Detoksifikasi Aluminium Monomerik Melalui Penambahan Amelioran di Perkebunan Sawit

Farida, Nurul (2015) Detoksifikasi Aluminium Monomerik Melalui Penambahan Amelioran di Perkebunan Sawit. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perkebunan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk, tergolong tanah Ultisols memiliki pH masam dan perkembangan akar sawit terhambat di lapisan bawah. Perakaran sawit yang dangkal akan mengganggu proses hidrologi dalam tanah, menurunkan jumlah serapan air dan unsur hara, yang selanjutnya akan menurunkan pertumbuhan dan produksi buah sawit. Perkembangan akar kelapa sawit yang dangkal diduga disebabkan oleh keracunan Aluminium (Al), maka untuk menanganinya dilakukan aplikasi beberapa amelioran. Aldd terbagi menjadi dua kelompok yaitu Al monomeric (beracun) dan Al polimerik (tidak beracun),. Tujuan penelitian ini adalah: 1. mengevaluasi penurunan tingkat keracunan Al pada akar kelapa sawit dengan pemberian berbagai ameliorant. 2. Mengevaluasi perbaikan kondisi pH serta ketersediaan P, Ca, Mg dalam tanah akibat pemberian berbagai amelioran Al. Penelitian dilaksanakan pada jenis tanah masam dengan tekstur loam berklei di perkebunan kelapa sawit PT. Astra Agro Lestari, Tbk., Kumai, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, dilaksanakan dari bulan November 2014 sampai april 2015. Contoh tanah diambil dari 2 percobaan aplikasi amelioran (dolomit, campuran daun pelepah dan janjang kosong kelapa sawit, SP36, bio-amelioran) ke tanah masam pada percobaan pot-terbelah dan percobaan lapangan. Variabel yang diamati adalah pH-H2O, pH-KCl, Ca-dd, Mg-dd, P tersedia, Al-dd dan Al monomerik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian amelioran dapat memperbaiki kondisi tanah dengan meningkatkan pH, unsur hara, dan menurunkan kadar Aluminium dalam tanah. Bahan organik dan Dolomit mampu meningkatkan pH tanah 5,0 menjadi 5,2, Ca dapat meningkat menjadi 0,52 cmol(+)kg-1 dengan pemberian Dolomit, Mg meningkat melalui penambahan bahan organik (0,81cmol(+)kg-1) dan Dolomit (0,30 cmol(+)kg-1). Sementara P tersedia (14,9 mg kg-1) meningkat dengan penambahan SP36. Kadar Aluminium menurun dengan penambahan bahan organik dan Dolomit. Al-dd menurun (0,56 cmol(+)kg-1 atau 20%) dengan bahan organik dan Dolomit. Al monomeric menurun (0,39 cmol(+)kg-1 atau 36 %) oleh bahan organik dan (0,31 cmol(+)kg-1 atau 29 %) oleh Dolomit. Peningkatan Aluminium (Al-dd dan Al-monomeric) dalam tanah dapat menghambat perkembangan akar sawit. Penurunan Lrv (total panjang akar) memiliki hubungan lebih erat dengan konsentrasi Al monomeric yang meningkat (r = -0,3742) daripada dengan Al-dd (r= -0,2819). Perbaikan kondisi tanah masam dalam jangka pendek dapat dilakukan dengan aplikasi Dolomit, tetapi untuk jangka panjang lebih baik dilakukan aplikasi bahan organik.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/484/051507477
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 16 Oct 2015 16:04
Last Modified: 16 Oct 2015 16:04
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130496
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item