Uji Potensi Jamur Pelapuk Putih dalam Bioremediasi Insektisida Karbofuran.

Chanif, Imam (2015) Uji Potensi Jamur Pelapuk Putih dalam Bioremediasi Insektisida Karbofuran. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada saat ini pencemaran lingkungan akibat penggunaan bahan kimia sintetis seperti pestisida sudah banyak memberikan dampak kerusakan terhadap pencemaran lingkungan. Pestisida yang sering digunakan dalam praktek budidaya pertanian salah satunya adalah pestisida golongan karbamat. Insektisida karbamat yang sering digunakan yaitu insektisida dengan bahan aktif karbofuran.Insektisida karbofuran sering digunakan oleh petani untuk mengendalikan nematoda dan serangga. Aplikasi karbofuran secara terus menerus menyebabkan toksisitas pada hasil tanaman dan juga pada mikroorganisme dalam tanah yang menguntungkan. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan upaya untuk mengurangi toksisitas tersebut dengan cara bioremediasi. Bioremediasi yaitu proses detoksifikasi bahan kimia berbahaya dalam tanah atau lingkungan lainnya dengan menggunakan mikroorganisme atau tanaman atau enzim mikroba. Mikroba yang banyak digunakan yaitu jamur pelapuk putih (JPP). JPP memiliki kemampuan dalam menghasilkan enzim ekstraseluler oksidatif seperti lakase dan peroksidase yang dapat menginisiasi senyawa polimer aromatik kompleks. Berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh jamur pelapuk putih tersebut dan permasalahan pencemaran lingkungan oleh residu insektisida, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana potensi dari jamur pelapuk putih dalam mendegradasi insektisida karbofuran. Pengujian dilakukan dengan cara menginokulasikan jamur pada media yang mengandung insektisida dengan beberapa konsentrasi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Maret sampai September 2014. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALFaktorial) dengan 15 kombinasi perlakuan yang terdiri dari 2 faktor yaitu isolat dan konsentrasi insektisida, serta diualang sebanyak 3 kali. Parameter pengamatan pada penelitian ini yaitu pertumbuhan jamur pelapuk putih dan biodegradasi insektisida karbofuran oleh jamur pelapuk putih. Data dianalisis dengan menggunakan anova dan jika terdapat hasil yang berbeda nyata dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan duncan taraf 5%. Hasil isolasi dan identifikasi didapatkan bahwa pada isolat JPP2 merupakan jamur Phanerochaete sp. dan isolat JPP1 belum dapat teridentifikasi. Berdasarkan hasil pengukuran biomassa dan persentase hambatan pertumbuhan relatif (HPR), jamur pelapuk putih tidak mengalami penghambatan sampai dengan konsentrasi 300 gr/l. Pertumbuhan dari jamur pelapuk putih pada isolat JPP1 lebih baik jika dibandingkan Phanerochaete sp. Hasil pengukuran biodegradasi insektisida karbofuran dengan spektrofotometer menunjukkan bahwa warna dari insektisida karbofuran terdegradasi oleh jamur pelapuk putih sebanyak 6 - 22%. Berdasarkan hasil tersebut, belum dapat disimpulkan bahwa jamur pelapuk putih dapat mendegradasi insektisida karbofuran.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/47/051501080
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Samsul Arifin
Date Deposited: 18 Feb 2015 14:56
Last Modified: 18 Feb 2015 14:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130481
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item