Krisinggih, Risty (2015) Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Wortel (Daucus carota L.) dengan Pendekatan Stochastic Production Frontier (Studi Kasus Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sub sektor tanaman hortikultura adalah salah satu sub sektor yang turut berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian. Pada triwulan IV tahun 2014 sub sektor ini menyumbang kontribusi sebesar 11,48% terhadap PDB sektor pertanian (Ningrum et al., 2015). Oleh karena itu pengembangan sub sektor tanaman hortikultura perlu terus dilakukan. Salah satu produk hortikultura yang memiliki potensi untuk dikembangkan di Indonesia sebagai sayuran umbi adalah wortel. Data Buletin Konsumsi Pangan (2013) menunjukkan bahwa konsumsi wortel di Indonesia pada tahun 2002-2013 mengalami fluktuasi tetapi cenderung meningkat. Permintaan wortel yang cenderung meningkat ini harus dimanfaatkan petani untuk melakukan upaya peningkatan produksi. Wortel cocok dibudidayakan di Indonesia yang memiliki iklim tropis. Indonesia memiliki wilayah-wilayah sentra produksi wortel, dan Jawa Timur merupakan provinsi dengan produksi terbesar ketiga setelah Jawa Tengah dan Jawa Barat (Data BPS, 2013). Kabupaten Malang adalah kabupaten sentra produksi terbesar kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Pasuruan. Kabupaten Malang menyumbang 22,50% produksi wortel Jawa Timur. Kecamatan Pujon merupakan sentra produksi wortel utama di Kabupaten Malang diikuti oleh Kecamatan Wajak dan Kecamatan Tumpang (Sofi’i, 2011). Salah satu desa sentra produksi tanaman wortel di Kecamatan Pujon adalah Desa Tawangsari. Permasalahan yang dihadapi petani di Desa Tawangsari adalah rendahnya produktivitas wortel yang dihasilkan apabila dibandingkan dengan produktivitas wortel desa lainnya di Kecamatan Pujon. Meskipun Desa Tawangsari memiliki angka produksi tertinggi ketiga dibandingkan desa lainnya di Kecamatan Pujon yakni mencapai 748,65 ton pada tahun 2014, namun produktivitasnya menempati urutan keempat terendah dibandingkan enam desa lainnya di Kecamatan Pujon yakni sebesar 12,075 ton/ha, bahkan angka ini lebih rendah daripada produktivitas wortel Kecamatan Pujon yang mencapai 12,62 ton/ha. Hal ini disebabkan oleh ketidak tahuan petani dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksinya secara efisien. Selama ini teknis usahatani hanya dilakukan berdasarkan pengalaman sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi hasil produksi usahatani wortel di Desa Tawangsari. (2) Menganalisis tingkat efisiensi teknis pada usahatani wortel di Desa Tawangsari. (3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis pada usahatani wortel di Desa Tawangsari. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis fungsi produksi stochastic frontier untuk menjawab tujuan pertama dan kedua serta analisis regresi linear berganda untuk menjawab tujuan yang ketiga. Hasil pendugaan fungsi produksi stochastic frontier dengan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) menunjukkan bahwa faktor-faktor i produksi yang berpengaruh nyata positif terhadap produksi wortel adalah luas lahan dan pupuk kandang pada taraf kepercayaan 99,5% serta benih dan pestisida pada taraf kepercayaan 90%. Artinya adalah penambahan jumlah masing-masing faktor produksi tersebut dapat meningkatkan produksi wortel. Efisiensi teknis produksi wortel yang telah dicapai petani dapat dikategorikan menjadi tiga interval. Jumlah petani yang berada pada interval nilai efisiensi teknis 0,41-0,61 adalah sebesar 41,94% atau 13 petani, pada interval 0,62-0,82 sebanyak 29,03% atau 9 petani, dan interval 0,83-0,99 sebanyak 29,03% atau 9 petani. Tingkat efisiensi teknis rata-rata yang dicapai petani adalah 0,70, artinya rata-rata petani masih berpeluang meningkatkan efisiensi teknisnya sebesar 30%. Dengan demikian terbukti bahwa usahatani wortel di Desa Tawangsari belum seluruhnya efisien secara teknis. Hasil pendugaan dengan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa varibel usia dan luas lahan garapan berpengaruh nyata negatif terhadap efisiensi teknis pada taraf kepercayaan 90%, artinya semakin bertambahnya usia maupun luas lahan garapan akan menurunkan efisiensi teknis. Variabel pengalaman usahatani wortel berpengaruh nyata positif terhadap efisiensi teknis pada taraf kepercayaan 99%, artinya peningkatan pengalaman usahatani akan meningkatkan efisiensi teknis.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2015/550/051507543 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 21 Oct 2015 09:28 |
Last Modified: | 21 Oct 2015 09:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130569 |
Actions (login required)
View Item |