Analisis Usahatani dan Potensi Sayuran Organik Pada Kelompok Tani Tanuse (Kasus di Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu)

Erdyanti, DewiYulia (2015) Analisis Usahatani dan Potensi Sayuran Organik Pada Kelompok Tani Tanuse (Kasus di Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu bentuk pengembangan sektor hortikultura pada komoditas sayuran adalah penerapan sistem pertanian organik. Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat, oleh karena itu pengembangan budidaya pertanian organik perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai ekonomis tinggi seperti sayuran untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Kelompok Tani Tanuse merupakan salah satu kelompok tani yang ada di Desa Sumberejo, kota Batu yang mengorganisir anggotanya untuk menanam sayuran dengan sistem pertanian organik. Alasan petani untuk berusahatani sayuran secara organik dikarenakan petani menilai bahwa sistem pertanian organik dapat memberikan banyak dampak positif, antara lain dapat menjaga keberlanjutan lingkungan, menghasilkan produk sayuran yang sehat dan aman untuk dikonsumsi serta dapat meningkatkan pendapatan mereka. Namun, beberapa dampak positif tersebut tidak didukung oleh banyaknya petani yang minat untuk berusahatani sayuran secara organik. Pernyataan tersebut didukung dengan semakin berkurangnya jumlah anggota pada Kelompok Tani Tanuse. Salah satu alasan mereka untuk mundur yaitu permintaan akan sayuran organik rendah sehingga pendapatan yang diperoleh tetap atau tidak bertambah. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menganalisis tingkat pendapatan usahatani (brokoli, tomat, seledri) pada Kelompok Tani Tanuse, (2) Menganalisis tingkat efisiensi usahatani sayuran organik (brokoli, tomat, seledri) pada Kelompok Tani Tanuse, (3) Menganalisis potensi sayuran organik pada Kelompok Tani Tanuse. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif digunakan untuk menghitung besarnya pendapatan usahatani sayuran organik dan untuk menghitung nilai efisiensi usahatani sayuran organik, sedangkan analisis data kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan potensi dari sayuran organik berdasarkan pada keuntungan dan jumlah permintaan masing-masing sayuran organik serta untuk mendeskripsikan kondisi riil pada lokasi penelitian. Hasil yang diperoleh yaitu : 1. Pendapatan atas biaya total sayuran organik dalam satu musim tanam dengan urutan dari yang terbesar yaitu tomat organik dengan pendapatan sebesar Rp. 37.969.248, brokoli organik dengan pendapatan sebesar Rp. 25.400.001, dan terendah yaitu seledri organik dengan pendapatan sebesar Rp. 15.926.593. ii 2. Nilai R/C ratio ketiga sayuran organik yang dihasilkan petani anggota Kelompok Tani Tanuse yaitu lebih dari satu. R/C ratio tomat organik sebesar 2,48, brokoli organik sebesar 2,00, dan seledri organik sebesar 1,45. Sedangkan nilai BEP Unit untuk komoditas brokoli organik yang terjual pada harga pasar produk organik sebesar 48,02 kg dan yang terjual pada harga pasar tradisional sebesar 383,21 kg. Nilai BEP Unit untuk komoditas tomat organik yang terjual pada harga pasar produk organik sebesar 37,04 kg dan yang terjual pada harga pasar tradisional sebesar 488,88 kg. Nilai BEP Unit untuk komoditas seledri organik yang terjual pada harga pasar produk organik sebesar 172,12 kg dan yang terjual pada harga pasar tradisional sebesar 3277,12 kg. Kemudian nilai BEP rupiah totalitas untuk komoditas brokoli organik sebesar Rp. 3.630.057, untuk komoditas tomat organik sebesar Rp. 2.814.762 dan untuk seledri organik sebesar Rp. 13.425.181. Nilai R/C ratio dari brokoli organik, tomat organik dan seledri organik > 1 sehingga dapat dikatakan bahwa usahatani ketiga komoditas tersebut menguntungkan. Sedangkan kondisi produksi dan penjualan riil brokoli organik, tomat organik dan seledri organik dalam satu musim tanam telah melebihi kondisi atau nilai BEP, maka dapat dikatakan usahatani ketiga komoditas sayuran tersebut menguntungkan. 3. Brokoli organik, tomat organik dan seledri organik memiliki potensi yang baik jika dilihat dari segi keuntungan. Akan tetapi jika dilihat dari jumlah permintaan, ketiga sayuran organik (tomat, brokoli dan seledri) belum bisa menjangkau pasar modern atau pasar produk organik. Berdasarkan hasil analisis data dari aspek pendapatan, efisiensi usahatani, dan potensi akan sayuran organik, maka disarankan untuk petani sebaiknya lebih memperbaiki teknis budidaya sayuran organik agar dapat menghasilkan sayuran organik dengan kualitas baik sehingga dapat meningkatkan permintaan sayuran organik pada pasar modern atau pasar produk organik. Jika permintaan sayuran organik pada pasar modern tinggi, maka pendapatan petani juga akan semakin meningkat.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/398/051505328
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 05 Aug 2015 11:17
Last Modified: 05 Aug 2015 11:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130401
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item