Hubungan Antara Peran Penyuluh Lapangan (PPL) Dengan Respon Petani Padi Pada Program Pertanian Organik Dan Pendapatan Padi Organik (Dusun Banjarsari – Kecamatan Bareng – Kabupaten Jombang)

MILANI, NUNIKAMALYA (2015) Hubungan Antara Peran Penyuluh Lapangan (PPL) Dengan Respon Petani Padi Pada Program Pertanian Organik Dan Pendapatan Padi Organik (Dusun Banjarsari – Kecamatan Bareng – Kabupaten Jombang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini merupakan sektor yang tidak mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Perjalanan pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan kotribusinya pada pendapatan nasional. Selain itu sistem pertanian di Indonesia sampai saat ini sebagian besar masih menggunakan sistem pertanian secara konvensional. Hal ini dikarenakan petani masih berorientasi pada produktivitas pertaniannya, sehingga petani lebih memilih untuk memasukkan input dari luar dalam jumlah yang banyak. Input dari luar dapat berupa pupuk kimia dan pestisida kimia. Oleh karena itu saat ini banyak program berbasis organik yang bertujuan untuk memperbaiki sistem pertanian di Indonesia. Pertanian organik merupakan progam yang mendukung pertanian berkelanjutan. Dimana tanaman dibudidayakan secara organik sehingga menghasilkan produk pertanian yang sehat dan aman dikonsumsi oleh masyarakat. Pertanian organik sebenarnya sudah sejak lama dikenal pada tahun 1930an dan awal 1940an, sejak ilmu bercocok tanam dikenal manusia, semuanya dilakukan secara tradisional dan menggunakan bahan-bahan alami (Fuad, 2014). Pada awal tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pertanian Kabupaten Jombang beserta LSM FlipMas Legowo mengenalkan program pertanian organik di Kecamatan Bareng tepatnya di Dusun Banjarsari yang terdapat lahan seluas 7 hektar milik petani yang berkomitmen untuk menggunakan teknologi pertanian organik dalam budidaya pertanian mereka dengan tujuan supaya mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidupnya. Lokasi tersebut terletak di Dusun Banjarsari Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Pemilihan lokasi di Dusun Banjarsari berdasarkan pertimbangan, karena lokasi tersebut merupakan daerah percobaan dilaksanakannya program pertanian organik pada tahun 2013 dan belum terdapat penelitian sebelumnya, maka dari itu penelitian ini penting untuk dilakukan. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari 2015. Tujuan penelitian ini adalah 1) Menganalisis peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), 2) Menganalisis respon petani padi, 3) Menganalisis hubungan antara peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dengan respon petani padi, 4) Menganalisis pendapatan petani padi sebelum dan sesudah melaksanakan program pertanian organik di Dusun Banjarsari Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Teknik pengambilan sempel dilakukan dengan menggunakan metode sensus. Responden yang menjadi sampel penelitian adalah kelompok tani Dusun Banjarsari Kecamatan Bareng sebanyak 26 orang. Berdasarkan metode sensus, responden dalam penelitian ini adalah seluruh petani padi yang menerapkan pertanian organik dengan jumlah anggota 26 orang. Metode analisis data yang ii digunakan untuk menjawab tujuan diantaranya adalah 1) Analisis deskriptif dan skala likert, 2) Analisis korelasi rank spearman, 3) Analisis pendapatan usahatani yang terdiri dari analisis biaya, penerimaan dan pendapatan, dan 4) Analisis uji beda rata-rata (uji t). Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) terkait program pertanian organik pada komoditas padi di Dusun Banjarsari Kecamatn Bareng Kabupaten Jombang secara umum termasuk dalam kategori sedang dengan total skor rata-rata mencapai 35,54 atau 74,04% dari total nilai maksimal rata-rata sebesar 48. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebagai pembimbing petani, sebagai motivator, sebagai organisator dan dinamisator, sebagai fasilitator dan sebagai sumber informasi dan agen penghubung belum maksimal karena kelompok tani padi organik belum sepenuhnya menaruh kepercayaan kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan usahatani terutama pada program pertanian organik yang sedang dilaksanakan untuk meningkatkan hasil usahatani petani padi. Respon petani padi organik terhadap program pertanian organik di Dusun Banjarsari Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan secara umum termasuk dalam kategori sedang dengan nilai rata-rata sebesar 67,65 atau 77,76% dengan nilai maksimal sebesar 87. Hal ini menunjukkan bahwa respon petani padi organik belum memberikan tanggapan positif dalam penerapan sistem pertanian organik pada komoditas padi. Terdapat hubungan nyata antara peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dengan respon petani padi organik dalam program pertanian organik di Dusun banjarsari Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Hal ini dibuktikan berdasarkan perhitungan analisis korelasi Rank Spearman yaitu (rs) sebesar 0,629 dengan thitung sebesar 3,965 yang nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan ttabel sebesar 2,056 (α=0,05) dengan jumlah responden sebanyak 26 orang. 4) Terdapat peningkatan pendapatan bagi petani padi yang telah menerapkan program pertanian organik pada usahataninya. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata pendapatan petani padi sesudah menerapkan padi organik adalah sebesar Rp 20.354.573 per usahatani sedangkan pendapatan petani padi sebelum menerapkan padi organik adalah sebesar Rp 17.826.612 per usahatani dengan selisih pendapatan petani padi sebelum dan sesudah menerapkan padi organik adalah sebesar Rp 2.527.961 per usahatani. Selain itu juga dibuktikan dengan uji beda rata-rata (uji t) dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000, thitung sebesar 4,607 dan ttabel sebesar 2,056. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai thitung > ttabel dan nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil dari nilai alpha α (0,05) yang artinya memiliki perbedaan nyata atau H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa hal ini sesuai dengan hipotesis peneliti yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan pendapatan antara petani padi sebelum menerapkan dan sesudah menerapkan padi organik. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) hendaknya bisa memberikan informasi atau materi yang di sampaikan dengan jelas dan untuk menghindari ketidakjelasan dalam menyampaikan materi lebih baik menggunakan alat bantu pengeras dan alat bantu presentasi supaya seluruh petani yang ikut penyuluhan dapat memperoleh informasi dan materi penyuluhan dengan jelas serta brosur atau media cetak secara lengkap dengan catatan mereka semua mendapatkannya. Kelompok tani padi organik Dusun Banjarsari supaya mampu meningkatkan pengetahuan dan iii keterampilan untuk menjalankan program pertanian organik supaya petani lain yang belum ikut serta mampu terpengaruh dan mengikuti program pertanian organik pada usahataninya

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/590/051507583
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 15 Oct 2015 09:08
Last Modified: 19 Oct 2021 06:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130612
[thumbnail of Kata_Pengantar.pdf]
Preview
Text
Kata_Pengantar.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Cover.pdf]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran.pdf]
Preview
Text
Lampiran.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of Isi.pdf]
Preview
Text
Isi.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of Lembar_Persetujuan_dan_Pengesahan.pdf]
Preview
Text
Lembar_Persetujuan_dan_Pengesahan.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item