Pengaruh Pemberian Urin Kelinci Dan Pupuk NPK Pada Pertumbuhan Dan Hasil Buncis (Phaseolus vulgaris L

BrGinting, EkaLorensa (2015) Pengaruh Pemberian Urin Kelinci Dan Pupuk NPK Pada Pertumbuhan Dan Hasil Buncis (Phaseolus vulgaris L. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) ialah salah satu jenis kacang sayur yang banyak dibudidayakan dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena buncis merupakan salah satu sumber vitamin A, B dan C. Bila ditinjau dari aspek ekonomisnya tanaman buncis ini layak untuk dikembangkan karena banyaknya permintaan konsumen dan juga pertumbuhan penduduk yang terus meningkat sehingga diharapkan tanaman buncis dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Hal tersebut direspon oleh petani untuk melakukan peningkatan produksi kacang buncis. Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura data statistik produksi tanaman sayuran buncis di Indonesia periode 2007-2008 adalah 266,790 ton, 242,455 ton, sedangkan rata-rata hasil sayuran buncis pada tahun 2008 meningkat dari 7,75 ton/ha menjadi 8,52 ton/ha. Berdasarkan data statistik produksi buncis nasional dari tahun 2006-2011 bahwa terjadinya penurunan produksi buncis dari tahun 2010 ke tahun 2011(1,835ton/th). Salah satu permasalahan pemupukan di Indonesia ialah banyaknya petani menggunakan pupuk anorganik yang sangat berlebih.Urin kelinci biasanya banyak digunakan sebagai pupuk daun yang mampu untuk melengkapi kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi penggunaan pupuk NPK (16:16:16) dengan pemberian urin kelinci serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis. Hipotesis yang diajukan adalah Penggunaan urin kelinci dengan konsentrasi 80 ml Urin kelinci/liter air + pupuk NPK (16:16:16) 3.5 g diduga dapat meningkatkan produksi buncis yang paling tinggi. Penelitian dilaksanakan di shading house Gapoktan Kurnia Kitri Ayu Farm (KKAF) kecamatan Sukun, kelurahan Sukun, Kota Malang memiliki suhu rata-rata 24,5 °C dan kelembaban udara 72% serta curah hujan rata-rata 0-30 % per bulan. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai bulan Januari–April 2015. Alat yang akan digunakan pada penelitian ini ialah : cangkul, penggaris, Mika label (untuk menandai perlakuan), meteran, alat tulis, gembor, gelas ukur, Timbangan analitik, Camera, Refraktometer. Bahan yang akan digunakan adalah Benih buncis Varietas Perkasa, Tanah, Urin kelinci, Polybag ukuran 35 x 35, Pupuk kandang ayam, Pupuk NPK (16:16:16). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 12 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari : (P1) : tanpa perlakuan; (P2): 1.7 g NPK ; (P3) : 3.5 g NPK; (P4) : 40 ml urin kelici/liter air+tanpa NPK; (P5) : 40 ml urin kelici/liter air +1.7 g NPK; (P6) : 40 ml urin kelici/liter air+3.5 g NPK; (P7) : 60 ml urin kelici/liter air+ tanpa NPK; (P8) : 60 ml urin kelici/liter air +1.7 g NPK; (P9) : 60 ml urin kelici/liter air+ 3.5 g NPK; (P10) : 80 ml urin kelici/liter air+ tanpa NPK; (P11) : 80 ml urin kelici/liter air +1.7 g NPK; (P12) : 80 ml urin kelici/liter air +3.5 g NPK. Pengamatan pertumbuhan meliputi; panjang tanaman, luas daun, jumlah daun, yang diamati pada 14, 21, 28,35,42 hst, total jumlah bunga, bobot basah total tanaman, bobot kering total tanaman Pengamatan komponen hasil meliputi; jumlah polong, bobot basah polong, dan kadar gula yang diamati pad 44, 47, 50, dan 54 hst. Data yang didapat dari hasil pengamatan dilakukan analisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5% yang bertujuan untuk mengetahui nyata atau tidak nyata pengaruh dari perlakuan. Apabila terdapat beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5% untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang nyata antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pemberian urin kelinci dan NPK (16:16:16) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, total jumlah bunga, jumlah polong, bobot basah polong, bobot basah total tanaman, dan bobot kering total tanaman; 2) Pemberian urin kelinci 40 sampai 80 ml/liter air + pupuk NPK (16:16:16) 0 sampai 1.7 g mampu meningkatkan bobot kering total tanaman dan bobot basah polong yaitu sebesar 50%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/382/051505312
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 05 Aug 2015 09:54
Last Modified: 19 Oct 2021 06:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130384
[thumbnail of Kata_pengantar_+daftar_isi.pdf]
Preview
Text
Kata_pengantar_+daftar_isi.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of SUMMARY.pdf]
Preview
Text
SUMMARY.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_1.pdf]
Preview
Text
BAB_1.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Analisis_Tanah_Awal.pdf]
Preview
Text
Analisis_Tanah_Awal.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Ucapan_trimakasi.pdf]
Preview
Text
Ucapan_trimakasi.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Ringkasan.pdf]
Preview
Text
Ringkasan.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_2.pdf]
Preview
Text
BAB_2.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_3.pdf]
Preview
Text
BAB_3.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_4.pdf]
Preview
Text
BAB_4.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_5.pdf]
Preview
Text
BAB_5.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Cover.pdf]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Daftar_pustaka.pdf]
Preview
Text
Daftar_pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item