Analisis Kualitas dan Strategi Pengembangan Produk Keripik Nangka

Novalis, RizkaAdida (2015) Analisis Kualitas dan Strategi Pengembangan Produk Keripik Nangka. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Badan Pusat Statistik mencatat pada tahun 2013, Kota Malang masuk dalam golongan tiga yaitu mempunyai agroindustri sebanyak 12.000 – 18.999. Agroindustri merupakan salah satu kompetensi inti daerah kota Malang terutama dalam penggorengan buah segar (Disperindag Jawa Timur, 2014). Salah satu agroindustri keripik buah di kota Malang adalah agroindustri keripik nangka yang berada di kecamatan Blimbing. Adanya kekurangan yang dimiliki oleh produk keripik nangka yang diproduksi oleh agroindustri tersebut, mendasari penelitian akan menganalisis kualitas produk keripik nangka. Telah diketahui bahwa produksi keripik nangka setiap tahun meningkat, namun produk keripik nangka yang diproduksi masih mempunyai kekurangan bahkan terkait harga. Selain itu, pada masa pertumbuhan seperti ini agroindustri harus mempunyai strategi yang tepat dalam menjaga posisinya di pasar, hal tersebut mendasari penelitian ini juga akan menganalisis faktor internal dan faktor internal untuk mendapatkan strategi yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah 1.untuk mengidentifikasi kondisi agroindustri keripik nangka terkait profil agroindustri dan kondisi internal serta kondisi eksternal. 2.Menganalisis persyaratan kualitas produk keripik nangka yang diinginkan oleh pelanggan dapat dilaksanakan sesuai dengan persyaratan teknik agar dapat terwujud House of Quality, 3.menentukan strategi pengembangan yang dapat digunakan produk keripik nangka berdasarkan faktor internal dan eksternal. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu yang pertama analisis deskriptif untuk menjelaskan dan menggambarkan tentang profil, visi, dan misi dari agroindustri keripik nangka serta untuk mengidentifikasi lingkungan internal dan lingkungan eksternal (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman). Kedua yaitu analisis rumah kualitas yang merupakan seperangkat matriks yang digunakan untuk menghubungkan suara pelanggan dengan tuntutan teknis, kebutuhan komponen, perencanaan pengendalian proses, dan operasional manufaktur. Yang ketiga yaitu analisis deskriptif kualitatif menggunakan analisis matriks IFE, AFE, IE, grand strategy, SWOT, dan QSPM Dari penilaian kompetitif pelanggan, kandungan pengawet merupakan persyaratan pelanggan yang mempunyai nilai rata-rata kompetitif sebesar 4,6, nilai tingkat kepentingan sebesar 4,5, nilai sasaran sebesar 4,5, poin penjualan paling tinggi sebesar 1,5. Nilai tersebut merupakan nilai persyaratan pelanggan yang paling tinggi di antara nilai persyaratan pelanggan lainnya.Artinya, persyaratan pelanggan yang merupakan keinginan pelanggan dapat dipenuhi oleh agroindustri. Sedangkan untuk berat isi, pelanggan merasa berat isi (500 gram) sudah sesuai. Sedangkan persyaratan pelanggan dengan nilai terkecil adalah harga yaitu mempunyai nilai rata-rata kompetitif pelanggan 3,6, nilai tingkat kepentingan sebesar 3,7, nilai sasaran sebesar 3,6, poin penjualan paling tinggi sebesar 1,0. Artinya, persyaratan pelanggan tersebut belum dapat dipenuhi oleh agroindustri. Walaupun keseluruhan nilai rasio perbaikan sama dengan satu, bukan berarti agroindustri keripik nangka tidak perlu melakukan perbaikan, karena jika dilihat dari nilai prioritas dimana penggunaan vacuum frying, ukuran dan kandungan gizi memiliki nilai paling kecil yaitu 0,63, 0,54 dan 0,45. Artinya, agroindustri perlu memperbaiki ketiga hal tersebut, seperti meningkatkan kualitas vacuum frying dengan pengguanaan teknologi yang lebih baik, mencantumkan kandungan gizi pada label kemasan dan memperbaiki ukuran keripik nangka (tidak terlalu besar dan tebal agar renyah/tidak keras). Pada matriks SWOT, terdapat 8 kelemahan, 7 kekuatan, 5 peluang, dan 4 ancaman serta dihasilkan 11 alternatif strategi yaitu meningkatkan kualitas tenaga kerja dan teknologi, meningkatkan kualitas kerpik nangka, menjaga hubungan baik dengan pemasok dan distributor, memperbaiki upaya pemasaran, untuk memperluas pangsa pasar, memperbaiki SOP dan standar keripik nangka, memperbaiki sistem pembukuan, melakukan pengembangan produk, menjaga posisi produk dan agroindustri agar tetap bersaing atau unggul, mencari upaya tambahan modal, memperbaiki manajemen produksi dan menciptakan trend pasar baru. Dari kesebelas strategi terbaik yang paling utama harus dilakukan oleh agroindustri keripik nangka adalah menjaga posisi produk dan agroindustri agar tetap bersaing atau unggul. Mengingat agroindustri ini merupakan agroindustri yang baru berdiri 4 tahun lalu. Agroindustri ini tergolong baru sehingga agroindustri perlu menjaga posisi produk dan agroindustri di pasar agar tetap bersaing atau bahkan unggul. 1. Dari analisis kualitas dan strategi pengembangan yang telah dilakukan sebaiknya agroindustri keripik nangka, memperhitungkan kembali harga yang ditawarkan kepada konsumen, karena responden menganggap produk keripik nangka tersebut tidak murah, harganya di anggap standart bahkan cenderung mahal. Agroindustri keripik nangka juga diharapkan dapat mempertimbangkan dan menerapkan strategi utama dari analisis QSPM yaitu menjaga posisi produk dan agroindustri agar tetap bersaing atau unggul

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/411/051505609
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 12 Oct 2015 13:26
Last Modified: 27 Dec 2018 10:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130418
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item