Amirudin, MuhammadTohar (2015) Pengaruh Inokulasi Mikoriza Arbuskula (Glomus sp) dan Pemberian Pupuk SP-36 terhadap Ketersediaan dan Serapan P Tanaman serta Pertumbuhan Cabai Merah (Capsicum annum L) pada Alfisol Jatikerto, Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan selain cabai memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap juga memiliki nilai ekonomis tinggi yang banyak digunakan di Indonesia. Cabai merah merupakan jenis tanaman yang dapat ditanam dengan kisaran suhu antara 21oC–27oC, hal ini memungkinkan untuk dibudidayakan di daerah dataran rendah, Alfisol mempunyai N total rendah, P tersedia sangat rendah dan K tersedia sedang, maka perlu penambahan unsur hara dalam jumlah banyak, untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman yang optimal.Pemupukan P sangat dibutuhkan tanamanyang dimanfaatkan buahnya seperti tanaman cabai merah, karena fosfat merupakan unsur pokok yang sering dibutuhkan pada waktu generatif khususnya untuk pembentukan bunga, buah dan biji. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca (glasshouse) kebun Percobaan Jatikerto Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. dilaksanakan pada bulan September 2013 sampai Desember 2013. Penelitian dilakukan dengan menggunaka Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor yaitu inokulasi spora mikoriza yang terdiri dari 3 perlakuan dan pemberian pupuk SP-36 yang terdiri dari 2 perlakuan dengan jumlah 54 tanaman perpolibag. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan kering tajuk dan batang, kadar P tajuk tanaman, serapan P, P tersedia, kerapatan spora, infeksi akar dan pH tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh inokulasi mikoriza dan pemberian pupuk SP-36 terhadap peningkatan ketersediaan P tanah dan serapan P tanaman.kemudian dianalisis menggunakan Uji F 5%, apabila ditemukan perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan Uji Duncan, untuk mengetahui hubungan antar parameter dilakukan Uji korelasi dan regresi pada taraf 5%. Serapan P tertinggi terdapat pada perlakuan kombinasi pemupukan P dan mikoriza 60 spora dari antar perlakuan terjadi peningkatan serapan P yang menggunakan inokulasi mikoriza. Semakin tinggi persentase infeksi akar maka serapan P juga semakin tinggi hal ini diduga karena jamur mikoriza (Glomus sp) mampu menghasilkan enzim fosfatase yang mampu mengkatalisis hidrolisis kompleks fosfor yang tidak tersedia menjadi fosfor yang larut dan tersedia. Selanjutnya fosfor ini diserap oleh hifa-hifa eksternal dan dipindahkan ke dalam jaringan tanaman melalui akar.Hubungan Jumlah Spora dan Dosis Pupuk terhadap ketersediaan P tanah, serapan P tanaman, dan P tanamanmenunjukkan bahwa inokulasi mikoriza dan pupuk SP-36 berpengaruh terhadap ketersediaan P baik pada umur 30, 60 maupun 90 HST. P tersedia yang terbesar terdapat pada tanaman cabai umur panen 30 HST. Sedangkan nilai P tersedia terkecil terdapat pada perlakuan M60P1. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi perbedaan yang nyata semakin lama umur tanaman maka ketersediaan P dalam tanah juga menurun .
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2015/514/051507507 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 19 Oct 2015 13:07 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 03:15 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130529 |
Preview |
Text
SKRIPSI_-_MUHAMMAD_TOHAR_AMIRUDIN_-_0810483037.pdf Download (6MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |