Wahyuningsih, Etty (2015) Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Kelinci Dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura yang memiliki umbi lapis bernlai tinggi yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani.Daerah yang paling baik untuk budidaya bawang merah adalah daerah beriklim kering yang cerah dengan suhu udara 250C-320C. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman bawang merah adalah tanah yang memiliki aerase dan drainase yang baik. Penghambat peningkatan produksi bawang merah adalah daerah perakaran tanaman kekurangan mikroorganisme menguntungkan yang dapat menyebabkan tanaman menjadi terserang berbagai macam penyakit akar seperti layu dan busuk akar. Selain itu,tanaman juga akan mengalami hambatan dalam pertumbuhannya (kurang subur) disebabkan oleh kurangnya nutrisi yang tersedia dalam tanah dan rendahnya kemampuan akar dalam menyerap unsur hara yang tersedia bagi tanaman. Akar menentukan kemampuan tanaman untuk menyerap nutrisi dan air, pertumbuhannya ditentukan oleh area daun yang aktif melakukan fotosintesis karena akar bergantung pada penangkapan energi oleh daun. Pengendalian dengan memodifikasi lingkungan pertanaman dapat dijadikan alternatif yang baik. Pengendalian kultur teknis merupakan pengendalian yang dilakukan dengan cara mengelola serta merubah sedemikian rupa lingkungan di sekitar pertanaman sehingga tidak optimal bagi pertumbuhan patogen. Alternatif lain pengendalian penyakit pada tanaman bawang merah salah satunya dapat dilakukan dengan penggunaan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) pada media pupuk hayati pada tanaman bawang merah. Penambahan bahan organik berupa kotoran kelinci dapat bermanfaat sebagai alternatif penyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman bawang merah. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan hubungan antara PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan pupuk kotoran kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Hipotesis yang di ajukan Terdapat interaksi pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan pupuk kotoran kelinci yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah varietas filiphine.. Penelitian dilaksanakan bulan Februari - April 2015 di Dusun Areng-areng Desa Dadaprejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang terletak pada ketinggian 600 mdpl diatas permukaan laut. Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi cangkul, gembor, pisau, penggaris, jangka sorong, timbangan analitik, dan kamera. Bahan-bahan yang digunakan adalah bibit bawang merah varietas Filiphine , pupuk kotoran kelinci, PGPR (Plant Growth Promoting Rizhobacteria), air. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK Faktorial) yang terdiri dari 12 perlakuan dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah adalah pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rizhobacteria) yang terdri dari 4 taraf yaitu dosis 0ml, 10ml, 20ml dan 30ml PGPR. Faktor kedua adalah pupuk kotoran kelinci terdiri dari 3 taraf ,yaitu 0 ton/ha, 10 ton/ha dan 20 ton/ha. Pemberian PGPR sebelum tanam dilakukan perendaman pada bibit bawang merah dengan merendam terlebih dahulu bibit selama 10 menit dengan dosis 10 ml/lt kemudian ditanam. Perlakuan bibit dengan PGPR dilakukan untuk pengkolonian PGPR seawal mungkin pada akar, sehingga akan mencegah pengkolonian akar oleh mikroba patogen. Pengaplikasian PGPR dilakukan 14 HST dengan cara diberikan bagian dekat bagian akar. Pengamatan non-destruktif dilakukan pada umur 14, 28, 42 dan 56 HST dengan mengambil 2 tanaman sample setiap perlakuan. Pengamatan non-destruktif terdiri dari panjang tanaman dan jumlah daun. Pengamatan destruktif dilakukan pada umur 14,28,42 dan 56 HST dengan mengambil 4 tanaman sample setiap perlakuan. Pengamatan non-destruktif terdiri dari luas daun, bobot segar tanaman dan bobot kering tanaman. Sedangkan untuk pengamatan komponen hasil mengambil 15 tanaman sample yang terdiri dari umur panen, bobot segar umbi, diameter umbi dan produksi/ha. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan sidik ragam atau uji F pada taraf 5% untuk mengetahui interaksi diantara perlakuan apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Interaksi pemberian PGPR dan pupuk kotoran kelinci pada fase pertumbuhan bawang merah ditunjukkan pada parameter panjang tanaman, luas daun, jumlah daun dan bobot segar daun bawang merah. Sedangkan pada pengamatan hasil tanaman bawang merah menunjukkan adanya interaksi pada pengamatan bobot segar umbi panen, bobot kering matahari, diameter umbi panen dan produksi/ha. Produksi tanaman bawang merah pada perlakuan 30 ml PGPR dan 20 t/ha pupuk kotoran kelinci sebesar 7,73 t/ha lebih tinggi dibanding perlakuan tanpa PGPR dan tanpa pupuk kotoran kelinci yang menghasilkan 4,77 t/ha
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2015/562/051507555 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 21 Oct 2015 13:35 |
Last Modified: | 21 Oct 2015 13:35 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130582 |
Actions (login required)
View Item |