Purnomo, RimaQurainiRachmawati (2015) Aktivasi Virulensi Beauveria bassiana dengan Penambahan Senyawa Biopolimer Kitin dalam Media Pertumbuhan terhadap Spodoptera litura Fabricius (Lepidoptera: Noctuidae). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Spodoptera litura Fabricius (Lepidoptera: Noctuidae) merupakan hama penting pada tanaman kedelai. S. litura menyerang tanaman budidaya pada fase vegetatif maupun generatif. Kerugian hasil akibat serangan S. litura dapat mencapai 80%. Jamur patogen serangga merupakan salah satu agens hayati yang potensial untuk mengendalikan hama kedelai. Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin (Ascomycota: Cordycipitaceae) merupakan jamur patogen serangga yang berpotensi untuk mengendalikan larva lepidopteran. Pada perbanyakan B. bassiana seringkali terjadi penurunan kerapatan konidia, viabilitas konidia dan virulensi yang disebabkan oleh berkurangnya sumber nutrisi pada media pertumbuhan seperti karbon, kitin, pati, dan protein. Pemanfaatan senyawa biopolimer kitin yang ditambah pada media pertumbuhan jamur telah mendapat banyak perhatian untuk dikembangkan karena relatif mudah didapat. Kitin adalah polimer linier dari N-asetil-glukosamin dengan subunit yang dihubungkan oleh ikatan β-(1,4)-glukosida. Senyawa biopolimer kitin dari alam dapat berasal dari tepung Gryllus assimilis Fabricius (Orthoptera: Gryllidae), Scylla serrata Forskal (Decapoda: Portinuidae) dan Perna viridis L. (Anisomyria: Mytilidae). Penambahan kitin pada media perbanyakan dapat merangsang pertumbuhan produksi kitinase yang dapat mempertahankan kemampuan infeksi jamur patogen serangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari penambahan tepung G. assimilis, S. serrata dan P. viridis dengan konsentrasi 0,5% dan 1% sebagai senyawa biopolimer pada media pertumbuhan jamur B. bassiana untuk meningkatkan virulensinya pada larva S. litura. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga terdapat 21 satuan perlakuan. Uji pertumbuhan jamur B. bassiana yang didapatkan dari koleksi Balitkabi menggunakan 2 taraf konsentrasi, yaitu 0,5% dan 1% pada tiga jenis tepung berbeda. Tepung G. assimilis diperoleh dengan mengeringkan 100 ekor imago pada suhu 100 0C selama 3 jam, kemudian dihaluskan menggunakan blender. Sedangkan tepung S. serrata dan P. viridis dibuat dengan cara dicuci bersih dan dikeringkan. Setelah itu, dibersihkan kembali menggunakan alkohol 70%, lalu ditumbuk dan blender hingga halus. Hasil ketiga tepung tersebut diujikan untuk mengetahui kandungan proksimat dan kitin. Tahap selanjutnya, ketiga tepung dihitung dan ditimbang dengan konsentrasi 0,5% dan 1% bedasarkan kandungan kitinnya. Sementara itu, jamur B. bassiana dibiakkan pada media ADK+Pepton selama 21 hari pada suhu ruang. Setelah 21 hari, koloni jamur B. bassiana dilubangi menggunakan cork borer yang berdiameter 0,5 cm, selanjutnya diinokulasikan pada media tumbuh sebagai perlakuan. Kemudian, media pertumbuhan B. bassiana diinkubasi selama 21 hari pada suhu ruang. Pada umur 21 hari, biakkan jamur B. bassiana dipanen konidianya dengan menambahkan 10 ml akuades dan 0,02% Tween 80 pada ii cawan petri, lalu dikocok selama 3 menit. Suspensi konidia disaring menggunakan kertas saring, selanjutnya dihitung jumlah konidia yang terbentuk untuk menghitung kerapatan dan viabilitas konidia B. bassiana. Uji virulensi jamur B. bassiana pada larva S. litura menggunakan metode celup pada kerapatan konidia 1 x 107 konidia/ ml akuades. Jumlah serangga uji adalah 20 larva S. litura instar III untuk setiap perlakuan dan ulangan. Larva dipelihara dalam toples plastik yang diberi pakan daun kedelai dan pakan diganti setiap hari. Kemudian diamati persentase mortalitas dan gejala infeksi jamur B. bassiana pada larva S. litura. Penambahan senyawa biopolimer kitin dari tepung G. assimilis, S. serrata, dan P. viridis pada media ADK (Agar Dekstrosa Kentang) dapat meningkatkan viabilitas konidia dan mortalitas larva S. litura, tetapi tidak dapat meningkatkan kerapatan konidia. Kerapatan konidia pada media ADK tanpa penambahan tepung adalah tertinggi. Penambahan tepung pada media ADK menyebabkan kerapatan konidia, viabilitas konidia, dan mortalitas larva S. litura lebih tinggi pada konsentrasi 0,5% dibandingkan konsentrasi 1%. Senyawa kitin yang paling efektif dalam meningkatkan kerapatan konidia dan viabilitas konidia B. bassiana serta mortalitas larva S. litura adalah yang berasal dari tepung P. viridis pada konsentrasi 0,5%. Gejala larva S. litura yang terinfeksi jamur B. bassiana adalah berkurangnya aktivitas gerak dan makan, serta perubahan warna larva yang menghitam. Larva yang mengalami kematian, awalnya tubuhnya akan melunak kemudian akan menjadi kaku.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2015/459/051507452 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 15 Oct 2015 13:57 |
Last Modified: | 15 Oct 2015 13:57 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130469 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |