Safitri, DiyahAyu (2015) Analisis Struktur, Perilaku dan Kinerja Pasar Benih Padi di Kabupaten Mojokerto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi pengembangan serta sentra penghasil benih padi di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan informasi dari BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih), Kabupaten Mojokerto memiliki 14 penangkar benih padi dengan bentuk usaha yang berbeda antara lain Perseroan Terbatas (PT), Usaha Dagang (UD), koperasi, UPT yang berada di bawah Dinas Pertanian, serta kelompok tani. Adanya potensi pengembangan usaha benih padi di daerah tersebut mengakibatkan persaingan merebut pasar dari penangkar benih padi yang ada di Kabupaten Mojokerto menjadi semakin ketat serta adanya penangkar baru yang berpeluang memasuki pasar. Hal itu akan berpengaruh pada struktur pasar benih padi di Kabupaten Mojokerto. Salah satu persaingan diantara penangkar yang ada di daerah tersebut adalah dalam hal penentuan harga produk. Selanjutnya, penentuan harga dari produk benih padi akan mempengaruhi perilaku serta efisiensi pasar. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menganalisis struktur pasar benih padi di Kabupaten Mojokerto, (2) menganalisis perilaku pasar benih padi di Kabupaten Mojokerto, (3) menganalisis kinerja pasar benih padi di Kabupaten Mojokerto. Lebih lanjut, pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu daerah penghasil benih padi di Provinsi Jawa Timur. Adapun penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Mei 2015 dengan 2 macam responden yaitu penangkar benih padi dan lembaga pemasaran yang terlibat dalam distribusi benih padi. Penelitian pada responden penangkar benih padi dilakukan secara sensus dengan jumlah responden sebanyak 14 penangkar, sedangkan penentuan responden lembaga pemasaran benih padi dilakukan menggunakan teknik snow ball sampling dengan jumlah 23 responden. Sementara itu, metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan dalam penentuan struktur pasar pada unsur derajat diferensiasi produk, hambatan masuk pasar dan tingkat pengetahuan pasar. Selain itu analisis deskriptif juga digunakan pada konsep perilaku pasar yang terdiri dari unsur prinsip dan metode penentuan harga, kebijaksanaan harga, promosi, kolusi, saluran serta fungsi pemasaran. Analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan derajat konsentrasi pasar yang terdiri dari pangsa pasar, CR4, IH dan IR. Selanjutnya analisis kuantitatif juga digunakan untuk mengetahui marjin pemasaran serta R/C rasio. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai pangsa pasar dari 4 penangkar terkemuka menghasilkan nilai 74,88 persen yang termasuk dalam pasar oligopoli ketat. Selanjutnya nilai CR4 dan IH masing-masing adalah 0,75 dan 0,17 yang menunjukkan struktur pasar oligopoli. Di sisi lain, dari perhitungan nilai IR diperoleh nilai 0,17 dengan struktur pasar persaingan sempurna. Produk benih padi dari penangkar di Kabupaten Mojokerto terdiferensiasi dalam hal varietas yang terdiri dari varietas Ciherang, Situbagendit, IR64, Way Apo serta Membramo. Adapun penangkar yang menjual produk benih padi dengan varietas terbanyak adalah penangkar dengan bentuk usaha PT dimana dalam hal ini yaitu PT Pertani. Selanjutnya apabila dilihat dari sisi merek produk dan ukuran kemasan, terlihat bahwa tidak terdapat diferensiasi merek produk karena hampir seluruh penangkar hanya menggunakan 1 jenis merek saja, demikian halnya dengan ukuran kemasan benih padi yang digunakan oleh penangkar juga hampir seragam yaitu kemasan 5 kg dan 10 kg. Penangkar benih padi yang ingin memasuki pasar memiliki hambatan yang terdiri dari teknik produksi dan modal yang berupa kepemilikan fasilitas produksi. Hal tersebut dikarenakan dalam teknik produksi benih padi harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh BPSB (Balai Pengawas dan Sertifikasi Benih) sehingga diperlukan ketrampilan khusus pada saat budidaya hingga pasca panen. Sementara itu, modal yang berupa kepemilikan fasilitas produksi menjadi hambatan masuk pasar karena dalam melakukan produksi benih padi diperlukan beberapa fasilitas yang harus dimiliki oleh penangkar antara lain lain alat perontok gabah, lantai jemur, tes kadar air, blower (pengipas), serta gudang penyimpanan. Dalam hal tingkat pengetahuan pasar, penangkar benih padi di Kabupaten Mojokerto memiliki informasi yang sempurna terkait asal benih induk serta harga benih induk. Secara umum, pengetahuan mengenai asal benih