Herawati, Pompiye (2015) Analisis Struktur, Perilaku, dan Kinerja Pasar Benih Padi di Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ketahanan pangan merupakan salah satu isu sosial ekonomi pertanian yang strategis dan global (Direktorat Pangan dan Pertanian, 2105). Swasembada beras merupakan salah satu target yang akan dicapai Kementrian Pertanian dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan. Hal tersebut didukung dengan adanya kontinyuitas ketersediaan beras dari peningkatan produksi padi. Menurut Sujitno (2004), peningkatan produksi dicapai melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Upaya-upaya tersebut dapat didukung dengan adanya ketersediaan benih. Hal tersebut mengindikasikan bahwa ketersediaan benih secara kontinyu akan mampu mendorong peningkatan produksi padi. Langkah utama untuk mendukung ketersediaan benih padi secara kontinyu adalah dengan melakukan perbaikan sistem pengadaan dan distribusi benih padi unggul bersertifikat sehingga menarik untuk dikaji terkait sistem distribusinya. Menurut Himpunan Produsen Pedagang Benih (HPPB, 2014) dalam data yang diolah oleh UPT PSBPTPH Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Malang merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam lima besar jumlah unit bisnis yang berpartisipasi dalam sistem produksi benih padi terbesar di Jawa Timur dengan jumlah penangkar sebanyak 30 unit bisnis. Namun, adanya kendala dalam proses penelitian, peneliti hanya mendapatkan 16 penangkar yang terdiri dari bentuk usaha PT, Koperasi, Kelompok Tani, Dinas dan UD. Berdasarkan data tersebut, mampu menjelaskan bahwa Kabupaten Malang memiliki peluang untuk diadakannya pengembangan usaha benih padi. Akan tetapi, banyaknya jumlah unit bisnis yang berpartisipasi dalam sistem produksi benih di Kabupaten Malang, kecenderungan meningkatnya permintaan benih padi yang bermutu di tingkat petani, meningkatnya pula volume produksi padi yang diproduksi oleh penangkar swasta lokal menyebabkan pasar benih padi semakin kompetitif. Hal tersebut belum tentu mengindikasikan bahwa sistem pengadaan dan pemasaran benih padi berjalan secara adil dan efisien. Efisien disini maksudnya adalah benih padi terjamin ketersediaannya dengan harga yang stabil dan terjangkau oleh daya beli petani. Di sisi lain, pihak produsen dan pelaku pendistribusian juga menerima keuntungan dan marjin yang wajar sehingga dapat memberikan insentif dalam pengembangan usahanya (Saefuddin, 1982). Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya kajian terkait sistem pemasaran benih padi di Kabupaten Malang untuk melihat tingkat efisiensi yang telah dilakukan oleh produsen-produsen benih padi di Kabupaten Malang sebagai tolak ukur kondisi perbenihan di Jawa Timur. Studi Struktur, Perilaku, dan Kinerja Pasar telah banyak digunakan untuk mengetahui kinerja pemasaran produk olahan atau komoditas pertanian. Putri (2014 ), Yuliawati, et. al (2012), serta Sinaga (2014) menggunakan pendekatan SCP untuk mengetahui kinerja pemasaran padi, sayuran, dan kentang dengan melihat ketidakadilan sistem pemasaran ditingkat petani. Hal yang sama juga dilakukan pada penelitian Baladina (2012) dan Maulidah (2010). Selain itu, penelitian-penelitian terdahulu terkait SCP lebih banyak mengarah pada informasi posisi petani dalam pemasaran cenderung berada di pihak yang lemah (price ii taker) dengan bagian harga yang diterima terlalu rendah dibandingkan dengan bagian harga yang diterima pengecer. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini mengkaji efisiensi sistem pemasaran benih padi dimana petani lebih cenderung menjadi konsumen bukan sebagai produsen. Oleh karena itu, pengukuran struktur, perilaku, dan kinerjanya pun akan berbeda. Penelitian dilakukan di Kabupaten Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur pasar, perilaku, dan kinerja pasar benih padi di Kabupaten Malang. Responden penelitian ini ada dua macam yaitu responden penangkar benih padi dan responden lembaga pemasaran. Responden penangkar benih padi berjumlah 16 responden, metode penentuan sampel untuk responden penangkar benih padi menggunakan metode sensus, sedangkan penentuan sampel untuk responden lembaga pemasaran menggunakan metode snow ball sampling. Jumlah sampel adalah 27 responden pengecer. