Pengaruh Implementasi Farmscaping dalam PHT terhadap Kelimpahan Populasi Bemisia tabaci Gennadius (Homoptera: Aleyrodidae) dan Kompleks Predator pada Pertanaman Kedelai Sayur.

Miratika (2015) Pengaruh Implementasi Farmscaping dalam PHT terhadap Kelimpahan Populasi Bemisia tabaci Gennadius (Homoptera: Aleyrodidae) dan Kompleks Predator pada Pertanaman Kedelai Sayur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Implementasi farmscaping melalui perancangan ulang agroekosistem dengan beragam tanaman berbunga yang menyediakan habitat optimal bagi polinator, hama, predator, dan parasitoid, seperti peternakan kecil. Predator memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan parasitoid dalam mengendalikan populasi hama. hama polifagus yang paling luas sebaran geografisnya adalah Bemisia tabaci, yang resisten terhadap beberapa bahan aktif insektisida. Serangan B. tabaci di Indonesia pada kedelai sayur (Fabaceae) di PT Mitratani Dua Tujuh (M27), mengakibatkan penurunan hasil 70-90%. Upaya pengendalian B. tabaci yang dilakukan masih terbatas mengandalkan insektisida. Penelitian implementasi farmscaping pada pertanaman kedelai sayur dengan B. tabaci sebagai hama utama, perlu dilakukan untuk mencari strategi pengendalian B. tabaci yang lebih ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji implementasi farmscaping terhadap kelimpahan dan keragaman predator, dan korelasinya dengan populasi B. tabaci, serta mengetahui tingkat kelayakan usaha tani melalui benefit cost ratio (BCR). Penelitian dilaksanakan di lahan budidaya PT M27 Jember dan di laboratorium. Penelitian menggunakan dua petak perlakuan, penanaman kedelai sayur dengan implementasi farmscaping dalam PHT (F-PHT), dan penanaman kedelai sayur sesuai Standar Baku Teknis (SBT) PT M27. Pada F-PHT terdapat pelestarian gulma di pematang, aplikasi pupuk kandang, penanaman jagung, wijen, kenikir, dan krotalaria di pematang, perlakuan benih dengan RPPT, pemupukan dosis proporsional, aplikasi RPPT dan Lecanicillium lecanii. Pada setiap perlakuan ditetapkan 15 tanaman contoh untuk pengamatan populasi B. tabaci fase dewasa dan pradewasa. Pengamatan predator dilakukan dengan perangkap panci kuning berair, dan secara visual pada kuadran 1 m2.. Arthropod hasil pengamatan diidentifikasi di laboratorium hingga tingkat famili. Dilakukan analisis usaha tani untuk mengetahui tingkat kelayakan F-PHT dan SBT. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji t dengan tingkat ketelitian 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F-PHT berpengaruh signifikan dalam menekan populasi B. tabaci dengan rerata populasi fase dewasa, dan pradewasa yang lebih rendah (126; 389 ekor) dibandingkan SBT (264; 679 ekor). Nilai keragaman, kemerataan, dan dominasi predator yang pada kedua petak sama. Predator yang didapat adalah Subkelas Araneae yaitu oxyopid, pholcid, erigonid, thomisid, lycosid, salticid; Ordo Coleoptera yaitu coccinellid dan staphylinid; Ordo Diptera yaitu syrphid. Rerata populasi predator dari araneaen dan coleopteran lebih tinggi (5,0; 3,4 ekor) pada lahan F-PHT dibandingkan SBT (2,6; 1,3 ekor), sedangkan dipteran sama (2,2; 1,0 ekor), namun tidak berkorelasi signifikan dengan populasi B. tabaci. Produksi kedelai sayur pada lahan F-PHT lebih tinggi (7.620 kg/ha) dbandingkan dengan SBT (7.235 kg/ha). Nilai BCR F-PHT 1,044 dan SBT 1,092 yang layak diterapkan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/568/051507561
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 21 Oct 2015 15:20
Last Modified: 21 Oct 2015 15:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130588
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item