Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Peralihan dari Usahatani Tembakau ke Usahatani Tebu.

Nabil (2015) Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Peralihan dari Usahatani Tembakau ke Usahatani Tebu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perkebunan merupakan sistem pertanian komersial yang bercorak kolonial. Tanaman Tembakau merupakan salah satu komoditi perkebunan semusim yang memberikan sumbangan terbesar bagi perekonomian Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik, 2013 diketahui bahwa produksi tembakau tertinggi di Indonesia berada di Provinsi Jawa Timur sebesar 135,75 ribu ton. Tanaman tembakau di Pulau Madura tepatnya di Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu sektor komoditas yang memiliki arti yang sangat signifikan. Pada tahun 2013 produksi tembakau Kabupaten Pamekasan menurun drastis yang mulanya 19.236 ton pada tahun 2012 menjadi 3.642 ton pada tahun 2013, hal ini disebabkan anomali cuaca (pada saat musim tanam tembakau terjadi hujan yang cukup lebat) sehingga mengakibatkan kualitas tembakau rajangan menurun sehingga berdampak pada harga tembakau rajangan tingkat petani yang menurun, disamping itu banyak tanaman tembakau yang gagal panen sehingga untuk tahun 2013 total produksi tembakau di Kabupaten Pamekasan menurun drastis. Selain itu adanya sejumlah pabrikan yang sudah tidak melakukan pembelian terhadap tembakau rajangan Madura dan mengurangi pembelian tembakau hal ini terkait akibat adanya kampanye anti rokok sehingga persaingan pasar berkurang serta tarif cukai yang tinggi sehingga banyak perusahaan rokok yang gulung tikar. Untuk mengatasi hal tersebut pada tahun 2014 Dishutbun Kabupaten Pamekasan menawarkan ke petani tembakau untuk beralih ke tanaman alternatif yaitu tanaman tebu yang merupakan program Dishutbun Kabupaten Pamekasan yang bekerjasama dengan PTPN X. Program pengembangan tebu di Kabupaten Pamekasan salah satunya dilakukan di Desa Tlanakan, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Program pengembangan tebu tidak dapat berjalan tanpa adanya peran berbagai pihak. Salah satu pihak yang berperan penting yang berperan dalam pengembangan tanaman tebu yaitu petani. Petani sebagai pelaksana usahatani memegang peranan penting dalam pengembangan usahatani tebu. Agar pengembangan tebu berjalan dengan baik, petani harus membuat keputusan-keputusan dalam usahatani yang dilakukan petani di Desa Tlanakan, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Salah satu keputusan yang harus diambil yaitu keputusan untuk memilih komoditas yang akan dibudidayakan agar keuntungan yang didapatkan nantinya maksimal. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis tingkat perbedaan pendapatan antara usahatani tembakau dengan usahatani tebu di Desa Tlanakan, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam peralihan dari usahatani tembakau ke usahatani tebu di Desa Tlanakan, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Metode penentuan responden menggunakan teknik cluster sampling. Teknik cluster sampling sering digunakan melalui dua tahap, yaitu pertama menentukan daerah sampel dan kedua menentukan orang-orang yang ada pada daerah penelitian secara sampling (Sugiyono, 2008). Pada tahapan pertama dalam cluster sampling adalah pembagian sampel yang terdiri atas dua kategori yaitu ii petani yang berusahatani tembakau dan petani yang berusahatani tebu. Dimana populasi petani di Desa Tlanakan sebesar 244 petani yang di peroleh dari berbagai kelompok tani. Tahapan kedua yaitu penentuan jumlah sampel petani yang ikut berusahatani tembakau dan tebu. Dari informasi yang diperoleh bahwa jumlah populasi petani yang berusahatani tembakau berjumlah 230 orang sehingga berdasarkan jumlah tersebut maka dilakukan penetapan jumlah sampel dengan menggunakan rumus slovin sehingga di hasilkan 37 responden petani tembakau. Sedangkan jumlah petani tebu sebesar 14 orang yang diambil secara keseluruhan hal ini di karenakan jumlah populasi petani tebu di Desa Tlanakan, Kecamatan Tlanakan sedikit. Berdasarkan uji beda rata-rata dapat di simpulkan bahwa nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil dari nilai alpha α (0,05) dan diketahui t hitung (3,525) lebih besar dari t tabel (1,677) sehingga keputusannya adalah tolak Ho. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pendapatan yang nyata antara petani yang berusahatani tebu dengan petani yang berusahtani tembakau. Perbedaan pendapatan antara usahatani tembakau dengan tebu yaitu pendapatan usahatani tembakau dalam luasan satu hektar sebesar Rp.6.374.233, Sedangkan pendapatan usahatani tebu dalam luasan satu hektar sebesar 10.243.058. Sehingga pendapatan petani yang berusahatani tebu lebih tinggi di bandingkan petani yang berusahatani tembakau. Berdasarkan hasil analisis logit Faktor–faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam peralihan dari usahatani tembakau ke usahatani tebu secara signifikan antara lain yaitu umur petani, pengalaman dalam berusahatani dan pendapatan. Nilai signifikansi pada umur yaitu 0,49 , pengalaman yaitu 0,29 dan pendapatan 0,47. Dimana nilai signifikansi pada ketiga variabel tersebut kurang dari nilai alpha α (0,05). Sehingga ketiga variabel tersebut yaitu umur, pengalaman dan pendapatan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan petani dalam peralihan dari usahatani tembakau ke usahatani tebu. Saran dari penelitian ini adalah (1) Perbedaan pendapatan antara usahatani tembakau dan tebu terlihat jelas. Untuk kedepannya petani harus menerapkan manajemen sistem dalam usahatani tebu agar dapat menghasilkan produk yang efisien sehingga sedikit mengeluarkan pembiayaan tetapi dapat mengahasilkan keuntungan yang besar. Penyuluh, Dishutbun dan PTPN X harus memberi motivasi bagi petani tebu dan Dishutbun Kabupaten Pamekasan harus menjamin bahwa usahatani tebu lebih menguntungkan dibandingkan usahatani tembakau untuk kedepannya. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam peralihan dari usahatani tembakau ke usahatani tebu harus mendapatkan perhatian khusus dari pihak pemerintah, Dishutbun, PTPN X maupun penyuluh pertanian. Untuk Kedepannya Dishutbun dan PTPN X harus bekerjasama dengan pesantren dan tokoh agama (Kyai) yang ada di Kabupaten Pamekasan dengan cara memberikan demplot tanaman tebu untuk dikelola pesantren dan tokoh agama (Kyai) dikarenakan pesantren dan tokoh agama di Kabupaten Pamekasan memiliki pengaruh yang kuat terhadap masyarakat sekitar dan pemuda. Sehingga pesantren dan tokoh agama dapat berperan serta dalam pengembangan tebu di Kabupaten Pamekasan dan dapat memberikan contoh serta dapat mempengaruhi petani di beberapa wilayah Kabupaten Pamekasan untuk mengembangkan usahatani tebu.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/643/051507627
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 15 Oct 2015 13:15
Last Modified: 20 Oct 2021 06:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130670
[thumbnail of 2.BAB_I,_II,_III,_IV.pdf]
Preview
Text
2.BAB_I,_II,_III,_IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 1.RINGKASAN-LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
1.RINGKASAN-LAMPIRAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 4.DAFTAR_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
4.DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 0.COVER.pdf]
Preview
Text
0.COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 5.LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
5.LAMPIRAN.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 3.BAB_V.pdf]
Preview
Text
3.BAB_V.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item