Pratiwi, NiPutuEka (2015) Pertumbuhan Dan Perkembangan Cryptolestes ferrugineus Stephens (Coleoptera: Cucujidae) Pada Beberapa Tingkatan Suhu Ruang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Serangga Cryptolestes ferrugineus merupakan hama sekunder pascapanen pada komoditas beras dan produk komoditas pangan yang lain. Hama ini menyerang bahan simpan dalam bentuk butiran pecah akibat serangan hama primer. Keberhasilan pengendalian hama pascapanen dalam penyimpanan sangat ditunjang oleh pengetahuan tentang hubungan antara faktor luar dengan hama tersebut. Kenaikan suhu lingkungan meningkatkan aktivitas pada hama pascapanen dalam batas tertentu. Fluktuasi suhu yang terjadi setiap hari mempengaruhi perkembangan hama pascapanen. Suhu optimum bagi C. ferrugineus untuk berkembang biak ialah 35°C, dengan menunjukkan masa perkembangan yang singkat selama 21 hari (Rees, 2004). Tujuan penelitian yang telah dilakukan ialah untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan serangga hama C. ferrugineus pada beberapa tingkatan suhu ruang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan serangga hama C. ferrugineus pada beberapa tingkatan suhu ruang. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Penelitian dimulai pada bulan Februari 2015 sampai dengan Juni 2015. Perlakuan suhu ruang yang digunakan dalam penelitian ialah 20±0,5°C, 25±0,5°C, 30±0,5°C, 35 ±0,5°C, dan 40±0,5°C. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang diulang sebanyak lima kali. Data yang diperoleh dianalisis menggunkan uji F dengan taraf 5%. Apabila terdapat perbedaan diantara perlakuan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata mortalitas imago tertinggi terjadi pada suhu 40°C (8,03%) dan rerata mortalitas imago terendah terjadi pada suhu 35°C (2,02 %). Serangga C. ferrugineus pada suhu 40°C terputus daur hidupnya, telur yang diletakkan tidak dapat menetas menjadi larva, sehingga tidak terbentuk pupa dan imago baru. Waktu perkembangan C. ferrugineus dari telur hingga muncul imago baru lebih singkat terjadi pada suhu 30°C (26,75 hari) daripada suhu 35°C (32,00 hari), suhu 20 (40,50 hari), dan suhu 25°C (42,50 hari). Suhu ruang yang berbeda tidak berpengaruh terhadap berat imago baru C. ferrugineus.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2015/544/051507537 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 20 Oct 2015 15:14 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 03:33 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130562 |
Preview |
Text
COVER_(Ni_Putu_Eka_Pratiwi).pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_ISI_(Ni_Putu_Eka_Pratiwi).pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
SKRIPSI_(Ni_Putu_Eka_Pratiwi).pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
Tabel_Lampiran_13_(Ni_Putu_Eka_Pratiwi).pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |