Aplikasi Nitrogen Dan Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa L. Var. Ascalonicum)

Herwanda, Rangga (2015) Aplikasi Nitrogen Dan Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa L. Var. Ascalonicum). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman Bawang Merah Termasuk Tanaman Hortikultura Yang Sangat Dibutuhkan Di Indonesia. Bawang Merah Mengandung Lemak, Karbohidrat, Vitamin Dan Mineral. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (2012), Kebutuhan Bawang Merah Cenderung Meningkat Dari Tahun Ke Tahun Seiring Dengan Pertumbuhan Jumlah Penduduk Indonesia. Namun, Peningkatan Kebutuhan Ini Tidak Selalu Diikuti Dengan Peningkatan Produksi Bawang Merah Dalam Negeri. Perkembangan Produksi Bawang Merah Tahun 2011 Sebesar 893,124 Ribu Ton Dengan Luas Panen Sebesar 93,667 Ribu Ha Dan Rata – Rata Produktivitas Sebesar 9,45 T Ha-1 (0,31%) Dan Penurunan Luas Panen Seluas 15,967 Ribu Ha (14,85%) Bila Dibandingkan Dengan Produksi Tahun 2010 Terjadi Penurunan Produktivitas Sebesar 0,03 Ton Ha-1 (0,31%) Dan Penurunan Luas Panen Seluas 15,967 Ribu Ha (14,56%). Untuk Memenuhi Kebutuhan Dalam Negeri Bawang Merah, Pemerintah Menempuh Berbagai Cara Dalam Teknik Budidaya Bawang Merah. Tujuan Dilaksanakan Penelitian Ini Ialah Untuk Mengetahui Pengaruh Pemberian Pupuk N Dengan Dosis Yang Berbeda Secara Tunggal Maupun Kombinasi Dengan Penggunaan Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah. Hipotesis Dari Penelitian Ini Ialah Pada Perlakuan P12 (Urea 80% + Za 20% + Pupuk Daun Growmore) Akan Memberikan Hasil Terbaik Pada Pertumbuhan Dan Hasil Panen Tanaman Bawang Merah. Penelitian Dilaksanakan Di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (Bptp), Malang Jawa Timur. Dilaksanakan Pada Bulan April Sampai Juni 2014. Penelitian Ini Dilaksanakan Dengan Menggunakan Metode Rancangan Acak Kelompok (Rak) Yang Terdiri Dari 12 Perlakuan Dan Tiga Kali Ulangan. Perlakuan Yang Diberikan Berupa 200kg N Ha-1 Yang Berupa Urea Atau Za Atau Gabungan Urea Dan Za, Serta Pupuk Daun, Dengan Perlakuan Sebagai Berikut : P1 ( Urea 100%), P2 (Za 100%), P3 (Urea 20% + Za 80%), P4 (Urea 40% + Za 60%), P5 (Urea 60% + Za 40%), P6 (Urea 80% + Za 20%), P7 (Urea 100% + Pupuk Daun Growmore 10-55-10), P8 (Za 100% + Pupuk Daun Growmore 10-55-10), P9 ( Urea 20% + Za 80% + Pupuk Daun Growmore 10-55-10), P10 (Urea 40% + Za 60% + Pupuk Daun Growmore 10-55-10), P11 (Urea 60% + Za 40% ¬¬¬¬¬+ Pupuk Daun Growmore 10-55-10), P12 (Urea 80% + Za 20% + Pupuk Daun Growmore 10-55-10). Pengamatan Non Destruktif Dilakukan Mulai Tanaman Telah Berumur 2 Minggu Setelah Tanam Dengan Interval Waktu 2 Minggu Pada Umur 14, 28, 42, 56 Dan 65 Hari Setelah Tanam. Pengamatan Meliputi : Panjang Tanaman (Cm), Jumlah Daun (Helai), Dan Jumlah Anakan Perumpun. Pengamatan Destruktif Meliput : Bobot Umbi Segar Per Rumpun (Gram), Bobot Umbi Kering Per Rumpun, Jumlah Umbi Per Rumpun, Bobot Kering Total Tanaman (Gram). Sedangkan Untuk Panen Meliputi: Jumlah Umbi Panen, Bobot Segar Umbi, Bobot Kering Total Tanaman, Bobot Umbi Kering Dan Indeks Panen (Ip). Dari Hasil Penelitian Dapat Disimpulkan Bahwa Pemberian Urea 80% + Za 20% + Pupuk Daun Growmore (10-55-10) Memberi Hasil Yang Lebih Baik Pada Panjang Tanaman, Bobot Umbi Segar Dan Bobot Susut Setelah Panen Selama Masa Simpan 1 Bulan. Pemberian Pupuk Daun Growmore (10-55-10) Yang Dikombinasikan Dengan Urea 80% + Za 20% Menghasilkan Peningkatan Panjang Tanaman Pada Umur 42 Hst, 56 Hst Dan Bobot Umbi Segar. Masing – Masing Sebesar 15 – 19% Dan 18% Serta Mengurangi Susut Umbi Panen Hingga 22,56%.