induk yang dimiliki oleh penangkar adalah benih induk dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi dengan harga Rp 12.000/kg serta dari UD Viva Tani Mandiri, Malang dengan harga Rp 11.000/kg. Di sisi lain, pengetahuan mengenai lokasi pemasaran benih induk hanya didominasi oleh penangkar dengan bentuk usaha UD yang telah menjual produknya hingga ke luar negeri yaitu Timor Leste. Sementara itu, perilaku pasar benih padi di Kabupaten Mojokerto apabila dilihat dari unsur prinsip dan metode penentuan harga dapat dikatakan bahwa penangkar benih padi yang ada di daerah tersebut menetapkan harga jual yang hampir sama. Penangkar berperan sebagai penentu harga dari produk benih padi yang dijual. Di sisi lain, penangkar juga menetapkan kebijaksaan harga yang terdiri dari kebijaksanaan satu harga dan potongan harga. Selanjutnya, hanya terdapat 1 penangkar di Kabupaten Mojokerto yang menerapkan promosi yaitu PT Pertani dengan kegiatan promosi yang dilakukan adalah demplot. Penangkar benih padi di daerah tersebut tidak melakukan kolusi atau kerjasama dalam hal harga, produk serta promosi penjualan. Apabila dilihat dari saluran pemasarannya, terdapat 2 jenis saluran pemasaran benih padi di Kabupaten Mojokerto. Saluran pemasaran pertama adalah produk benih padi dari penangkar langsung dibeli oleh petani. Sedangkan saluran pemasaran kedua adalah produk benih padi dari penangkar harus melewati pedagang pengecer sebelum sampai ke petani. Penangkar melakukan berbagai fungsi pemasaran meliputi fungsi pembelian, penjualan, pengolahan, penyimpanan, standarisasi, penanggungan risiko serta promosi. Sementara itu pedagang pengecer melakukan fungsi pembelian, penjualan, penyimpanan, pengangkutan serta penanggungan risiko. Pada konsep kinerja pasar diketahui bahwa berdasarkan analisis marjin pemasaran saluran pemasaran pertama memiliki total marjin Rp 8.932,45/kg dengan distribusi marjin 100 persen dimiliki oleh penangkar. Sedangkan saluran pemasaran kedua memiliki total marjin Rp 9.007,48/kg dengan distribusi marjin 96,20 persen dimiliki oleh penangkar serta 3,80 persen dimiliki oleh pedagang pengecer. Selanjutnya distribusi share harga saluran pemasaran pertama adalah 99,17 persen di tingkat penangkar serta pada saluran pemasaran kedua adalah 95,41 persen di tingkat penangkar dan 3,77 persen di tingkat pedagang pengecer. Berdasarkan analisis R/C rasio diketahui bahwa usaha pemasaran benih padi di Kabupaten Mojokerto layak untuk dilakukan dengan nilai R/C rasio saluran pemasaran pertama apabila penangkar tidak melakukan promosi adalah 2,57, sedangkan apabila penangkar melakukan promosi diperoleh nilai R/C rasio sebesar 2,52. Nilai R/C rasio saluran pemasaran kedua pada penangkar adalah 2,51 apabila penangkar tidak melakukan promosi serta 2,46 apabila penangkar melakuan promosi, sementara itu pengecer memperoleh nilai R/C rasio sebesar 1,97. Kesimpulan pada penelitian ini adalah struktur pasar benih padi di Kabupaten Mojokerto termasuk dalam struktur pasar oligopoli dengan nilai kumulatif dari 4 penangkar terkemuka menghasilkan pangsa pasar sebesar 74,88 persen, CR4 0,75, IH 0,17. Selain itu, terdapat diferensiasi produk benih padi yang dijual dalam bentuk varietas, adanya hambatan masuk pasar berupa teknik produksi benih padi dan modal, terdapat penangkar yang mendominasi dalam tingkat pengetahuan pasar mengenai lokasi pemasaran benih padi yaitu penangkar dengan bentuk UD. Selanjutnya, perilaku pasar benih padi di Kabupaten Mojokerto me
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2015/513/051507506 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 19 Oct 2015 13:03 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 03:15 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130528 |
Preview |
Text
8._BAB_V.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
11._LAMPIRAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
9._BAB_VI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
10._DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
2._RINGKASAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
1._COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
3._KATA_PENGANTAR,_DAFTAR_ISI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
5._BAB_II.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
4._BAB_I.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
7._BAB_IV.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
6._BAB_III.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |