Sholihah, EfiNikmatu (2015) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Relationship Marketing Petani Sayur Dan Pedagang Pengepul Di Desa Pandanajeng Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sayuran merupakan salah satu kebutuhan bagi masyarakat, meskipun bukan merupakan kebutuhan pokok. Permintaan sayur terus mengalami peningkatan karena tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi sayur juga ikut meningkat. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2013 yang diperoleh dari BPS, rata-rata konsumsi sayuran di Indonesia pada tahun 2013 pada bulan September sebesar 36,71 kkal/kapita/hari, data tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan konsumsi sayur pada bulan Maret pada tahun yang sama yaitu sebesar 34,96 kkal/kapita/hari. Seiring dengan permintaan pasar yang cukup tinggi terhadap sayuran, produsen (petani sayur) dan pedagang sayur memiliki tantangan tersendiri untuk tetap bisa memenuhi permintaan pasar. Sebagai upaya untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat maka diperlukan suatu hubungan yang baik antara pedagang sayur dengan produsen sayur yang ada di lingkungannya. Pandanajeng merupakan desa yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani dan membudidayakan sayuran. Jumlah produksi sayuran yang cukup tinggi di Desa Pandanajeng membuat petani sayur memerlukan peran lembaga pemasaran untuk membantu petani dalam memasarkan sayuran yang diproduksi. Salah satu lembaga pemasaran yang dapat membantu petani dalam memasarkan sayur adalah pedagang pengepul. Pedagang pengepul akan membeli produk langsung dari petani dan kemudian akan dijual langsung kepada konsumen ataupun dijual kembali kepada pedangang pengecer. Hubungan yang terjalin antara pedagang pengepul dan petani harus berjalan dengan baik, sehingga diperlukan komunikasi dua arah yang menghubungkan petani dengan pedagang pengepul. Guna menjalin hubungan kerjasama yang baik dalam bidang pemasaran antara kedua pihak yang meliputi petani dan pengepul, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan meliputi faktor kepercayaan, komitmen, komunikasi dan kepuasan. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive, yaitu berdasarkan pertimbangan bahwa Desa Pandanajeng merupakan desa penghasil sayur di Kecamatan Tumpang yang pada dasarnya merupakan kecamatan yang memiliki tingkat produksi sayur tertinggi ketiga di Kabupaten Malang setelah Kecamatan Pujon dan Kecamatan Poncokusumo dan di Desa Pandanajeng belum pernah dilakukan penelitian berkaitan dengan hubungan pemasaran yang terjalin antara petani dan pengepul. Selain itu sebagian besar masyarakat Desa Pandanajeng bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian besar yang dibudidayakan petani setempat adalah sayuran dan petani sayur desa setempat juga menjalin kerjasama dengan pedagang pengepul untuk mempermudah proses pemasaran sayur. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Mendeskripsikan hubungan pemasaran yang terjalin antara petani sayur di Desa Pandanajeng dengan pedagang pengepul sayur dalam pemasaran sayur. 2). Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi relationship marketing petani sayur di Desa Pandanajeng dengan pedagang pengepul sayur. ii Metode penentuan responden yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua metode yaitu menggunakan metode simple random sampling untuk responden petani dan accidental sampling untuk responden pengepul karena populasi untuk pengepul tidak diketahui. Jumlah responden dalam penelitian ini untuk petani adalah sebanyak 87 orang, jumlah ini diperoleh dengan menggunakan rumus slovin pada tingkat toleransi kesalahan 10%. Untuk responden pengepul minimal responden penelitian adalah 20 responden. Jumlah tersebut diperoleh dari jumlah variabel bebas minimal dikalikan 4 atau 5 sesuai sumber dari Maholtra (2005). Namun pada penelitian ini responden pengepul yang di wawancarai berjumlah 76 orang. Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab tujuan adalah analisis regresi berganda yang melibatkan variabel dependen yaitu hubungan pemasaran dan variabel independen yang terdiri dari kepercayaan, komitmen, komunikasi dan kepuasan. Hubungan pemasaran yang telah terjalin antara petani dengan pengepul di Desa Pandanajeng sudah cukup baik namun belum terstruktur. Petani memiliki penilaian yang baik terhadap pengepul dan pengepul juga telah memiliki penilaian yang baik terhadap petani. Namun hal ini belum menjadikan alur pemasaran sayur yang jelas. Setidaknya terdapat empat saluran pemasaran sayur yang ada di Desa Pandanajeng, yaitu petani menjual sayur kepada obrok yang membeli langsung dari lahan petani, petani menjual sayur pada penebas yang akan melakukan pemanenan sendiri di lahan petani, petani menjual langsung pada pedagang besar dan petani menjual langsung sayur yang dihasilkan kepada konsumen akhir. Pada setiap musim panen, alur pemasaran dari setiap petani dapat berbeda dengan alur pemasaran yang dipilih pada musim panen sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan masih lemahnya tingkat komitmen yang terjalin antara petani dan pengepul di Desa Pandanajeng. Berdasarkan hasil analisis menggunakan regresi berganda pada kuesioner penelitian ini dapat dibuktikan bahwa variabel yang digunakan (kepercayaan, komitmen, komunikasi dan kepuasan) memiliki pengaruh positif terhadap hubungan pemasaran yang terjalin apabila dilihat dari perspektif petani maupun dari perspektif pengepul. Dilihat dari perspektif petani, dari keempat variabel yang digunakan, variabel komitmen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hubungan pemasaran yang terjalin di desa Pandanajeng hal ini karena di Desa Pandanajeng memang belum ada komitmen yang terjalin antara petani dan pengepul secara resmi hal ini terbukti dari hasil analisis parsial menunjukkan bahwa nilai t hitung pada variabel kepercayaan, komunikasi dan kepuasan lebih besar jika dibandingkan dengan nilai t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepercayaan, komunikasi dan kepuasan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hubungan pemasaran yang terjalin antara petani dan pengepul. Dari perspektif pengepul, berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel kepercayaan dan komunikasi berpengaruh secara signifikan terhadap hubungan pemasaran. sedangkan untuk dua variabel lain yaitu komitmen dan kepuasan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hubungan pemasaran. Hal ini disebabkan belum adanya komitmen yang jelas dan juga pengepul hanya memikirkan bagaimana memenuhi kapasitas pembelian dan mengesampingkan kepuasan. Sehingga perlu diperbaiki lagi kualitas hubungan yang terjalin antara petani dan pengepul terutama dari sisi komitmen sehingga pemasaran sayur dapat berlangsung dengan baik.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2015/511/051507504 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 19 Oct 2015 12:54 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 03:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130526 |
Preview |
Text
SKRIPSI_EFI_115040101111138.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |