Wahyudi, Beny (2015) Analisis Struktur, Perilaku dan Penampilan Pasar Benih Padi di Kabupaten Sumenep. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Swasembada pangan merupakan point utama yang mendapat perhatian dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019. Pangan strategis yang diharapkan mampu mencapai swasembada antara lain beras, jagung, kedelai, gula, dan daging sapi. Swasembada beras dapat tercapai dengan dua cara yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi. Salah satu daerah yang sudah menerapkan kedua cara tersebut adalah Kabupaten Sumenep. Upaya intensifikasi dan eksensifikasi yang dilakukan di Kabupaten Sumenep membutuhkan dukungan ketersediaan benih padi. Benih padi yang digunakan untuk upaya swasembada beras diutamakan benih padi unggul bersertifikat, hal ini dikarenakan benih padi unggul bersertifikat mempunyai kualitas yang bagus dan dapat meningkatkan produksi padi. Benih unggul bersertifikat diproduksi oleh produsen benih padi yang sudah mempunyai izin. Jumlah produsen benih padi yang ada di Kabupaten Sumenep sebanyak empat belas unit ditambah satu unit BUMN yaitu PT. Pertani. Selain berasal dari empat belas unit produsen ditambah satu unit BUMN yang ada di Kabupaten Sumenep, benih padi yang digunakan oleh petani di Kabupaten Sumenep juga berasal dari produsen luar Pulau Madura. Masuknya produsen luar Pulau Madura membuat persaingan antar produsen padi semakin ketat untuk merebut pangsa pasar, maka dari itu perlu dilakukan penelitian terkait dengan struktur, perilaku, dan penampilan pasar benih padi di Kabupaten Sumenep. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis struktur pasar benih padi di Kabupaten Sumenep, menganalisis perilaku pasar benih padi di Kabupaten Sumenep, serta menganalisi penampilan benih padi di Kabupaten Sumenep. Penelitian ini menggunakan pendekatan Structure, Conduct, and Performance (SCP) Approach. Analisis struktur pasar menggunakan empat konsep terdiri dari konsentrasi pasar, diferensiasi produk, hambatan keluar masuk pasar, dan informasi pasar. Pada konsep konsentrasi pasar menggunakan alat analisis market share dan CR4, Indeks Hirschman Herfindahl, Indeks Rosenbluth, Koefisien Gini, dan Indeks Entropi. Pada konsep diferensiasi produk, hambatan keluar masuk pasar, dan informasi pasar dianalisis dengan analisis deskriptif. Analisis perilaku pasar dilakukan secara deskriptif pada konsep metode menentukan harga, kebijakan penetapan harga, kolusi dan taktik yang dilakukan, sistem kelembagaan pasar, fungsi pemasaran, serta promosi penjualan. Analisis penampilan pasar dianalisis dengan menggunakan marjin pemasaran, share harga, share biaya pemasaran dan keuntungan, dan tingkat kelayakan usaha (R/C rasio). Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar yang terbentuk adalah struktur pasar oligopoli kolusif. Struktur pasar oligopoli didapat dari perhitungan konsentrasi pasar dengan menggunakan market share, CR4, IHH, dan IE. Berdasarkan perhitungan market share penggabungan 4 perusahaan terkemuka menguasai pangsa pasar 72,54 persen. Nilai CR4 0,72, nilai IHH 0,22 dan nilai IE 0,88. Berdasarkan analisis deskriptif, benih padi yang diproduksi oleh produsen benih padi terdapat diferensiasi dari segi varietas, merk, dan ukuran ii kemasan, sedangkan dari segi kualitas tidak ada diferensiasi pada kelas benih padi yang sama karena sudah adanya standar kualitas dari BPSB. Hambatan untuk masuk pasar benih padi relatif besar dari segi modal dan persyaratan kualitas. Informasi pasar mengenai lokasi dan harga benih induk yang dimiliki oleh produsen benih padi mayoritas berasal dari petugas BPSB. Sedangkan informasi harga jual benih padi dari Dinas Pertanian Kabupaten Sumenep dan produsen lain. Informasi mengenai lokasi pemasaran didapat dari pengecer dan konsumen. Analisis terhadap perilaku pasar didapat hasil bahwa penetapan