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara untuk mengumpulkan data primer dan dokumentasi untuk mengumpulkan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan dalam penentuan struktur pasar pada unsur derajat diferensiasi produk, hambatan masuk pasar dan tingkat pengetahuan pasar. Selain itu analisis deskriptif juga digunakan pada konsep perilaku pasar yang terdiri dari unsur prinsip dan metode penentuan harga, promosi, kolusi, saluran pemasaran serta fungsi pemasaran. Analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan derajat konsentrasi pasar yang terdiri dari pangsa pasar, CR4, IH dan IR. Selanjutnya analisis kuantitatif juga digunakan untuk mengetahui marjin pemasaran serta R/C rasio. Berikut ini hasil penelitian struktur, perilaku, dan kinerja pasar benih padi di Kabupaten Malang, yang menunjukkan bahwa: 1. Pada tujuan pertama terkait struktur pasar berdasarkan konsep derajat konsentrasi didapatkan hasil bahwa nilai dari pangsa pasar benih padi sebesar 65,356%, penangkar yang memiliki pangsa pasar paling besar adalah UD. Viva Tani Mandiri dengan nilai pangsa pasar sebesar 30,446%. Sedangkan pangsa pasar yang memiliki nilai terendah adalah KT. Kertoharjo sebesar 1,047%. Selanjutnya, berdasarkan perhitungan CR4 didapatkan nilai 66,4% atau setara dengan 0,66 dan perhitungan IHH didapatkan nilai sebesar 0,15. Hasil pengukuran ketiga alat analisis tersebut berdasarkan kriteria masing-masing alat analisis menunjukkan bahwa pasar benih padi di Kabupetan Malang mengarah pada pasar oligopoli. Sementara itu, pada perhitungan alat analisis IR menunjukkan nilai sebesar 0,13 yang mengarah pada persaingan sempurna. Perbedaan hasil tersebut disebabkan oleh karakteristik benih padi dimana semakin rendah kelas benih padi akan semakin mengarah pada persaingan sempurna dengan adanya keterlibatan banyak pihak yang mengedarkan kelas benih SS. 2. Hanya terdapat diferensiasi produk dengan variabel varietas, sedangkan merek, dan ukuran kemasan tidak terdapat diferensiasi. Ada hambatan masuk pasar didasarkan pada persyaratan kualitas dan modal penangkar. Selanjutnya, tingkat pengetahuan pasar merata untuk penangkar benih padi maupun lembaga pemasaran dilihat dari harga benih induk, lokasi pembelian benih induk, dan lokasi pemasaran benih padi. Akan tetapi, unit usaha UD mendominasi dalam informasi pasar terkait wilayah pemasaran. iii 3. Analisis perilaku pasar menunjukkan bahwa : a) prinsip dan metode penentuan harga disesuaikan dengan kondisi pasar. Penangkar benih padi sebagai price setter, sehingga memiliki kekuasaan penuh dalam menentukan harga; b) Tidak semua melakukan promosi penjualan karena setiap penangkar mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan; c) tidak ada pula kolusi antar penangkar, hanya ada kerjasama antara petani padi yang melakukan produksi benih padi disebut dengan petani mitra dengan penangkar benih padi di Kabupaten Malang; d) hanya terdapat dua saluran dalam pemasaran benih padi SS yaitu yang pertama melalui kios atau pengecer dan yang kedua secara langsung ke petani pengguna; e) fungsi pemasaran yang dilakukan oleh penangkar benih padi dan pengecer benih padi meliputi fungsi pembelian, penjualan, penyimpanan, transportasi yang hanya dilakukan oleh pengecer, pengolahan dan standarisasi yang hanya dilakukan oleh pengecer, promosi yang dilakukan oleh penangkar benih padi dengan bentuk unit usaha PT, Koperasi, dan Dinas. Selanjutnya, fungsi resiko yang dilakukan oleh responden penangkar dan pengecer. 4. Analisis kinerja Pasar benih padi menunjukkan bahwa pada saluran pemasaran I, total marjin sebesar Rp 8.662,49/ Kg. Sementara itu, saluran pemasaran kedua memiliki total marjin pemasaran sebesar Rp 8.421,-/Kg. Berdasarkan hasil perhitungan share harga tiap saluran pemasaran diketahui bahwa penangkar memperoleh share harga lebih tinggi dari
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2015/659/05157652 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Indah Nurul Afifah |
Date Deposited: | 19 Oct 2015 11:39 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 06:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130687 |
Preview |
Text
1._COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
2._PERNYATAAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
4._BAB_I_-_VI.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
3._KATA_PENGANTAR,_DAFTAR_ISI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
5._KERANGKA_PEMIKIRAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
6._SALURAN_PEMASARAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |