Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Input Usahatani Jagung Manis (Zea Mays Sacharata Sturt) di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang).

Ahadiah, Rahmi (2015) Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Input Usahatani Jagung Manis (Zea Mays Sacharata Sturt) di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Tawangargo merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Karangploso dimana sektor pertaniannya memiliki prospek dan potensi yang sangat baik khususnya jagung manis. Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso berada pada ketinggian 700-1000 m dpl sehingga sangat sesuai dengan syarat budidaya jagung manis. Berdasarkan data dari UPT-BP Kecamatan Karangploso (2014) Desa Tawangargo merupakan desa yang berpotensi tinggi untuk membudidayakan jagung manis didukung dengan luasan lahan yang luas sekitar 212 Ha dengan produktivitas sebesar 12 Ton/Ha. Upaya peningkatan produksi jagung manis di tingkat petani selalu menemukan masalah yang dapat mengakibatkan berkurangnya jumlah pendapatan petani. Mulai dari permasalahan produksi yang berfluktuasi, keterbatasan modal, kelangkaan pupuk, perbedaan perlakuan petani dalam berbudiaya dapat pula mengurangi jumlah produksi sehingga berakibat pada kesejahteraan petani. Pada nyatanya petani cenderung tidak memperhatikan jumlah input yang dikeluarkan sehingga akan berpengaruh pada seberapa besar terhadap output yang akan dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis input produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi, menganalisis tingkat efisiensi alokatif penggunaan input produksi, dan menganalisis kelayakan usahatani jagung manis di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang dengan penentuan lokasi menggunakan purposive (sengaja) dengan alasan di daerah tersebut merupakan daerah penghasil komoditas jagung manis yang paling berpotensi di Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Populasi di daerah penelitian adalah 359 orang petani jagung manis. Berdasarkan metode slovin maka didapatkan 36 sampel. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif untuk menjelaskan dan menggambarkan lokasi penelitian, karakterisrik petani, keadaan penduduk dan letak geografis. Sedangkan analisis kuantitatif menggunakan analisis input produksi ushatani, analisis efisiensi alokatif dan analisis kelayakan usahatani jagung manis. Untuk analisis input produksi menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglass, sedangkan analisis efisiensi alokatif menggunakan perbandingan nilai produk marjinal dengan harga faktor produksi dan untuk analisis kelayakan usahatani menggunakan analisis biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C ratio. Berdasarkan hasil analisis regresi dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglass diperoleh Fhitung sebesar 99,329. Dan Nilai Ftabel dengan tingkat kepercayaan 99 persen (ɑ = 0,01) untuk dfNl = 6 dan dfN2 = 29 maka nilai Ftabel sebesar 3,20 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Fhitung (99,329) > Ftabel (3,20) dimana hal ini menunjukkan bahwa dari semua variabel bebas yang terdiri dari luas lahan, benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu produksi jagung manis. Angka R2 (R Square) sebesar 0,954 atau 95,4 persen hal ini menunjukkan bahwa variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 95,4 persen variasi variabel dependen. Sedangkan faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi jagung manis yaitu faktor luas lahan yang dilihat dari thitung luas lahan (5.120) > nilai ttabel (2,030), Benih (X2) yang dilihat dari thitung (3.400) > nilai ttabel (2,030) dan tenaga kerja (X5) yang dilihat dari thitung tenaga kerja (3,014) > nilai ttabel (2,030) mempunyai pengaruh nyata terhadap produksi jagung manis. Sedangkan faktor produksi pupuk ponska (X3) yang dilihat dari thitung ponska (1.893) < nilai ttabel (2,030), pupuk urea (X4) dengan thitung (2.805) < nilai ttabel (2,030) dan pestisida (X5) yang dilihat dari thitung (1.100) < nilai ttabel (2,030), menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh nyata terhadap produksi jagung manis di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Nilai koefisien regresi luas lahan sebesar 0,685 berarti penambahan 1 persen luas lahan jagung manis dapat memberikan tamabahan produksi jagung manis sebesar 0,685 persen dengan asumsi faktor produksi lain yang digunakan bersifat konstan. Sedangkan untuk nilai koefisien regresi benih sebesar 0,172 dengan penambahan 1 persen benih jagung manis dapat memberikan tamabahan produksi jagung manis sebesar 0,172 persen dan nilai koefisien regresi tenaga kerja sebesar 0,665 penambahan 1 persen tenaga kerja dapat memberikan tamabahan produksi jagung manis sebesar 0,665 persen. Berdasarkan analisis tingkat efisiensi alokatif faktor produksi diperoleh bahwa nilai NPMxi/Pxi faktor luas lahan (1,3), benih (1,26) dan tenaga kerja (1,2) lebih besar dari pada 1 sehingga menunjukkan faktor-faktor tersebut belum efisien dalam penggunaannya faktor produksi luas lahan, benih dan tenaga kerja harus ditingkatkan. Dari hasil koefisien regresi dan efisiensi alokatif untuk mengatasi belum optimalnya penggunaan luas lahan, maka disarankan dalam penggunaan input produksi luas lahan harus ditingkatkan. Penggunaan luas lahan yang optimal seluas 3.133,82 m2 , benih ditambahkan sampai xoptimal sebanyak 4,91 kg dan dalam penggunaan tenaga kerja juga belum otimal, maka input produksi tenaga kerja juga harus ditingkatkan penggunaannya menjadi 177,21 HOK dari jumlah sebelumnya sebesar 144,38 HOK. Perlu adanya penyuluhan pertanian terkait dengan budidaya tanaman jagung manis dari instansi yang terkait agar produksi dan pendapatan petani semakin tinggi mengingat dari input produksi di daerah penelitian banyak yang berpengaruh secara nyata terhadap produksi jagung manis. Berdasarkan dari hasil analisis usahatani jagung manis biaya total rata-rata per hektar dalam satu musim tanam sebesar Rp 4.037.775,67 dengan rincian total biaya tetap sebesar Rp 68.259,- dan biaya variabel sebesar Rp 3.969.516,67. Rata-rata total penerimaan petani jagung manis di daerah penelitian sebesar Rp 8.380.555,56,- dan rata-rata total biaya sebesar Rp 4.037.775,67 sehingga diperoleh nilai RC ratio sebesar 2,08. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usahatani jagung manis di Desa Tawang Argo Kecamatan Karangplosos Kabupaten Malang sudah layak dan menguntungkan, karena rata-rata nilai RC rationya lebih dari 1. Dalam hal ini maka setiap Rp 1,00 yang diinvestasikan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 2,08.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/448/0515056546
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 15 Oct 2015 09:54
Last Modified: 15 Oct 2015 09:54
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130457
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item