harga benih padi didominasi oleh produsen benih padi. Persaingan antar produsen benih padi tidak terlalu ketat. Terdapat kolusi antar produsen benih padi dalam menetapkan harga. Terdapat taktik yang dilakukan oleh produsen dan lembaga pemasaran untuk memperlancar proses pemasaran. Promosi yang dilakukan oleh produsen melalui pameran yang diadakan setahun sekali. Terdapat tiga saluran pemasaran pada pemasaran benih padi yaitu I produsen petani padi, II produsen broker petani padi, III produsen pengecer petani padi. Analisis terhadap penampilan pasar menunjukkan bahwa total marjin pemasaran tertinggi pada saluran pemasaran III yaitu Rp. 8.708,85/kg dan total marjin pemasaran terendah pada saluran pemasaran II yaitu Rp. 8.401,35. Produsen benih padi memperoleh marjin terbesar daripada lembaga pemasaran lainnya pada setiap saluran pemasaran. Produsen benih padi mendominasi distribusi share harga pada setiap saluran pemasaran yaitu pada saluran pemasaran I 98,32 persen, saluran pemasaran II 95,96 persen, dan pada saluran pemasaran III 92,63 persen. R/C rasio tertinggi diperoleh oleh produsen benih padi pada saluran pemasaran I yaitu 2,33, artinya setiap produsen menambah biaya Rp. 1,00 maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 2,33. Kesimpulan dari penelitian ini, benih padi yang beredar di pengecer benih padi di Kabupaten Sumenep didominasi oleh benih dari luar Kabupaten Sumenep. Struktur pasar benih padi di Kabupaten Sumenep adalah oligopoli kolusif. Oligopoli kolusif pada pasar benih padi di Kabupaten Sumenep dicirikan dengan adanya lima belas produsen benih padi, terdapat diferensiasi produk dari segi varietas padi, merek produk, kelas benih, dan ukuran kemasan. Hambatan masuk pasar relatif besar karena membutuhkan modal Rp. 24.986.577,78 per musim tanam, serta ada persyaratan kualitas yang harus dipenuhi. Informasi pasar mayoritas berasal dari perugas BPSB. Selain dilihat dari aspek struktur pasar, pasar oligopoli kolusif juga tercermin dari perilaku pasar. Perilaku pasar menunjukkan produsen lebih dominan dalam hal penetapan harga, terdapat kolusi yang dilakukan antar produsen dalam hal menetapkan harga, terdapat taktik antara produsen dan pengecer, produsen melakukan promosi melalui pameran yang diadakan satu tahun sekali, serta saluran pemasaran benih padi pendek. Penampilan pasar menunjukkan bahwa R/C rasio yang diperoleh oleh produsen, pengecer, dan broker diatas 1, artinya usaha yang dilakukan layak dan menguntungkan. Saran dari penelitian ini bagi pemerintah, pengasawan kualitas benih padi dari produsen di Kabupaten Sumenep lebih ditingkatkan. Bagi produsen benih padi di Kabupaten Sumenep, untuk dapat bersaing dengan benih padi luar Pulau Madura, dapat menurunkan harga jual, karena R/C rasionya tinggi yaitu 2,24-2,33. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan melanjutkan dengan meneliti struktur, perilaku, dan penampilan pasar benih padi informal.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2015/529/051507522 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 20 Oct 2015 09:15 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 03:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130545 |
Preview |
Text
5._Bab_I_-_Bab_IV.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
7._dapus_baru.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
1._COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
8._LAMPIRAN.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
6._Hasil_dan_pembahasan_(V-VI).pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
9._LAMPIRAN_BESAR.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
2._Halaman_Judul.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
3._PERNYATAAN_-_Lembar2.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
4._RINGKASAN_-_Daftar_Isi.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |