Analisis Permintaan Karet Alam Indonesia Oleh Negara Cina Dan Singapura

Silalahi, NiaNatalia (2015) Analisis Permintaan Karet Alam Indonesia Oleh Negara Cina Dan Singapura. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia yang merupakan salah satu anggota ASEAN telah turut melaksanakan kerjasama perdagangan bebas antara Cina dan ASEAN atau yang disebut juga ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area). Karet alam adalah salah satu komoditas yang cukup mendapat perhatian penting dalam kegiatan perdagangan bebas ini. Indonesia merupakan salah satu negara produsen utama yang menduduki peringkat pertama untuk luas lahan perkebunan karet di antara negara produsen utama lainnya dengan luas lahan 3,4 juta hektar pada tahun 2013 (Badan Pusat Statistik, 2013). Produk pertanian dari subsektor perkebunan ini masuk dalam tipe barang Highly Sensitive Track yang pada tahun 2010 mulai diberlakukan penurunan penurunan tarif secara bertahap untuk Cina dan negara-negara anggota ASEAN 6. Pemberlakuan perjanjian ACFTA dimungkinan akan meningkatkan kinerja ekspor tiap negara termasuk Indonesia dalam hal ekspor karet alam yang merupakan salah satu komoditas unggulan perkebunan Indonesia. Permintaan karet alam dari negara-negara anggota ACFTA salah satunya ditunjukkan oleh Negara Cina dan Singapura dimana kedua negara ini juga merupakan negara tujuan utama ekspor karet alam Indonesia. Potensi pasar yang semakin terbuka untuk ekspor karet alam kiranya mendorong pemerintah beserta seluruh produsen dan lembaga-lembaga yang terkait dapat mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan karet alam dari negara pengimpor. Adanya perjanjian perdagangan bebas ACFTA yang juga melibatkan karet alam serta Negara Cina dan Singapura sebagai pengimpor turut pula mempengaruhi kondisi perdagangan karet alam Indonesia. Berdasarkan kondisi tersebut tujuan dilakukannya penelitian ini adalah (1) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor karet alam Indonesia oleh Negara Cina dan Singapura, (2) menganalisis elastisitas harga permintaan karet alam Indonesia oleh Negara Cina dan Singapura. Masing-masing dari tujuan tersebut dianalisis menggunakan metode OLS, analisis regresi linear berganda dan analisis elastisitas harga permintaan. Hasil dari analisis terhadap model permintaan karet alam Indonesia oleh negara Cina dan Singapura yaitu: Seluruh variabel yang dipakai baik dalam model permintaan karet alam oleh Negara Cina maupun Singapura (volume impor karet alam Indonesia oleh Negara Cina dan Singapura tahun sebelumnya, harga karet alam dunia, harga karet alam dunia tahun sebelumnya, nilai tukar Yuan dan Dollar Singapura terhadap Dollar Amerika Serikat, GDP Cina, GDP Singapura, dummy pemberlakuan ACFTA) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependennya (volume permintaan karet alam Indonesia oleh Negara Cina dan Singapura). Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap permintaan karet alam Indonesia oleh Negara Cina yaitu GDP Negara Cina dan permintaan Karet Alam Indonesia oleh Negara Cina pada tahun sebelumnya dengan masing-masing koefisien 0,685 dan 0,4892. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap ii permintaan karet alam Indonesia oleh Negara Singapura yaitu permintaan karet alam Indonesia ke negara Singapura tahun sebelumnya dengan koefisien 0,677. Elastisitas harga permintaan karet alam Indonesia oleh Negara Cina dan Singapura masing-masing bernilai 0,137 dan 0,227 yaitu lebih kecil dari satu yang berarti inelastis. Nilai elastisitas yang didapat menjelaskan bahwa perubahan harga tidak peka terhadap perubahan permintaan karet alam Indonesia dikedua negara ini. Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya pemerintah dan pihak-pihak terkait, lebih intens dalam membaca peluang pasar karet alam melalui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan permintaan karet alam Indonesia di negara-negara importir. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan meningkatkan pengembangan industri karet alam, meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya serta mendukung pengembangan perdagangan karet alam di era perdagangan bebas ACFTA sehingga perdagangan karet alam mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian negara. Sebaiknya penelitian selanjutnya dapat menambah variabel-variabel lain yang belum terdapat dalam penelitian ini sehingga dapat menggambarkan perkembangan permintaan karet alam Indonesia dengan lebih jelas.

English Abstract

Indonesia, which is one of the ASEAN members has implemented the free trade cooperation between China and ASEAN is also known ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area). Natural rubber is one of the commodities that receive a good attention in this free trade. Indonesia is one of the major manufacturers that was first ranked for rubber plantation area in between the other major producer countries with a land area of 3.4 million hectares in 2013 (Badan Pusat Statistik, 2013). This agricultural products from the plantation subsector are included in Higly Sensitive Track, which in 2010 came into force a gradual reduction of tariffs for China and ASEAN 6 member countries. Enforcement of ACFTA agreement is likely to improve the export performance of each country, including Indonesia, in exports of natural rubber which is one of the leading commodity Indonesian plantations. Natural rubber demand from ACFTA member countries one of them is shown by China and Singapore where the two countries is also a major destination countries of Indonesias natural rubber exports. The potential market which increasingly open for the exports of natural rubber would encourage the goverment and all producers and related agencies can learn the factors that influences the demand of natural rubber from the importing countries. The existence of the ACFTA free trade agreement that also involves natural rubber, China and Singapore as the importer also contribute for influencing the trade condition of Indonesia’s natural rubber. Bassed on that condition, the purpose of this research study are (1) to analyze the factors that influence the demand of Indonesias natural rubber in China and Singapore, and (2) to analyze the price elasticity of Indonesia’s natural rubber demand in China and Singapore. After doing research on the model of Indonesias natural rubber demand in China and Singapore, then the conclusions are: All of the variables that used in the model of Indonesia’s natural rubber demand by China and Singapore (import volume of Indoneisa’s natural rubber by China and Singapore in previous year, the world price of natural rubber, the world price of natural rubber in the previous year, Yuan and Singapore Dollar exchange rate against the US dollar, GDP of China and Singapore, and dummy implementation of ACFTA) jointly affect the dependent variable (the volume of Indonesia’s natural rubber demand by China and Singapore), it shows the first hypothesis proposed is acceptable. Factors that significantly affect Indonesias natural rubber demand by China are GDP of China and Indonesia’s natural rubber demand by China in the previous year with each coefficient 0.685 and 0.4892. The factors that significantly affect Indonesia’s natural rubber demand by Singapore in the previous year the coefficient value 0.677. Price elasticity of Indonesia’s natural rubber demand by China and Singapore respectively 0.137 and 0.227 is smaller than one, which means iv inelastic. Or in other words the price change does not significantly affect Indonesias natural rubber demand changes in both these countries. Advice can be given is preferably government and relevant parties, more intense in reading natural rubber market opportunities through the factors that affect the increased demand for Indonesias natural rubber in importing countries. This can be achieved by increasing the natural rubber industry development, improve the quality and quantity of production and to support the development of trade in natural rubber in the era of free trade ACFTA so that trade in natural rubber is able to provide a positive impact to the economy of the country. We recommend that further research may add other variables that have not been included in this study so as to illustrate the development of Indonesias natural rubber demand more clearly.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/318/ 051504558
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 14 Jul 2015 14:11
Last Modified: 14 Jul 2015 14:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130314
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item