English Abstract

Shallot Plants Including Horticultural Crops That Are Needed In Indonesia. Red Shallot Contain Fat, Carbohydrates, Vitamins And Minerals. Based On Data From The Central Bureau Of Statistics (2012), Red Shallots Needs Tend To Increase From Year To Year In Line With The Growth Of The Population Of Indonesia. However, The Increase Seldom Be Followed By An Increase In Domestic Production Of Red Shallot. The Development Of Shallot Production In 2011 Amounted To 893.124 Thousand Tons With A Harvested Area Of 93.667 Thousand Ha And Average - Average Productivity Of 9.45 T Ha-1 (0.31%) And A Decrease In Harvested Area 15.967 Thousand Ha (14.85%) When Compared With Production In 2010 Decreased Productivity Of 0.03 Tonnes Ha-1 (0.31%) And A Decrease In Harvested Area 15.967 Thousand Ha (14.56%). In Order To Meet The Domestic Needs Of Shallot, The Government Sought Ways And Means In Shallot Cultivation Techniques. The Purpose Of This Study Was Undertaken To Determine The Effect Of N Fertilizer With Different Doses Singly Or In Combination With The Use Of Foliar Fertilizers On The Growth And Yield Of Shallot. The Hypothesis Of This Study Is On P12 Treatment With The Treatment Of (Urea 80% + Za 20% + Foliar Fertilizer Growmore 10-55-10) Manure Will Provide The Best Results On The Growth And Yield Of Shallot Crop. Research Conducted At The Institute For Agricultural Technology (Bptp), Malang, East Java. Conducted From April To June 2014. The Study Was Conducted By Using Randomized Block Design (Rbd) Consisting Of 12 Treatments And Three Replications. The Treatments Were Given In The Form Of 200kg N Ha-1 In The Form Of Urea Or Urea And Za, Za Or A Combination, As Well As Foliar Fertilizers, With Treatment As Follows: P1 (Urea 100%), P2 (Za 100%), P3 (Urea 20% + Za 80%), P4 (Urea 40% + Za 60%), P5 (Urea 60% + Za 40%), P6 (Urea 80% + Za 20%), P7 (Urea 100% + Foliar Fertilizer Growmore 10-55- 10), P8 (Za 100% + Foliar Fertilizer Growmore 10-55-10), P9 (Urea 20% + Za 80% + Foliar Fertilizer Growmore 10-55-10), P10 (Urea 40% + Za 60% + Foliar Fertilizer Growmore 10-55-10), P11 (Urea 60% + Za 40% + Foliar Fertilizer Growmore 10-55-10), P12 (Urea 80% + Za 20% + Foliar Fertilizer Growmore 10-55-10). Non-Destructive Observations Conducted From 2 Weeks Old Plants After Planting At Intervals Of 2 Weeks At 14, 28, 42, 56 And 65 Days After Planting. Observations Include: Length Of Plants (Cm), Number Of Leaves (Strands), And The Number Of Tillers Perumpun. Observations Destructive Covered: Fresh Tuber Weight Per Panicle (Grams), Dry Tuber Weight Per Panicle, Number Of Tubers Per Hill, Total Plant Dry Weight (Grams). As For The Harvest Include: Total Tuber Crops, Tuber Fresh Weight, Total Dry Weight Of The Plant, Tuber Dry Weight And Harvest Index (Ip). From The Results Of This Study Concluded That Administration Of Urea 80% + Za 20% + Foliar Fertilizer Growmore (10-55-10) Give Better Results On The Length Of The Plant, Tuber Fresh Weight And The Weight Losses After Harvest During The Shelf Life Of One Month. Giving Foliar Fertilizer Growmore (10-55-10) In Combination With Urea 80% + Za 20% Length Increase Crop Yield At The Age Of 42 Hst, 56 Hst And Fresh Tuber Weight. Each - Each Amounting To 15-19% And 18% And Reduce Shrinkage Tuber Crop Up 22,56%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/216/051503565
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 18 Jun 2015 08:39
Last Modified: 19 Oct 2021 02:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130201
[thumbnail of BAB_I,II,III,IV,V.pdf]
Preview
Text
BAB_I,II,III,IV,V.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of Ringkasan_+_Daftar_Isi.pdf]
Preview
Text
Ringkasan_+_Daftar_Isi.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of PERNYATAAN_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
PERNYATAAN_SKRIPSI.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of COVER_TERBARU.pdf] Other
COVER_TERBARU.pdf

Download (0B)
[thumbnail of LEMBAR_PERSETUJUAN.pdf]
Preview
Text
LEMBAR_PERSETUJUAN.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item