TriesiaOktariana, Yurike (2015) Pengaruh Pemberian Air Dan Kompos Campuran Blotong, Abu Ketel Dan Batang Tebu Terhadap Ketersediaan, Serapan Fosfor Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung Pada Inceptisol Dau Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Inceptisol memiliki kondisi tanah yang mudah tererosi karena letaknya yang berada pada kelerengan yang curam dan kondisi fisik tanah yang buruk hingga mengakibatkan tercucinya unsur hara sehingga pH tanah menjadi rendah (<5,5). Kemasaman tanah dapat mengakibatkan tanah Inceptisol membentuk senyawa yang tidak larut dengan Fe dan Al oleh ion fosfat yang berakibat terhadap rendahnya ketersediaan P tanah. Dilain pihak, rendahnya bahan organik didalam tanah akan mempengaruhi unsur hara dan kandungan basa-basa menjadi ikut rendah sehingga mengakibatkan kurangnya ketersediaann air tanah karena pori tanah tidak lagi dapat menyimpan dan menahan air menjadi tersedia. Blotong, Abu Ketel dan seresah batang tebu merupakan limbah dalam jumlah besar dan belum dimanfaatkan secara maksimal dengan kandungan unsur organik yang sangat penting dalam perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Salah satu unsur yang terkandung pada limbah tersebut ialah unsur P, sehingga dimanfaatkan untuk perbaikan tanah Inceptisol. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mempelajari pengaruh pemberian air dan kompos campuran blotong, abu ketel dan batang tebu terhadap ketersediaan dan serapan P Incetisol, 2. Mengetahui pengaruh pemberian air dan kompos campuran blotong, abu ketel dan batang tebu terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman jagung, 3. Mengetahui perlakuan terbaik antara pemberian air dan kompos campuran blotong, abu ketel dan batang tebu terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Maret hingga September 2014 menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan perlakuan tiga taraf dan tiga ulangan pada masing-masing faktor. Faktor pertama ialah, pemberian kompos campuran (blotong, abu ketel dan batang tebu), tanpa kompos (K0), kompos campuran 2,07 t/ ha (K1), dan kompos campuran 3,14 t/ha (K2). Faktor kedua ialah, penambahan air dengan kadar air 100% KL (a1), kadar air 75% KL (a2), dan kadar air 50% KL (a3). Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara statistik dengan uji F taraf 5 %, dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%, untuk mengetahui keeratan hubungan antara parameter pengamatan dilakukan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan pemberian kompos campuran blotong, abu ketel dan cacahan batang tebu berpengaruh nyata secara faktor tunggal dengan dosis 3,14 t/ ha (K2) menghasilkan nilai P tersedia tertinggi 5,46 mg/ kg. Sedangkan serapan P tanaman jagung tertinggi dihasilkan dari perlakuan pemberian air 100% KL dengan nilai tertinggi yakni 0,07 g/ tanaman. Perlakuan pemberian air dan pemberian kompos campuran blotong, abu ketel dan cacahan batang tebu secara faktor tunggal mampu meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman jagung. Pemberian air dan kompos campuran blotong, abu ketel dan cacahan batang tebu secara faktor tunggal K2 (Kompos campuran 3,14 t/ ha) dan a1 (Kadar air 100% KL) memberikan pertumbuhan tanaman jagung terbaik.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2015/402/051500907 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Samsul Arifin |
Date Deposited: | 18 Feb 2015 12:29 |
Last Modified: | 18 Feb 2015 12:29 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130407 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |