kemampuan antagonis baik dengan predasi secara langsung maupun menghasilkan toksin yang dapat mempengaruhi mikroorganisme lain. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai Agustus 2015 di Desa Pare, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri untuk penanaman tanaman cawan dengan metode SDN dan di Laboratorium Penyakit unit Mikologi Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang untuk eksplorasi dan identifikasi khamir tanah. Tanaman yang dipilih untuk penelitian adalah Sengon dan Nangka sebagai tanaman cawan pertama dan Lamtoro dan Jarak Pagar sebagai tanaman cawan kedua.Mikoriza diaplikasikan pada lubang tanam sebelum tanaman cawan ditanam.Tanaman cawan pertama ditanam 15 hari terlebih dahulu dari tanaman cawan kedua untuk memberi waktu bagi akar tanaman cawan bekerjasama dengan mikoriza yang diaplikasikan ke lahan. Perbedaan kombinasi penanaman diharapkan dapat memberi gambaran perbedaan hasil khamir yang berhasil di pancing dalam tanah. Hasil sampel tanah di uji di laboratorium untuk mendapatkan data eksplorasi maupun identifikasi sampai tingkat genus dari khamir yang didapatkan. Khamir yang ditemukan dari biotrapping dengan metode SDN terdapat 19 isolat khamir. Isolat khamir yang ditemukan dari perlakuan 1 terdapat 5 isolat khamir yaitu Candida sp. (1), Candida sp. (2), Candida sp. (3), Hansenula sp., dan Wickerhamomyces sp. Isolat khamir yang ditemukan dari perlakuan 2 terdapat 5 isolat khamir yaitu Blastobotrys sp., Lindnera sp. (1), Lindnera sp. (2), Metschnikowia sp., dan Saccharomyces sp. Isolat khamir yang ditemukan dari perlakuan 3 terdapat 5 isolat khamir yaitu Candida sp. (1), Candida sp. (2), Candida sp. (3), Filobasidium sp., dan Zygosaccharomyces sp. Isolat khamir yang ditemukan dari perlakuan 4 terdapat 5 isolat khamir yaitu Candida sp., Metschnikowia sp., Rhodotorula sp. (1), Rhodotorula sp. (2), dan Rhodotorula sp. (3). Isolat khamir yang ditemukan dari kontrol tanpa perlakuan tanaman cawan terdapat 2 isolat khamir yaitu Candida sp. dan Rhodotorula sp.. Perlakuan yang memiliki hasil terbaik adalah perlakuan 4. Penentuan ini dilihat dari banyaknya jumlah khamir yang berhasil didapatkan oleh perlakuan 4 yang jauh lebih banyak dibandingkan perlakuan yang lain. Manfaat dari genus khamir yang ditemukan pada perlakuan 4 lebih banyak yang memiliki potensi untuk dijadikan agens pengendali hayati karena memiliki kemampuan antagonisme yang baik. Total khamir yang muncul dari sampel tanah perlakuan 4 pada saat strake plate adalah 136 koloni yang terdiri dari 5 genus yang berbeda. Perlakuan 4 dapat menjadi yang terbaik dikarenakan kombinasi perakaran tanaman yang digunakan pada perlakuan 4 adalah yang terbaik. Perakaran nangka yang terdiri dari perakaran tunggang yang memiliki banyak serabut lebih cepat menjalin cawan di dalam tanah bersama dengan akar jarak pagar yang lebih kuat dibandingkan dengan tanaman yang lain.

English Abstract

Nowadays, technologies used to increase the productivity of plants is getting vary. Especially after the discovery of many shortcomings in the use of chemicals in agriculture. Controlling the use of chemicals can cause many negative effects such as enviromental pollution, an appearance of resistant feature towards active materials, and a leftover of pesticide residue on the agriculture products which is not safe to consume. Therefore, an attempt to control diseases in enviromentally friendly and not causing resistant way is necessary. One kind of technologies that can be applied is Soil Drive Nutrient (SDN) method, it is a method which has intergration concepts of the forming of roots network between two-three kinds of plants with different roots and Vesicular Arbuscular Mycorrhizae (VAM). By applying this method it is expected that many positive microorganism can be stored in the soil, one of which is yeast. Yeast is unicellular microorganism which has the cell size of 2-3 μm until 20-50 μm and width 1-10 μm, without flagellum.Yeast is known to have antagonist ability either by direct predation or toxin production which can impact other microorganism. This research have been done since February to August 2015 in Pare village, Pare sub-district, Kediri district for planted plant bowl with SDN method also in Diseases Laboratory Mycology unit Plant Pests and Diseases Brawijaya University Malang for exploration and identification soil yeast.The plants chosen in the research are Sengon and Nangka as the first plant bowls, and Lamtoro and Jarak Pagar as the second one. Mycorrhizae planted on the planting hole before plant bowl planted. The first plant bowls are planted in the field 15 days before the second plant bowls to give time for the plant bowls roots to cooperate with mycorrhizae which is already applied in the field. The different planting combination is expected to be able to give the description of yeast result difference which is successfully lured in the soil. The result of soil samples is tested in the laboratory to obtain exploration data and identification to genus level from the existing yeast. There are 19yeast isolates found from the biotrapping with SDN method. 5 yeast isolates are found from the treatment 1 namely (1), Candida sp. (2), Candida sp. (3), Hansenula sp., andWickerhamomyces sp.. From the treatment 2 there are 5 yeast isolates found which are Blastobotrys sp., Lindnera sp. (1), Lindnera sp. (2), Metschnikowia sp., danSaccharomyces sp..5 yeast isolates are also discovered in treatment 3 namely Candida sp. (1), Candida sp. (2), Candida sp. (3), Filobasidium sp., danZygosaccharomyces sp.. From the treatment 4, 5 yeast isolates are discovered which are Candida sp., Metschnikowia sp., Rhodotorula sp. (1), Rhodotorula sp. (2), danRhodotorula sp. (3). There are 2 yeast isolates found from the control without plant bowls treatment namely Candida sp. danRhodotorula sp.. The treatment which has the best result is the treatment 4. This determination is seen from the amount of yeast obtained in the treatment 4 which is much more than the orher treatments. The advantages of yeast genus found in the treatment 4 are more potential to make as biological control agents due to its decent antagonism ability. The total of yeast appears from the soil samples in the treatment 4 on strake plate is 136 colonies which consists of 5 different genus. The treatment 4 becomes the best because the combination of the plants roots applied in the treatment 4 is the most decent. The roots of nangka which consists of tap roots which have a lot of fibers is faster in weaving bowls in the soil along with the roots of jarak pagar which is stronger than another plants.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/711/ 051507697
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 21 Oct 2015 09:32
Last Modified: 21 Oct 2015 09:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130746
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item