SULISTIAWATI (2015) Analisis Efisiensi Ekonomis Usahatani Sawi Putih (Brassica chinensis L.) Di Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sawi putih merupakan salah satu tanaman hortikultura yang cocok untuk dikembangkan di daerah subtropis maupun tropis seperti di Indonesia. Sawi putih juga merupakan tanaman sayuran yang sangat digemari oleh masyarakat. Berdasarkan data konsumsi rumah tangga sawi putih di Indonesia menurut Susenas-BPS tahun 2007-2011, yaitu rata-rata pertumbuhan konsumsi sawi putih sebesar 9,26 % kg/kap/tahun. Hal ini dikarenakan sawi putih memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfat bagi tubuh seperti kandungan vitamin K untuk mencegah osteoporosis, vitamin E, betakaroten, dan vitamin C untuk mencegah penyakit jantung (Amir, 2013). Sementara itu, produksi sawi putih di Indonesia masih berfluktuatif selama lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2009 - 2013, karena terjadi penurunan produksi sawi putih pada tahun 2010-2011 (Badan Pusat Statistik, 2015). Oleh karena itu produksi sawi putih di Indonesia perlu ditingkatkan. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi sawi putih adalah dengan meningkatkan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi yang digunakan petani. Selama ini petani sering dihadapakan pada masalah bagaimana menggunakan input dan biaya yang minimal dengan tidak mengurangi jumlah output yang dihasilkan. Hal ini diterangkan pada konsep efisiensi ekonomis. Efisiensi ekonomis adalah suatu kondisi produksi dimana dengan penggunaan input dan biaya yang seminimal mungkin mampu menghasilkan output yang maksimal. Penelitian ini dilakukan di Desa Tawangsari dengan dasar pertimbangan bahwa daerah tersebut memiliki potensi yang bagus dalam pengembangan produksi sawi putih. Selain itu, Desa Tawangsari merupakan salah satu dari ketiga desa penghasil sawi putih tertinggi di Kecamatan Pujon. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis faktor-faktor produksi apa saja yang berpengaruh terhadap produksi dan biaya produksi serta menganalisis efisiensi teknis dan ekonomis usahatani sawi putih di Desa Tawangsari. Penentuan responden pada penelitian ini dilakukan dengan metode sensus dengan jumlah 31 petani. Metode pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi literatur. Metode analisis data yang digunakan yaitu fungsi produksi dan biaya Cobb-Douglas Stochastic Frontier yang di estimasi menggunakan metode Maksimum Likelihood Estimation (MLE). Nilai efisiensi teknis (ET) diperoleh dari rasio antara produksi aktual dengan produksi potensial dari fungsi produksi Cobb-Douglas Stochastic Frontier. Sementara itu, nilai efisiensi ekonomis (EE) diperoleh dari rasio antara biaya produksi minimal dari fungsi biaya Cobb-Douglas Stochastic Frontier dengan produksi aktual. Penelitian efisiensi ekonomis usahatani sawi putih di Desa Tawangsari ini diperoleh hasil sebagai berikut: (1) faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi sawi putih yaitu benih, pupuk dan pestisida, sedangkan tenaga kerja tidak berpengaruh. Sementara itu, harga benih, upah tenaga kerja dan jumlah produksi berpengaruh terhadap biaya produksi sawi putih, sedangkan harga pupuk dan pestisida tidak berpengaruh. (2) petani sawi putih di Desa Tawangsari belum mencapai efisiensi teknis. Rata-rata nilai efisiensi teknis petani sawi putih di Desa Tawangsari yaitu 0,658 atau 65,8 persen dari produksi potensialnya, sehingga masih ada peluang untuk menigkatkan produksi sebesar 34,2 persen untuk mencapai produksi maksimal. (3) petani sawi putih di Desa Tawangsari belum mencapai efisiensi ekonomis. Rata-rata nilai efisiensi ekonomis petani sawi putih di Desa Tawangsari yaitu yaitu 0,552 atau 55,2 persen, sehingga petani memiliki peluang untuk menghemat biaya produksinya sebanyak 44,8 persen untuk mencapai biaya minimal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka didapatkan beberapa saran yaitu: (1) untuk meningkatkan efisiensi teknis petani sawi putih di Desa Tawangsari maka petani perlu menurunkan jumlah pupuk Urea yang digunakannya sebesar 96 kg per ha dari jumlah penggunaan pupuk petani saat ini. (2) Petani juga perlu menambah jumlah pupuk ZA dan TSP/SP36 yang digunakannya yaitu TSP/SP36 sebanyak 112 kg per ha dan untuk ZA sebanyak 80 kg per ha dari penggunaan pupuk petani saat ini. (3) untuk meningkatkan efisiensi ekonomis petani sawi putih di Desa Tawangsari maka petani perlu menghemat biaya produksinya hingga biaya minimal dengan cara memilih harga benih dan upah tenaga kerja yang paling efisien dengan usahataninya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2015/631/051507624 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Indah Nurul Afifah |
Date Deposited: | 13 Oct 2015 15:16 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 06:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130657 |
Preview |
Text
Sulistiawati(115040100111069).pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |