Analisis Korelasi Antara Tingkat Sosial Ekonomi Petani Bawang Merah Dengan Kualitas Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Pestisida

Oktavia, EkaNur (2015) Analisis Korelasi Antara Tingkat Sosial Ekonomi Petani Bawang Merah Dengan Kualitas Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Pestisida. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Budidaya bawang merah di Indonesia masih mengalami kendala, salah satu diantaranya adalah serangan hama penyakit. Solusi yang biasa digunakan oleh petani yaitu penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida dibidang pertanian saat ini memegang peranan penting sebagai upaya penyelamatan produksi pertanian dari gangguan hama dan penyakit. Di sisi lain penggunaan pestisida tentunya akan banyak menimbulkan dampak negatif jika diaplikasikan secara terus menerus. Terlebih pada komoditas bawang merah, pada kenyataannya budidaya bawang merah masih tidak bisa terlepas dari penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida tetap bisa diterapkan namun harus mengacu pada konsep Pengendalian Hama Terpadu (HPT) melalui enam tepat penggunaan pestisida. Pengambilan keputusan petani dalam menerapkan konsep enam tepat penggunaan pestisida haruslah dilakukan dengan baik. Menghasilkan keputusan yang baik tentu harus melalui beberapa proses pengambilan keputusan terlebih dahulu. Menurut Engel (1994) proses pengambilan keputusan meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan hasil. Kualitas proses pengambilan keputusan pembelian pestisida masing-masing petani tentu berbeda-beda, salah satu faktor yang berhubungan yaitu tingkat sosial ekonomi masing-masing petani bawang merah. Tingkat sosial ekonomi akan berdampak pada pola pikir petani dalam proses pengambilan keputusan pembelian pestisida. Perbedaan petani bawang merah dalam menerapkan konsep Pengendalian Hama Terpadu (HPT) melalui enam tahap penggunaan pestisida tergantunga pada proses pengambilan keputusan yang dilalui. Salah satu yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian adalah tingkat sosial ekonomi. Kondisi di lapang berbeda dengan teori bahwa tingkat sosial ekonomi petani tidak menunjukkan perbedaan kualitas proses pengambilan keputusan dalam menerapkan enam tepat penggunaan pestisida. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk (1). Mendeskripsikan perilaku petani dalam pembelian pestisida dan (2). Menganalisis korelasi antara tingkat sosial ekonomi petani bawang merah dengan kualitas proses pengambilan keputusan pembelian pestisida. Metode penentuan lokasi dilakukan secara purposive di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu dengan pertimbangan hampir semua penduduknya pernah menanam bawang merah, aktif membeli dan menggunakan pestisida, dan memiliki tingkat sosial ekonomi yang berbeda. Metode penentuan sampel menggunakan probability sampling dengan teknik disproportionate stratified random sampling. Penentuan jumlah sampel dibagi 2 strata (luas lahan) yang ditentukan menggunakan rumus kelas interval sturges. Berdasarkan perhitungan dan pertimbangan diperoleh jumlah total 98 sampel. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif untuk menjelaskan perilaku petani bawang merah dalam pembelian pestisida, sedangkan untuk mengetahui hubungan antara tingkat sosial ekonomi petani bawang merah dengan kualitas proses pengambilan keputusan pembelian pestisida menggunakan analisis korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa perilaku petani dalam pembelian pestisida berbeda dalam memilih jenis (merk) pestisida, frekuensi pembelian, harga pembelian, tempat pembelian, cara pembelian, dan waktu pembelian. Perbedaan tersebut dikarenakan masing-masing petani bawang merah memiliki kebutuhan pestisida yang berbeda dan perbedaan tingkat sosial. Hasil analisis korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara tingkat sosial ekonomi petani bawang merah dengan kualitas proses pengambilan keputusan pembelian pestisida. Dibuktikan dengan nilai t hitung, yang mana nilai thitung (2,305) lebih besar dari ttabel (1,985). Nilai rs yang dihasilkan 0,236, korelasi tersebut tergolong korelasi yang rendah dan searah. Secara parsial jika variabel masing-masing X (usia (X1), tingkat pendidika(X2), pengalaman (X3), dan luas lahan (X4)) dikorelasikan dengan variabel kualitas proses pengambilan keputusan pembelian pestisida (Y), diperoleh hasil bahwa variabel tingkat sosial ekonomi yang memiliki korelasi dengan kualitas proses pengambilan keputusan pembelian pestisida adalah variabel usia, tingkat tingkat pendidikan, dan pengalaman, sedangkan untuk variabel luas lahan tidak memiliki korelasi. Saran yang dapat diberikan yaitu diharapkan kinerja kelompok tani di Desa Torongrejo lebih meningkatkan pengawasan dalam pembelian dan penerapan enam tepat penggunaan pestisida, agar pestisida yang dibeli dan digunakan sesuai dengan konsep Pengendalian Hama Terpadu (HPT). Pemerintah Desa Torongrejo ikut andil dalam memberikan informasi dengan melakukan pembinaan atau penyuluhan mengenai konsep enam tepat penggunaan pestisida, hal ini untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/407/051505605
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 12 Oct 2015 11:12
Last Modified: 12 Oct 2015 11:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130413
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item